Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Efektifitas BLT Covid-19 di Desa Moyo Kecamatan Moyo Hilir Kabupaten Sumbawa (Studi Konstruksi Sosial Kemiskinan) Imam Yuliadi; Sumitro Sumitro
Equilibrium: Jurnal Pendidikan Vol 9, No 3 (2021): EQUILIBRIUM JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.731 KB) | DOI: 10.26618/equilibrium.v9i3.5980

Abstract

Kondisi Pandemi yang berkepanjangan tentu menyulitkan masyarakat miskin dalam mencari nafkah, dan BLT Covid 19 merupakan salah satu usaha untuk membantu meringankan beban masyarakat miskin. Kemiskinan yang dimaksud oleh pemerintah adalah kemiskinan secara ekonomi, sedangkan dilapangan seringkali ditemukan kemiskinan secara sosiologis. Untuk itu perlu dilakukan pemilahan untuk memperjelas mana masyarakat miskin yang perlu ditangani secara ekonomi dan mana masyarakat miskin yang perlu ditangani secara sosiologis. Dalam kajian sosiologi dapat dilakukan analisa bagaimana suatu fenomena sosial terkonstruksi, sehingga dapat dijabarkan faktor-faktor apa saja yang membentuk/mempengaruhi sebuah fenomena. Dari faktor-faktor yang dijabarkan bisa diambil tindakan untuk mencegah terbentuknya fenomena-fenomena sosial semacam tindakan-tindakan oportunis yang lahir dari mentalitas miskin. Penelitian ini bertujuan untuk; (1) Menjelaskan bentuk kemiskinan yang ada di Desa Moyo, (2) Menjelaskan dampak program BLT Covid 19 terhadap terkonstruksinya mentalitas miskin.Jenis Penelitian dalam penelitian ini adalah Deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan terhadap masyarakat penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Covid 19 di Desa Moyo Kecamatan Moyo Hilir Kabupaten Sumbawa dan pemerintah Desa Moyo dimana Dana BLT ini diambil dari APBDes Desa Moyo. Lokasi penelitian akan berada di Desa Moyo kecamatan Moyo Hilir Kabupaten Sumbawa Propinsi Nusa Tenggara Barat. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data dengan interactive model.Dari penelitian ini bisa didapatkan beberapa hal yaitu; (1) bentuk kemiskinan yang ada di Desa Moyo, (2) dampak program BLT Covid 19 terhadap terkonstruksinya mentalitas miskin. Bentuk kemiskinan yang ada di Desa Moyo adalah kemiskinan struktural dan kemiskinan subjektif. Dimana keduanya merupakan dampak dari Pandemi Covid 19. Dimana kemiskinan struktural merupakan dampak praktis dari kondisi pandemi, sedangkan kemiskinan subjektif merupakan dampak lanjutan dari berlangsung lamanya pandemi selama 2 tahun terakhir. Program BLT Covid 19 juga berkontribusi terhadap terkonstruksinya mentalitas miskin dalam masyarakat. Mentalitas miskin erat kaitannya dengan kemiskinan subjektif dimana mentalitas miskin merupakan kompenen inti dari konstruksi kemiskinan subjektif. 
Pemanfaatan Kultus Masyarakat Terhadap Sumber Air Panas Maronge (Studi Konstruksi Sosial) Imam Yuliadi; Sumitro Sumitro
Equilibrium: Jurnal Pendidikan Vol 9, No 1 (2021): EQUILIBRIUM JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.11 KB) | DOI: 10.26618/equilibrium.v9i1.4340

