Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences)

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT DURIAN DAN DAUN SIRSAK SEBAGAI BIOPESTISIDA ALAMI Fitriani Harahap; Shohihatun Bariyah; Nurul Amalia Sofyan; Murniaty Simorangkir
JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences) Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Biosains
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbio.v5i2.13984

Abstract

Setiap musim durian sepanjang jalan banyak terdapat limbah kulit durian yang dibuang begitu saja yang akan berdampak buruk bagi lingkungan danmenyebabkan bau busuk serta mendatangkan banyak sumber penyakit. Selain masalah kulit durian petani juga sering mengalami permasalahan hama tanaman khususnya tanaman cabai. Ditinjau dari kandungan kimia kulit durian seperti minyak atsiri, flavonoid, fenolik, saponin,tanin ini yang bersifat sitotoksit terhadap terhadap hama tanaman,  limbah kulit durian dapat diolah menjadi biopestisida alami yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas biopestisida alami berbahan limbah kulit durian dan daun sirsak terhadap hama tanaman cabai kutu daun persik. Aktivitas biopestisida ini dilakukan secara in vitro terhadap hama kutu daun persik tanaman cabai dan secara in vivo pada tanaman cabai. Rancangan penelitian adalah rancangan acak lengkap dengan enam perlakuan yaitu: K1= tanpa pestisida (air), K2= biopestisida dosis 25%, K3= biopestisida dosis 50%, K4= biopestisida dosis 75%, K5= biopestisida dosis 100% K6= Pestisida sintetik, yang dilakukan terhadap hama kutu daun persik tanaman cabai dan terhadap pertumbuhan tanaman cabai. Pengamatan dilakukan terhadap mortalitas hama kutu daun persik dan tanaman cabai dan pertumbuhan tanaman cabai. Pemberian perlakuan diberi ulangan tiga kali. Hasil penelitian ini menunjukkan biopestisida alami berbahan limbah kulit durian dan daun sirsak dengan dosis 50% mempunyai aktivitas yang paling efektif membunuh hama kutu daun persik secara in vitro maupun pada pertumbuhan tanaman cabai secara in vivo.
POTENSI ANTIBAKTERI EKSTRAK n-HEXANA, ETIL ASETAT, ETANOL DAUN SARANG BANUA (Clerodendrum fragrans VENT WILLD) TERHADAP Salmonella enterica Murniaty Simorangkir; Bajoka Nainggolan; Saronom Silaban
JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences) Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Biosains
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbio.v5i2.13157

Abstract

ABSTRAKEksplorasi antimikroba berbasis tanaman sangat diperlukan saat ini sebagai upaya pengembangan penyediaan bahan baku alternative obat infeksi bakteri alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis ekstrak daun tumbuhan local sarang banua (Clerodendrum fragrans Vent Willd) yang berpotensi sebagai antibakteri terhadap Salmonella enterica. Sampel daun C. Fragrans diperoleh dari desa Raya Usang, Kecamatan Dolok Masagal, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Serbuk daun C. Fragrans dimaserasi dengan pelarut bertingkat kepolarannya sehingga diperoleh ekstrak etanol (polar), etil asetat (semi-polar) dan n-heksana (non-polar). Masing-masing jenis ekstrak diuji dengan variasi konsentrasi 10%, 5%, 2,5%, dan 1,25%. Kloramfenikol digunakan sebagai kontrol positif dan DMSO sebagai kontrol negative. Metode uji antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antibakteri (diameter zona hambat) terbesar terhadap Salmonella enterica secara berurutan adalah ekstrak etanol 5% (polar) sebesar 14,0 mm, ekstrak n-heksan 10% (non-polar) sebesar 11,6 mm, dan ekstrak etilasetat 10% (semi-polar) sebesar 10,5 mm. Ekstrak etanol daun C. fragrans Vent Willd  memiliki potensi antibakteri yang sangat baik terhadap Salmonella enterica. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pemilihan jenis ekstrak pelarut dalam penyediaan daun C. fragrans sebagai bahan baku obat antibakteri alami.