Nety Angraeny
Universitas Negeri Makassar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

UPAYA GURU SOSIOLOGI DALAM MENGATASI HAMBATAN PENERAPAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI KABUPATEN POLEWALI MANDAR Nety Angraeny; A. Octamaya Tenri Awaru
Jurnal Sosialisasi: Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan Volume 5 Edisi 1, Maret 2018
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/sosialisasi.v0i0.12205

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Upaya guru sosiologi dalam mengatasi hambatan penerapan model-model pembelajaran di SMA Negeri Kabupaten Polewali Mandar, 2) Dukungan sekolah terhadap penerapan model-model pembelajaran di SMA Negeri Kabupaten Polewali Mandar. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik dalam menentukan informan menggunakan purposive sampling, dengan kriteria yaitu guru sosiologi yang mengajar dan menerapkan model-model pembelajaran di SMA Negeri Kabupaten Polewali Mandar. Jumlah informan sebanyak 10 guru sosiologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan tahapan mereduksi data, mendisplaykan data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pengabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukan bahwa; 1) Upaya yang dilakukan guru sosiologi dalam mengatasi hambatan penerapan model-model pembelajaran yaitu mengikuti pelatihan seminar atau workshop, mengikuti atau mengadakan pelatihan komputer, melengkapi sarana atau media pembelajaran, dan mengadakan studi kelompok antar guru seperti mengikuti kegiatan MGMP. 2) Dukungan sekolah terhadap penerapan model-model pembelajaran yaitu dengan memfasilitasi berupa menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan guru, mendanai kegiatan-kegiatan guru terutama yang berkaitan dengan peningkatan kualitas pembelajaran, mengadakan pelatihan seminar atau workshop yang minimal dilakukan 1 kali dalam satu tahun, mengirim guru untuk mengikuti pelatihan seminar atau workshop, serta memberikan motivasi baik secara moril atau melalui pemberian reward terhadap guru-guru yang berprestasi.