Abstract

Kultus terhadap objek budaya merupakan hasil dari pengamatan masyarakat secara empiris, begitu pula kultus terhadap mata air panas di kecamatan Maronge. Dari pengalaman kolektif masyarakat setempat mandi di mata air panas tersebut dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Khasiat tersebut kemudian terinternalisasi dalam masyarakat setempat, sehingga mengkultuskan objek tersebut. Penelitian ini dilakukan guna melihat konstruksi sosial masyakat, di suatu daerah. Dimana selanjutnya konstruksi sosial tersebut bisa dikonversikan untuk membangun pola pikir (persepsi) baru masyarakat terkait urgensi perlindungan Hutan. Tujuan penelitian ini yaitu; (1) Mendeskripsikan bentuk kultus Budaya  di pemandian Air Panas  Kecamatan Maronge, (2) Menjelaskan terbentuknya konstruksi sosial masyarakat terhadap khasiat Air Panas  di Kecamatan Maronge, (3) Menjelaskan pemanfaatkan kultus budaya pemandian Air Panas di Kecamatan Maronge untuk pelestarian hutan lindung.Jenis penelitian kualitatif dengan desain etnografi. Tempat penelitian di Desa Simu Kecamatan Maronge Kabupaten Sumbawa. Subjek penelitian masyarakat Desa Simu, pengunjung Sumber Air Panas dan tokoh adat di desa Simu. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.Hasil dari penelitian ini yaitu; 1. Peran sandro (dukun) dalam proses kultus mata air panas di desa Simu sangat besar, dimana sandro berperan sebagai pelembaga dalam masyarakat dalam mengkonstruksikan mitos dan mistis pada sumber mata air tersebut. 2. Lahirnya pengkultusan masyarakat terhadap mata air panas di desa simu dipengaruhi oleh tiga faktor antara lain: kandungan belerang dalam mata air, faktor relaksasi dari air panas, dan faktor sugesti dari testimony masyarakat yang pernah berobat dari sumber air panas. Paling tidak ada dua potensi dalam konstruksi sosial di Maronge yang bisa digunakan untuk pelestarian hutan. Pertama objek sumber air panas sebagai bagian dari adat dan kebudayaan lokal yang berpotensi dilindungi keberadaannya oleh kearifan lokal setempat. Kedua, Sandro sebagai pelembaga dalam konstruksi sosial bisa berperan sebagai agen budaya dalam konservasi lingkungan.
Peran Pendidikan dalam Membangun Kesadaran Sosial Masyarakat Bima Sumitro Sumitro; Imam Yuliadi
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 9 No 2 (2019): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v9i2.230

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan kesadaran sosial masyarakat Bima selama ini, mendeskripsikan peran pendidikan dalam membangun kesadaran sosial dan mendeskripsikan korelasi pendidikan dengan kesadaran sosial pada masyarakat Bima, Khususnya Masyarakat Donggo. Jenis penelitian kualitatif dengan desain etnografi. Tempat penelitian di Kecamatan Donggo Kabupaten Bima. Waktu penelitian mulai bulan Mei sampai Juni. Subjek penelitian Tokoh adat Bima, Masyarakat Donggo, Guru dan Siswa sebagai element pendidikan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian ini berupa peluang dalam membangun pendidikan di Bima, pertama adalah potensi independensi lembaga perguruan tinggi, dan yang kedua adalah keunggulan kuantitas kalangan akademisi.
Pemetaan Konflik Sosial Pasca Pembakaran Kertas Suara di Pemilu 2024 di Kecamatan Parado Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat Imam Yuliadi; Aldi Apriansyah
Equilibrium: Jurnal Pendidikan Vol 13, No 1 (2025): EQUILIBRIUM : JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/equilibrium.v13i1.16536

Abstract

Pemilu serentak 15 Februari 2024 ditandai pula dengan berbagai konflik, salah satunya konflik politik di Kabupaten Bima pada Pemilu 2024 berupa pembakaran 102 kotak suara di 17 TPS di kecamatan Parado. Dua isu terkait permasalahan sosial yang melatarbelakangi insiden pembakaran 17 TPS di Kecamatan Parado. Pertama, isu primordialisme dan etnosentrisme, yang mengganggap putra daerah adalah caleg yang harus dibela mati-matian pada pemilu 2024. Kedua, isu money politik, membuat masyarakat resah, dan mendesak untuk dilakukan pemilu ulang bebas money politik. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini membatasi diri pada pemetaan sosial (Social Mapping) hingga desain Resolusi konflik pasca Kerusuhan Pemilu 2024 di kecamatan parado Kabupaten Bima. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Dengan 3 tahapan, yaitu (1) Penelusuran Asumsi-asumsi dan Fakta-fakta peristiwa, (2) Social Mapping, dan (3) Desain Resolusi Konflik. Penelitian ini membatasi diri pada pemetaan sosial hingga desain Resolusi konflik pasca Kerusuhan Pemilu 2024 di kecamatan Parado Kabupaten Bima. Penelitian tidak membahas lebih lanjut tentang  Implementasi Solusi konflik, Monitoring dan evaluasi. Resolusi Konflik dilakukan dengan berbagai cara, semisal Pengaturan Rekayasa Sosial dengan regulasi dari pemerintah atau dengan memaksimalkan potensi kearifan lokal. Masyarakat Bima mengenal Istilah “Angi ndai” yang secara kharfiah berarti “saudara kita” yang maknanya semua orang (etnis Bima/Mbojo) merupakan saudara. Diperantauan istilah ini sering digunakan untuk menunjukkan solidaritas kesukuan. Hal ini bisa dikonstruksi ulang di daerah asal masyarakat bima, sehingga filosofi Angi Ndai tidak hanya digunakan sebagai slogan pemersatu. Mengingat propaganda yang digunakan oleh oknum politik di Bima untuk melakukan provokasi massa yang melakukan pembakaran TPS di Kecamatan parado menggunakan sentiment serupa.