Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Efek Kontrol Glikemik Teradap Penyakit Periodontal Penderita Diabetes Mellitus Hartanti Hartanti
Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/di.v2i2.582

Abstract

Penyakit periodontal merupakan penyakit infeksi yang pada umumnya menimbulkan peradangan sebagai efek kontrol level glikemik pada penderita diabetes. Keparahan periodontitis pada penderita Diabetes Mellitus meningkatkan resiko pada kontrol glikemik yang buruk. Studi ini mendukung penampakan klinis sebelumnya dan membuktikan secara epidemiologi terjadinya periodontitis yang parah adalah faktor resiko untuk kontrol glikemik yang buruk. TNF α dan citokin lain ditemukan terkait dengan kerusakan periodontal telah dilaporkan menganggu aksi insulin dan berakibat perubahan metabolik selama terjadinya infeksi. Analisa yang ditunjukkan disini mendukung kejadian periodontitis yang parah sebagai faktor resiko akibat kontrol glikemik yang buruk.
Perawatan Crown Lengthening pada Gigi Anterior Pasca Terjadi Fraktur Fauziah Karimah; Hartanti Hartanti
Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/di.7298

Abstract

Fraktur gigi anterior yang parah akibat trauma sering menyisakan sedikit struktur gigi yang menjadi tantangan dokter gigi untuk merestorasi. Retensi yang minimal memungkinkan terjadinya kegagalan restorasi, sehingga kebanyakan dokter akan lebih memilih melakukan pencabutan. Crown lengthening adalah prosedur pembedahan untuk mengekspose mahkota klinis yang tersisa sebagai usaha untuk meningkatkan retensi restorasi. Tujuan laporan kasus ini adalah untuk mengevaluasi hasil restorasi pasca dilakukan crown lengthening. Laporan kasus seorang perempuan usia 20 tahun mengalami fraktur gigi anterior maksila pasca kecelakaan yang dialaminya 2 minggu lalu. Gigi 21 fraktur dengan garis patahan horizontal 1/3 servikal mengenai pulpa. Status periodontal baik dan tidak ditemukan kelainan pada gambaran radiograf. Penatalaksanaan dilakukan scalling dan root planning pada regio gigi 21 sebelum pembedahan. Gingiva dipotong sedalam 2 mm pada seluruh permukaan menggunakan blade nomor 15 dilanjutkan penutupan luka bekas pembedahan dengan periodontal dressing. Perawatan saluran akar dilakukan dan diikuti dengan restorasi pasak fiber serta inti dengan resin komposit. Porcelain fused to metal diinsersikan sebagai restorasi mahkota akhir. Hasil restorasi akhir gigi 21 menunjukkan retensi yang memadai untuk restorasi mahkota porcelain fused to metal. Mahkota yang diinsersi dapat bertahan setelah 6 bulan observasi dan pasien merasa cukup puas dengan hasil perawatan. Kesimpulan dari kasus ini, prosedur crown lengthening dapat menunjang restorasi akhir yang retentif pada kasus fraktur gigi anterior yang kehilangan sebagian besar struktur mahkota.
Peningkatan Kesehatan Gigi dan Mulut Peserta Didik Madrasah Tsanawiyah Mu’allimat di Era Pandemi Covid-19 Ika Andriani; Hartanti Hartanti
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 3. Kesehatan Keluarga dan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Madrasah Mu'allimat Muhammadiyah Yogyakarta merupakan sekolah dengan konsep sekolah asrama, siswa kelas 1 Tsanawiyah merupakan usia masih muda dan jauh dari orang tuanya perlu untuk diingatkan dan ditingkatan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulutnya sehingga lebih mandiri dalam menjaga dan merawat kesehatan gigi dan mulut serta kesehatan dirinya di masa Pandemi Covid-19. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada peserta didik dengan kegiatan edukasi atau penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, cara mencegah dan penyebaran Covid-19 serta praktik cara menyikat gigi yang benar. Metode pengabdian dilakukan dengan edukasi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada siswa kelas 1. Edukasi tentang protokol Kesehatan di masa Pandemi Covid-19, dan pelatihan sikat gigi pada siswa. Hasil yang didapatkan adalah terjadinya peningkatan pengetahuan anak tentang kebersihan gigi dan mulut