Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis

IMPROVEMENT OF SEED PRODUCTION AND QUALITY GROUPER BY HYBRIDIZATION PROGRAM Suko Ismi; Yasmina Nirmala Asih; Daniar Kusumawati
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 5 No. 2 (2013): Elektronik Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.202 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v5i2.7562

Abstract

Several types of grouper hybrid seeds can now be massively produced in a hatchery. Hybrid seeds can increase diversification of aquaculture species and potential to increase fish production.  Therefore, an  improvement in hybrid seed production both in high quantity and quality is very important. This research was conducted to produce massively cantik grouper hybrid seeds i.e.,a crossbreed between female tiger grouper (Epinephelus fuscoguttatus) and male marbled grouper (Epinephelus microdon). This research examined the cantik grouper seed production compared with the production of tiger grouper and marbled grouper fingerlings. The research results showed that cantik hybrid grouper seeds production had higher survival rate (24.59%) than tiger grouper (17.44%) and marbled grouper (4.63%). The total length of the seed at the age of 45 days for cantik grouper  was 3.59 ± 0.21 cm, tiger 3.24 ± 0.55 cm, and batik 2.61 ± 0.42 cm, respectively. Seed abnormality for cantik grouper was 4.13%, tiger grouper 30.21%, and marled tiger 0.57%, respectively. Based on genetic variation analyses, the cantik grouper had a closer genetic relationship with the marbled grouper compared with the tiger grouper. Keywords: Marbled grouper, hybridization program, seeds production, quality
PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN NUTRISI IKAN KERAPU SUNU Plectropomus leopardus PADA PEMELIHARAAN DI KARAMBA JARING APUNG, TAMBAK DAN BAK Setiawati, Ketut Maha; Kusumawati, Daniar; Asih, Yasmina Nirmala; Slamet, Bejo
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 12 No. 1 (2020): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.104 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v12i1.23339

Abstract

Pendederan kerapu banyak dilakukan di bak-bak semen dan hatchery, tetapi usaha pendederan juga dapat dilakukan di laut dengan menggunakan karamba jaring apung (KJA) maupun di tambak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pertumbuhan, dan kandungan nutrisi pada kerapu sunu yang dipelihara pada lingkungan berbeda yaitu di KJA, tambak dan bak hatchery. Benih ikan kerapu sunu berukuran panjang total 6,56±0,52cm dan berat 4,48±1,04 g dengan kepadatan 50 ekor/jaring dipelihara dalam jaring berukuran 1mx1mx1m dengan ukuran mata jaring 4 mm yang ditempatkan dalam KJA di laut (A), tambak (B) dan bak hatchery (C) sebagai perlakuan percobaan. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga perlakuan dan diulang 3 kali. Penelitian dilakukan selama 90 hari pemeliharaan, dan benih ikan kerapu sunu diberi pakan buatan komersial dengan kandungan protein 48%. Frekuensi pemberian pakan 2 kali sehari pada pagi dan sore hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeliharaan pada lingkungan berbeda tidak berpengaruh terhadap sintasan dan pertumbuhan mutlak panjang total namun berpengaruh terhadap pertumbuhan mutlak bobot benih (P<0,01). Pertumbuhan mutlak benih terbaik pada pemeliharaan di bak hatchery yakni 23,12±2,91 g, KJA 8,43±2,13 g dan tambak 12,58±2,58 g. Kandungan protein benih ikan kerapu sunu tidak dipengaruhi oleh lingkungan pemeliharaan, namun kandungan kalori benih pada pemeliharaan di bak hatchery dan tambak lebih tinggi dibandingkan dengan yang di KJA. Benih ikan kerapu sunu yang didederkan dalam bak hatchery memiliki pertumbuhan bobot mutlak 1,84 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang di tambak atau 2,74 kali dari yang di KJA.