Aldisa Kusumaningsari
Industrial Engineering Departement Diponegoro University Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang Semarang 50239 Telp. 0247460052

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH MONOTON, KUALITAS TIDUR, PSIKOFISIOLOGI, DISTRAKSI, DAN KELELAHAN KERJA TERHADAP TINGKAT KEWASPADAAN Budiawan, Wiwik; Prastawa, Heru; Kusumaningsari, Aldisa; Sari, Diana Novita
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 11, No. 1, Januari 2016
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.372 KB) | DOI: 10.12777/jati.11.1.37-44

Abstract

Manusia sebagai subyek yang memiliki keterbatasan dalam kerja, sehingga menyebabkan terjadinya kesalahan. Kesalahan manusia yang dilakukan mengakibatkan menurunnya tingkat kewaspadaan masinis dan asisten masinis dalam menjalankan tugas. Tingkat kewaspadaan dipengaruhi oleh 5 faktor yaitu keadaan monoton, kualitas tidur, keadaan psikofisiologi, distraksi dan kelelahan kerja. Metode untuk mengukur 5 faktor yaitu kuisioner mononton, kuisioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), kuisioner General Job Stress dan kuisioner FAS. Sedangkan untuk menguji tingkat kewaspadaan menggunakan Software Psychomotor Vigilance Test (PVT). Responden yang dipilih adalah masinis dan asisten masinis, karena jenis pekerjaan tersebut sangat membutuhkan tingkat kewaspadaan yang tinggi. Hasil pengukuran kemudian dianalisa menggunakan uji regresi linear majemuk. Dalam penelitian ini menghasilkan keadaan monoton, kualitas tidur, keadaan psikofisiologi, distraksi dan kelelahan kerja berpengaruh secara simultan terhadap tingkat kewaspadaan. Hal ini dibuktikan dengan ketika sebelum jam dinas, hasil uji F-hitung keadaan monoton, kualitas tidur, keadaan psikofisiologi adalah sebesar 0,876, sedangkan untuk variabel distraksi dan Kelelahan Kerja (FAS) terhadap tingkat kewaspadaan memiliki nilai 2,371. pada saat sesudah bekerja variabel distraksi dan kelelahan kerja (FAS) terhadap tingkat kewaspadaan memiliki nilai F-hitung 2,953,dan nilai 0,544 untuk keadaan monoton, kualitas tidur, keadaan psikofisiologi. Faktor yang memiliki pengaruh terbesar terhadap tingkat kewaspadaan sebelum jam dinas yaitu faktor kualitas tidur, sedangkan untuk sesudah jam dinas adalah faktor kelelahan kerja.   Abstract Human beings as subjects who have limitations in work, thus causing the error. Human error committed resulted in a decreased level of alertness machinist and assistant machinist in the line of duty. Alert level is influenced by five factors: the state of monotony, quality of sleep, psychophysiology state, distraction and fatigue. Methods to measure five factors: mononton questionnaire, a questionnaire Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire General Job Stress and FAS questionnaire. Meanwhile, to test the level of vigilance using Software Psychomotor Vigilance Test (PVT). Respondents were selected is machinist and assistant machinist, because the type of work desperately need a high level of vigilance. The measurement results were analyzed using linear regression test compound. In this study produce state of monotony, quality of sleep, psychophysiology state, distraction and fatigue influential work simultaneously on the level of alertness. This is evidenced by when before official hours, the test results F-count state of monotony, quality of sleep, psychophysiology state is 0.876, while for the variable distraction and fatigue Work  of the level of alertness has a value of 2.371. during and after work variable distraction and fatigue  on the level of vigilance has 2,953 F-count value, and the value of 0,544 for the state of monotony, quality of sleep, psychophysiology circumstances. The factor that has the greatest influence on the level of vigilance before official hours of sleep is the quality factor, whereas for after hours services is a factor of fatigue.
Pengaruh Distraksi dan Kelelahan Kerja Terhadap Tingkat Kewaspadaan Masinis dan Asisten Masinis Kereta Api Kaligung Mas (Studi Kasus di PT. KAI DAOP IV Semarang) Kusumaningsari, Aldisa; Suliantoro, Hery; Budiawan, Wiwik
Industrial Engineering Online Journal volume 3,nomor 4,tahun 2014
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.037 KB)

Abstract

Faktor operator dan sarana merupakan salah satu faktor terbesar yang menjadi penyebab kecelakaan kereta api, yaitu sebesar 28%. Untuk meminimasi jumlah kecelakaan kereta api di Indonesia, maka dilakukan penelitian yang membahas mengenai adakah pengaruh variabel gangguan dan kelelahan kerja terhadap tingkat kewaspadaan masinis dan asisten masinis. Software Stroop Test dan kuisioner FAS merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kelelahan kerja, sedangkan kuisioner General Job Stress digunakan untuk mengukur distraksi. Software Psychomotor Vigilance Test (PVT) digunakan untuk mengukur tingkat kewaspadaan. Dengan menggunakan metode regresi linier majemuk maka diketahui pengaruh dari kedua faktor terhadap tingkat kewaspadaan sebelum dan sesudah jam dinas. Dari pengolahan data yang dilakukan,didapatkan hasil uji F yaitu pada saat sebelum bekerja variabel distraksi dan kelelahan kerja (FAS) terhadap tingkat kewaspadaan memiliki nilai 2,371 dan  variabel distraksi dan kelelahan kerja (Stroop Test) terhadap tingkat kewaspadaan memiliki nilai 1,726. Sedangkan  pada saat setelah bekerja variabel distraksi dan kelelahan kerja (FAS) terhadap tingkat kewaspadaan memiliki nilai 2,953 dan  variabel distraksi dan kelelahan kerja (Stroop Test) terhadap tingkat kewaspadaan memiliki nilai 2,289. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan  bahwa faktor distraksi dan kelelahan kerja berpengaruh simultan dan individual terhadap tingkat kewaspadaan. Faktor yang memiliki pengaruh terbesar terhadap tingkat kewaspadaan baik sebelum maupun sesudah jam dinas yaitu faktor kelelahan kerja.    ABSTRACT Factors operators and facilities is one of the biggest factors that cause the train wreck, which is 28%. To minimize the number of railway accidents in Indonesia, then conducted research that discussed the influence is there any variable to distraction and fatigue vigilance level machinist and machinist's assistant. Software Stroop Test and FAS questionnaire is a tool used to measure job burnout, while General Job Stress questionnaire used to measure distraction. Software psychomotor Vigilance Test (PVT) is used to measure the level of vigilance. By using the linear regression method, the compound of the two factors known to influence the level vigilance before and after office hours. From the data processing, the F test showed that the time before work variable distraction and fatigue (FAS) of the level of vigilance has a value of 2.371, distraction and fatigue (Stroop Test) on the level of vigilance has a value of 1.726. While at the time after work variable distraction and fatigue (FAS) on the level of vigilance has a value of 2.953, distraction and fatigue (Stroop Test) on the level of viilance has a value of 2.289. From these results it can be concluded that distraction and fatigue factors working simultaneously and individually affect the level of alertness. The factor that has the greatest influence on the level of vigilance both before and after office hours is the fatigue factor