Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERILAKU MASYARAKAT DAN PERANSERTA PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA TEMBILAHAN Achmad Mulyadi; Sofyan Husein; Zulfan Saam
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 3, No 2 (2009): Jurnal Ilmu Lingkungan
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jil.3.2.p.147-162

Abstract

This research is conducted with the aim to find out people's attitudes in waste managementwhere waste management has not implemented with a maximum in accordance with UU No. 18Tahun 2008 on Household Waste Management, Household and Similar Specific as a basis forhousehold waste management has not done with maximum, especially in urban communities oneof them in Tembilahan City and knowing participation of local government waste managementin Tembilahan city and find relationship or influence people's behavior and participation oflocal government waste management in Tembilahan City. Social behavior in waste managementin Tembilahan city is still at the level of new homeland was highly influenced by the level ofpublic education is still low 54% below high school and 56% self-employed job anddissemination of information is not maximized. Participation of local government in wastemanagement in Tembilahan city is still very low homeland where the provision of which is stillnot fit the needs, socialization is still lacking, data collection and monitoring have not done.Community empowerment by the government has not at all to walk, so the role of the localgovernment is still not optimally. In order for waste management in the Tembilahan City bebetter to do some things that do socialization, socialization is expected with this community cantake advantage of available facilities, and provision of facilities as needed, separation of wetand dry waste and distribution facility or facilities evenly, providing a tool transportmotorcycles or wagon to improve service access to public housing. Further research is also inorder to find an appropriate method of waste management in accordance with the geographicalconditions of city waste and homeland.
PEREMPUAN MADURA PESISIR MERETAS BUDAYA MODE PRODUKSI PATRIARKAT Achmad Mulyadi
Karsa: Journal of Social and Islamic Culture Islam, Budaya dan Perempuan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/karsa.v19i2.66

Abstract

Abstrak:Dalam rumah tangga,  perempuan memberikan semua pelayanan untuk suami, anak-anak, dan anggota keluarga lainnya dan di luar rumah tangga, laki-laki mengendalikan dan membatasi peran publik perempuan. Fenomena ini oleh mode produksi patriarkat yang merugikan kaum perempuan. Peran perempuan dibatasi pada tugas-tugas domestik, yaitu sekitar “sumur, dapur dan kasur”. Peran ini dianggap sebagai hal ideal bagi seorang perempuan. Walau masih berakar kuat pada sebagian masyarakat, paradigma ini mulai ditolak seiring dengan gerakan emansipasi wanita. Sebagaimana yang terjadi pada masyarakat Branta Pesisir, keterlibatan istri nelayan mereka dalam wilyah publik sudah mentradisi secara turun tenurun. Tulisan ini mengekplorasi bagaimana mereka menabrak ortodoksi dan menakar realitas dengan meretas budaya produksi patriarkat. Kata kunci: peran, relasi, suami-istri, dan patriarkatAbstract:In the family, a woman contributes her whole potencies to her husband, children, and the other family members, on the other hand, a man takes controll and limits the public role of woman. Sylvia Walby name this phenomena as patriarchal-production mode that disservice the woman. The role of woman has been measured up by domestic jobs, it goes around bathroom, cooking room, and bed room. These roles are considered ideal for woman. This paradigm is deep-rooted in certain community, however, at the present time this has been resisted by woman emansipation movement. This article is based on the study at Baranta Pasisir women and  about to explore the role of fishermen’s wives in public domain. They demonstrate how they hit orthodox beliefs and mete the reality out by taking apart  the patriarchal-cultural products. Key words:dynamics, relation, husband-wife, patriarchat
KALENDER RITUAL MASYARAKAT MUSLIM SUMENEP MADURA Achmad Mulyadi
NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam Vol. 9 No. 1 (2012)
Publisher : Research Institute and Community Engagement of IAIN MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/nuansa.v9i1.24

Abstract

Masyarakat Sumenep Madura memiliki dan menggunakan sistem kalender dalam mengagendakan atau mengenang aktifitas kesehariannya secara unik. Pengunaan kalender tersebut biasanya dikaitkan dengan aktifitas ritualitas, yang mereka lakukan seperti ritual pernikahan, khitan, membangun bangunan (rumah, musalla, atau masjid), mengenang wafatnya seorang Kyai, rokat tase’ dan lain-lain. Karena itu, adanya pemilihan masyarakat Sumenep Madura atas kalender tersebut dikaitkan dengan ritualitas ’populer’ tertentu menjadi menarik untuk dikaji dan ditelusuri khususnya menyangkut sistem kalender yang digunakan dan perbandingannya dengan kalender hijriyah serta faktor lain yang menyebabkan masyarakat untuk selalu mengunakannya. Secara metodologis, karena penelitian ini bersifat Eksploratif-Kualitatif, maka penggalian data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara, observasi, konsep-konsep dan dokumen-dokumen yang berhasil dihimpun baik dari kitab, buku, majalah, buletin, website dan data-data pendukung lainnya yang dianalisis secara kualitatif dan trianggulatif. secara metodologis, penentuan kalender muslim Sumenep didasarkan pada hisab ‘urfi, yang penentuannya hanya berdasarkan data tetap dengan cara menambah lima pada hari yang sudah diketahui. Kalender ritual tahunan masyarakat Sumenep, pada praktiknya, dikenal dikenal 6 bulan baik dan 6 bulan yang jelek atau semua bulan baik, hanya saja diantara bulan tersebut ada waktu baik dan ada waktu jelek. Dilihat dari segi baik-jeleknya bulan, bulan-bulan yang kategori baik adalah bulan sabel, takepe’, poasa, jumadil laher, rejjeb,dan rasol. Sedangkan bulan yang terkategori jelek adalah bulan sora, sappar, molod, jumadil lawel, rebbe dan reaje.
AKURASI ARAH KIBLAT MASJID-MASJID DI KABUPATEN PAMEKASAN Achmad Mulyadi
NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam Vol. 10 No. 1 (2013)
Publisher : Research Institute and Community Engagement of IAIN MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/nuansa.v10i1.163

