Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan bentuk ketidaksantunan bahasa kaum remaja di desa Gandasuli, Kabupaten Bacan Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, teknik rekaman lapangan, teknik wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja di desa Kecamatan Gandasuli Bacan Selatan tidak mampu berkomunikasi dengan baik dalam berbicara antara sesama remaja dan orang tua. Selain itu, juga melanggar beberapa prinsip kesantunan. Prinsip kesantunan yang dilanggar adalah maksim kebijaksanaan, maksim kerendahan hati, maksim kedermawanan, maksim simpati dan maksim kebijaksanaan.Kata kunci: ketidaksantunan, bahasa, remaja, pragmatikAbstractThe purpose of this study was to describe the form o languange impoliteness among teenagers in Gandasuli village, South Bacan District. The method used in this study is a qualitative research method. Data collection techniques using observation techniques, field recording techniques, interview techniques and documentation. The results of the study showed that adolescents in the village of Gandasuli South Bacan were not able to communicate well in talking between fellow teenagers and older people. Besides that, it also violates certain types of politenes principles. The violations of the principle of politeness are maxim of wisdom, maxim of humility, maxim of generosity, maxim of sympathy and maxim of wisdom.Keywords : impoliteness, language, adolescence, pragmatics