Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

Pemanfaatan Bahan Limbah untuk Campuran Bahan Plesteran rachmi yanita; andi sagab; Hansen C
JURNAL ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (IPTEK) Vol. 1 No. 1 (2015): Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Publisher : Institut Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31543/jii.v1i1.57

Abstract

Plesteran adalah lapisan penutup pada pekerjaan pasangan, yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar (seperti cuaca, kelembaban ataupun kekuatan abrasi), menambah kekuatan pasangan serta meratakan permukaan pasangan. Persyaratan lapisan plesteran, harus mempunyai ketebalan yang cukup dan tidak boleh ada retakan. Plesteran atau mortar semen merupakan campuran antara semen dan pasir dengan air dengan komposisi antara  1:1 hingga  1:5. Pemanfaatan bahan limbah lokal a) fly-ash(FA) atau abu-terbang  dan b)Serbuk Gergaji (Shorea spp) sebagai alternatif bahan tambah/pengganti pasir dalam adukan plesteran akan memberi efisiensi biaya konstruksi rumah sederhana. Pada penelitian ini  diuji penggunaan   bahan limbah tersebut di atas masing-masing kedalam adukan plesteran dengan perbandingan  tertentu. Sebagai indikator kelayakannya digunakan nilai kuat  tekan benda uji kubus beton 5x5x5 cm (ASTM C-109) yang dilakukan di Laboratorium Bahan Bangunan ITI. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pencampuran FA 10% - 40% dari berat semen pada adukan plesteran 1:5 dapat meningkatkan kuat tekan benda uji 7,71% sampai 51,02% dan peningkatan workability. Sedang penambahan serbuk gergaji sampai 6% terhadap berat pasir kedalam adukan plesteran 1:2 kedap air, tidak menurunkan kuat tekan yaitu tetap diatas 175 kg/cm2 dan tetap bersifat sebagai adukan kedap air. Maka  pemanfaatan bahan limbah FA dan serbuk gergaji dengan komposisi tersebut di atas, layak digunakan sebagai campuran material plesteran dan memberi  nilai tambah pada bahan limbah lokal tersebut untuk dimanfaatkan oleh masyarakat setempat pada konstruksi bangunan sederhana.
Manfaat Faktor Konversi untuk Pengujian Kuat Tekan Paving-Block rachmi yanita; Gufran Andreas
JURNAL ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (IPTEK) Vol. 1 No. 2 (2017): Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Publisher : Institut Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31543/jii.v1i2.119

Abstract

Paving-block banyak digunakan sebagai material konstruksi sehingga kekuatan dan mutu harus sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Pengujian paving-block dilakukan sesuai standar SNI 03-0691-1996 yang mengacu kepada SNI 03-0348-1989. Standar yang bersifat umum mengakibatkan perbedaan interpretasi  sehingga pelaksanaannya menjadi tidak standar. Adanya kebutuhan pihak industri konstruksi bahwa pengujian kualitas material dapat diperoleh hasilnya dengan cepat, harus juga diantisipasi oleh standar pengujian,  dengan tetap berpegang pada norma akademik. Pengujian langsung benda uji paving-block pada alat tekan standar ASTM C39 tanpa faktor konversi tidak diperkenankan, sehingga diperlukan besaran faktor konversi yang di standarkan. Oleh sebab itu dilakukan penelitian besaran faktor konversi bentuk benda uji standar paving-block dengan ketebalan 6 cm terhadap benda uji kubus 15x15x15 cm. Hasil kajian penelitian ini  menunjukkan bahwa pengujian langsung sampel paving-block tanpa penggunaaan faktor konversi akan menghasilkan kuat tekan yang lebih besar dari yang seharusnya atau seharusnya tidak memenuhi spesifikasi. Hal ini merupakan hal yang merugikan dan dapat membahayakan bagi industri konstruksi. Ketentuan besaran faktor konversi dibutuhkan untuk pengujian kuat tekan paving-block dengan alat tekan standar ASTM C39 sehingga memberikan nilai kuat tekan yang dapat dipertanggungjawabkan. Kata Kunci : Uji tekan paving-block, waktu uji cepat, faktor konversi
Manfaat Penerapan Metode AON (Activity On Node) untuk Penjadwalan Proyek Bangunan Bertingkat Tinggi rachmi yanita; Intan F Ningrum; Krishna Mochtar
JURNAL ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (IPTEK) Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Publisher : Institut Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31543/jii.v4i2.165

Abstract

The construction project is assessed based on the realization of the construction according to the quality, time and cost in the planning document. To monitor implementation, a scheduling method is needed that can describe the relationship between activities and implementation time, so that the work can be completed according to the target duration specified in the construction contract. Two methods are known in scheduling critical paths, namely Activity On Arrow (AOA) and Activity On Node (AON) where AOA is more widely used in projects, whereas AON has the advantage of 4 relationships between activities with activity symbols on the box, while AOA is only 1 type with symbol of the activity on the arrow. The purpose of this study is to obtain the benefits of using AON rather than AOA by scheduling using the two methods on the schedule of the construction of a high-rise building in Banten, using Microsoft Project (MS Project) software, and analyzing the differences. In MS Project AOA is known as the Activity Diagram Method and AON with the Precedence Diagram Method. From the comparative analysis results obtained that with AOA obtained 74 activities and 48 activities with AON with the same duration and critical activities in both methods. The AON diagram can better illustrate the relationship between activities that are simpler and simpler with a total efficiency of 35%. Keyword: AOA, AON, relationship between activities, scheduling method
Manfaat Metode Beton Pracetak pada Pembangunan Rusun Sewa (Proyek Studi : Rumah Susun Sewa PUPR): Manfaat Metode Beton Pracetak pada Pembangunan Rusun Sewa (Proyek Studi : Rumah Susun Sewa PUPR) rachmi yanita; Romadhon MS
JURNAL ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (IPTEK) Vol. 5 No. 2 (2021): Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Publisher : Institut Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31543/jii.v5i2.186

Abstract

Pada perencanaan proyek konstruksi harus mempertimbangkan project constrain. Pada proyek dengan dana APBN dan  kontrak single year perlu dipertimbangkan constraint waktu yang akan menentukan metode konstruksi yang tepat. Pada proyek studi Rusun Sewa tipe 36/3 lantai dari Dirjen Penyediaan Perumahan PUPR dengan metode cast ini situ (cor ditempat), dibeberapa lokasi di revisi dengan metode pracetak untuk percepatan sehingga dapat selesai pada akhir tahun. Maka pada penelitian ini dilakukan analisis perbandingan proses konstruksi, waktu dan biaya pada  pelaksanaan kolom,balok dan pelat lantai antara metode cast in situ terhadap metode pracetak.  Dengan metode pracetak, diperoleh percepatan waktu sebesar 3 minggu sehingga pekerjaan dapat selesai sesuai kontrak. Sedangkan pada aspek biaya diperoleh penghematan biaya 0,15% dibandingkan metode cast in situ. Hal ini menunjukkan perlunya pemilihan metode konstruksi yang tepat sesuai project constraint pada saat proses pelelangan proyek.   Kata Kunci : metode pracetak, efisiensi biaya dan waktu, project constraint