Abstract

Arah kiblat menjadi salah satu syarat sahnya shalat, namun demikian syarat ini seringkali tidak dipedulikan oleh masyarakat. Pembangunan tempat ibadah (masjid) semestinya dilengkapi dengan penentuan arah kiblat, yang terbagi dalam dua cara. Pertama, mengikuti arah kiblat masjid atau musholla yang ada terlebih dahulu. Cara ini akan mengakibatkan penentuan arah kiblat yang salah apabila arah masjid dan musholla yang diikuti juga salah. Kedua, menghadap ke barat dengan asumsi bahwa arah kiblat identik dengan arah barat. Signifikansi penelitian ini secara teoritis adalah mendeskripsikan akurasi arah kiblat masjid-masjid di Kabupaten Pamekasan. Penelitian ini secara metodologis bersifat eksploratif-kualitatif, sehingga penggalian data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara, observasi, konsep-konsep, dan dokumendokumen yang berhasil dihimpun, baik dari buku, majalah, buletin, website dan data-data pendukung lainnya yang dianalisis secara kualitatif dan triangulatif. Hasil penelitian dapat ditemukan beberapa hal sebagai berikut: pertama, data koordinat astronomis masjid-masjid ditemukan, bahwa Lintang Masjid di kabupaten Pamekasan berkisar antara 7º 05’ 03” LS sampai 7º 13’ 11” LS dan Bujur Masjid 113º 27’ 20.0” BT sampai 113º 33’ 55.0” BT. Kedua, Arah kiblat masjid-masjid di kabupaten Pamekasan berkisar antara BU: 23º 48’ 0” sampai 23º 52’ 0” UB: 66º08’ 0 ” sampai 66º12’ 0 ” UTSB:293º 48’ 0” sampai 293º52’ 0”. Hal itu menunjukkan, bahwa deviasi derajat arah kiblat masjid di kabupaten Pamekasan berkisar 3 derajat, apabila dikonversi pada jarak kilometer, akan didapatkan penyimpangan arah kiblat dari ka’bah ke masjid-masjid tersebut berkisar 452.3 kilometer.
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI PUTIH DENGAN PEMBERIAN BOKASHI LIMBAH DAUN TEBU PADA TANAH ALLUVIAL DEDI SYUKRIADI; SETIA BUDI; ACHMAD MULYADI
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v7i1.23186

Abstract

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI PUTIH DENGAN PEMBERIAN BOKASHI LIMBAH DAUN TEBU PADA TANAH ALLUVIAL Deddi (1), Setia Budi (2), Achmad Mulyadi (2)(1)Mahasiswa Fakultas Pertanian dan (2)Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura PontianakE-mail: syukri1493@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terbaik dari pemberian bokashi limbah daun tebu terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi putih pada tanah alluvial. Penelitian dilaksanakan di TK Islamiah Jalan Imam Bonjol Kota Pontianak Tenggara selama tiga bulan dimulai pada bulan Januari sampai dengan Maret 2017. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Setiap ulangan terdiri dari 3 sampel sehingga seluruhnya berjumlah 60 tanaman sampel yaitu p1 ( tanpa bokashi), p2 (10% limbah daun tebu setara 391 g perpolybag), p3 (12% limbah daun tebu setara 746 g perpolybag), p4 (14% limbah daun tebu setara 1.064 g perpolybag), p5 (16% limbah daun tebu setara 1.365 g perpolybag). Variabel yang diamati meliputi: volume akar (cm3), luas daun (cm2), berat segar tanaman bagian atas (g), berat kering tanaman (g), dan ratio pucuk-akar. Hasil penelitian menunjukan pemberian bokashi limbah daun tebu dengan dosis 16% atau setara dengan 1.365 g perpolybag menunjukan hasil terbaik terhadap semua variabel pengamatan. Kata kunci: sawi putih, bokashi limbah daun tebu, alluvial
RESPONSE GROWTH AND PRODUCTION OF LETTUCE (Lactuca sativa L.) AGAINST GIVING OF ORGANIC FERTILIZER FITRI CANDRA; ACHMAD MULYADI; MAULIDI SP
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 3 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v7i3.25386

Abstract

This reseach aims to determine the response growth and production of lettuce against giving of organic fertilizer. This reseach using the design of random group with the treatment dose of organic fertilizer : without organic fertilizer, dose of 10% organic fertilizer/polybag, dose of 12% organic fertilizer/polybag, dose of 14% organic fertilizer/polybag, dose of 16% organic fertilizer/ polybag, dose of 18% organic fertilizer/polybag. The results of research suggests that giving organic fertilizer can increase growth and production of lettuce. Organic fertilizer with dose of 16% organic fertilizer/polybag giving root volume, number of leaves, weight of dry economically, weight of fresh economically.Keywords : lettuce, organic fertilizer, growth, production