Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KAJIAN VARIASI KONSENTRASI SUKROSA TERHADAP KARAKTERISTIK NATA TIMUN SURI (Cucumis sativus L.) Netty Herawaty; Methatias Ayu Moulina
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 2 No 2 (2015)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.683 KB) | DOI: 10.37676/agritepa.v2i2.185

Abstract

Nata is a gel-like substances, insoluble in water and is formed on the surface of the fermentation medium coconut water or some sour juice. Making nata involving microorganisms (microbes) are known as Acetobacter xylinum. Nata is one type of food gel (agar-agar) with slightly chewy texture, dense, white and slightly transparent. The purpose of this study was to determine the effect of sucrose on the quality characteristics of the physical, chemical, and organoleptic nata cucumber and determining the most appropriate sucrose concentrations in processing cucumber nata. The experimental design used in this study is completely randomized design ( CRD ) with a single factor. Factors used as treatment is the addition of sucrose concentration are : 4% sucrose concentration = 40 g, 6% sucrose concentration = 60 g, 8% sucrose concentration = 80 g, 10% sucrose concentration = 100 g, and 12% sucrose concentration = 120 g. The research covers : analysis of thickness measurement, texture, fiber content, and organoleptic tests natacucumber . The best results were obtained in 10% sucrose with a thickness of 1,1 cm, 2,57 kgf/cm2 texture and fiber content 1,11%. The results of organoleptic acceptance rate panelist to panelist color parameters like sucrose over 12% with a value of 3,85, while the parameters of taste and texture panelists preferred the addition of 10% sucrose with a value of 4,1 and 3,95. The best sucrose concentration in the processing of nata cucumber is 10%.Keywords : Nata de Cucumber Suri, Suri Cucumber, Sucrose.
Analisis Mutu Susu Tempe Dengan Variasi Jenis Kacang dan Zat Penstabil Herlin Santoso; Methatias Ayu Moulina; agritepa author
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 4 No 2 (2017)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.827 KB) | DOI: 10.37676/agritepa.v4i2.675

Abstract

Susu tempe merupakan produk hasil ekstraksi tempe dengan air sehingga diperoleh larutan dengan komponen padatan terlarut. Masalah yang sering muncul dalam proses pembuatan susu nabati ialah rendahnya mutu susu yang dihasilkan baik dari sifat fisik, kimia maupun organoleptik. Penelitian ini ini bertujuan untuk menganalisis mutu susu tempe dengan variasi jenis kacang dan zat penstabil. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan dua faktor beda, yaitu jenis kacang (kacang kedelai, kacang merah dan kacang hijau) serta zat penstabil (Carboxymethyl cellulose dan gum Arab konsentrasi 0,25 %) sehingga didapat 9 unit perlakuan. Masing – masing perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Hasil analisis viskositas dan protein susu tempe menunjukkan adanya perbedaan yang nyata pada taraf signifikan 5%. Nilai viskositas perlakuan jenis kacang ( kacang kedelai, kacang dan kacang hijau) dan penstabil (CMC dan gum arab) berkisar antara 6,30 x 10-3 hingga 54,27 x 10-3 dan nilai protein berkisar antara 6,46 % hingga 15,45 %. Hasil analisis organoleptik menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh nyata terhadap warna dan rasa pada tingkat signifikan 5%, yaitu rata – rata penilaian terhadap warna 3,15 (agak suka) hingga 3,95 (suka) dan rasa 2,55 (agak suka) hingga 3,55 (suka) sedangkan pada variabel organoleptik terhadap aroma dan tekstur tidak berbeda nyata pada tingkat signifikan 5 %. Penilaian terhadap aroma 2,75 (agak suka) hingga 3,6 (suka) dan tekstur 3 (agak suka) hingga 3,6 (suka). Kata kunci : susu tempe, jenis kacang, zat penstabil
Substitusi Tepung Sukun Pada Pengolahan Kue Perut Punai Merdian Merdian; Methatias Ayu Moulina
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 5 No 2 (2018)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.458 KB) | DOI: 10.37676/agritepa.v5i2.780

Abstract

Kue perut punai adalah salah satu olahan lokal yang dibuat oleh masyarakat Kota Bengkulu yang berbahan tepung beras. Tingginya tingkat penggunaan tepung beras, membuat banyak alternatif diupayakan untuk mengurangi pemakaian tepung beras. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan ialah subtitusi terhadap tepung beras. Tepung sukun tinggi akan karbohidrat, mineral, vitamin, dan serat sehingga dapat meningkatkan kualitas nilai buah sukun pada kalangan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh subtitusi tepung sukun terhadap sifat karbohidrat dan kadar air dari kue perut punai, dan untuk menganalisis pengaruh perlakuan tepung sukun terhadap sifat organoleptik (rasa, warna, aroma) kue perut punai. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 variasi subtitusi yaitu tepung sukun tanpa modifikasi (0% tepung sukun, 25% tepung sukun, 50% tepung sukun), dan sukun modifikasi (0% tepung sukun, 25% tepung sukun, 50% tepung sukun), serta menggunakan 6 variasi perlakuan komposisi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu kue perut punai dengan subtitusi tepung sukun tanpa modifikasi menghasilkan nilai kadar air antara 1,94 % - 5,53%, kadar karbohidrat antar 37,29% - 39,51% sedangkan untuk tepung sukun yang modifikasi menasilkan kadar air antara 1,75% - 7,23%, kadar karbohidrat antara 37,40 - 39,18%. Kue perut punai dengan subtitusi tepung sukun tanpa modifikasi dan tepung sukun modifikasi 50% : 50% tepung beras memiliki kualitas paling baik ditinjau dari sifat kimia yaitu : kadar air, kadar karbohidrat, serta dari sifat fisik orangoleptik yaitu : warna, rasa aroma. Kata kunci : tepung sukun, tepung beras, kue perut punai, tepung modifikasi
Kajian Rantai Pasok Buah Kelapa Di Bengkulu Diah Azhari; Ade Apriado; Andwini Prasetya; Methatias Ayu Moulina
Jurnal Teknologi Pangan dan Ilmu Pertanian Vol. 1 No. 2 (2023): Juni : Jurnal Teknologi Pangan dan Ilmu Pertanian
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59581/jtpip-widyakarya.v1i2.1118

Abstract

Coconut is a plantation crop that contributes quite a lot to the Indonesian economy. The largest supply of coconuts in the city of Bengkulu comes from Seluma and North Bengkulu. This study aims to analyze the supply chain management of coconuts in Bengkulu City. It begins with the initial exploration stage of the coconut supply chain. The primary and secondary data obtained were analyzed by descriptive tabulation and simple statistics, added value analysis used was added marketing value. The results showed that the primary members of the coconut supply chain in Bengkulu City were inter-regional traders, wholesalers, retailers, household consumers and home industries. The supply chain flow pattern in Bengkulu City is 3 patterns. Added value analysis conducted by retailers can provide greater added value of Rp. 1000 compared to other supply chain members with a percentage of 100%. Meanwhile, wholesalers and inter-regional traders, after deducting labor, namely Dewa market of Rp. 996.30 with a percentage of 89.97%, Sunday market of Rp. 766.67 with a percentage of 65.71%, Panorama market is Rp. 956.90 with an added value percentage of 82.22%, Seluma of Rp. 764.71 with a percentage of 776.47% and North Bengkulu of Rp. 700 with a percentage of 87.5%.