Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk kekerasan simbolik dalam mekanisme eufemisasi yang terjadi dalam pembelajaran di SMK Kristen Makale Tana Toraja. Harapan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah 1) Sebagai rekomendasi bagi guru agar selektif dalam pemilihan kosakata. 2) Sebagai rekomendasi bagi kepala sekolah dan pengawas agar memperhatikan penggunaan bahasa guru dalam interaksi pembelajaran sebagai bagian dari pengembangan kompetensi pedagogik. Jenis penelitian ini tergolong analisis wacana kritis (AWK). Teknik pengumpulan data adalah teknik observasi, teknik catat, dan teknik rekaman.Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 9 bentuk kekerasan simbolik dalam mekanisme eufemisasi: 1) perintah, 2) keharusan, 3) kepercayaan, 4) belas kasihan, 5) kegunaan, 6) sopan santun, 7) perjanjian, 8) penegasan, dan 9) larangan.Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar guru selektif dalam pemilihan kosakata dalam pembelajaran. Pemberian pujian hendaknya sering dilakukan guru untuk siswa sebagai bentuk apresiasi atas hasil yang telah dicapai. Dalam pembelajaran guru disarankan lebih banyak melibatkan siswa selama pembelajaran berlangsung. Peneliti selanjutnya, disarankan untuk mengembangkan kekerasan simbolik ini sebagai kajian analisis wacana kritis dengan sudut pandang dan kajian yang berbeda.