In Hi. Abdullah
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Representasi Pola Penurunan Luas Lingkaran Dengan Menggunakan Figural-Geometris-Analitis Wahid Umar; In Hi. Abdullah; Bety Miliyawati
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/dpi.v10i1.2969

Abstract

Dalam artikel ini membahas mengenai komponen lingkaran (juring) yang dihasilkan dari pembagian menurut sudut pusat atau pembagian menurut garis tengah lingkaran. Juring-juring lingkaran (sering diwakili segitiga sama kaki) disusun melalui proses figural-geometris hingga membentuk bangun datar geometri elementer seperti persegi panjang, jajargenjang, segitiga, dan trapesium. Sesuai bentuk bangun datar geometri elementer yang terbentuk, diturunkan rumus luas lingkaran (L=pr2) dari dan dengan menghitung luas bangun datar elementer yang terbentuk melalui proses analisis-geometris, sampai setiap bangun elementer yang terbentuk menghasilkan luas yang sama, yakni sebesar pr2. Kemudian pada bagian akhir dicoba dicari hubungan antara jumlah juring yang diperoleh melalui pembagian menurut garis tengah lingkaran (juring berjumlah: 2,4,8,16,32,64,…,2n; n =1,2,3,..) dengan jenis bangun datar elementer yang dapat disusun darinya (termasuk yang tidak dapat disusun), serta merangkum sejumlah sifat tertentu yang dapat ditarik dari hubungan yang terjadi. Dengan cara ini, siswa mudah merepresentasikan pemahaman matematika yang dipelajarinya.Untuk dapat mengetahui seberapa memahami materi bagun datar geometri elementer khususnya penurunan rumus luas lingkaran yang dipelajari, maka perlu mempresentasikan beberapa konsep terkait bangun datar geometri yang dapat menurunkan rumus luas lingkaran, dan dimengerti oleh siswa. Dengan demikian representasi menjadi penting baik sebagai alat komunikasi maupun alat berpikir. Disamping itu, siswa terbantu dalam mengembangkan penalarannya. Karena itu, yang menjadi fokus dalam kajian literatur ini adalah bagaimana mempresentasikan pola penurunan rumus luas lingkaran dengan menggunakan figural-geometris-analitis. Kata Kunci:bangun datar, juring & luas lingkaran, representasi
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas X TSM-1 SMK Negeri 2 Kota Ternate pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Jumina Pohe; Idrus Alhaddad; In Hi. Abdullah
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 1, No 1 (2021): Januari
Publisher : Jurnal Pendidikan Guru Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.936 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Dalam penelitian ini adalah siswa kelas X TSM-1, subjek penelitian dengan 15 siswa dengan kategori kemampuan pemecahan masalah matematis sangat baik, cukup, kurang dan sangat kurang. Data kemampuan pemecahan masalah matematis siswa di peroleh melalui tes tertulis, wawancara dan dokumentasi. Langkah-langkah dalam analisis data adalah reduksi penyajian dan menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa analisis kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas X TSM-1 SMK Negeri 2 Kota Ternate dari 4 kategori dapat dilihat bahwa 1 siswa (6,66%) kemampuan pemecahan masalah matematis dengan kategori sangat baik, 10 siswa (66,66%) kemampuan pemecahan masalah matematis dengan kategori cukup, 2 siswa (13,33%) kemampuan pemecahan masalah matematis dengan kategori kurang dan 2 siswa (13,33%) kemampuan pemecahan masalah matematis dengan kategori sangat kurang. Siswa dengan kategori sangat baik dapat Memenuhi semua indikator yang ada dari memahami masalah, merancang rencana penyelesaian, dan melaksanakan rencana penyelesaian tetapi dalam penulisannya masih kurang lengkap. Siswa dengan kategori baik dapat memahami masalah yang diperoleh dalam soal kemudian merumuskan kedalam bentuk model matematika sehingga dapat disimpulkan bahwa subjek memahami maksud dan tujuan tetapi belum mampu menyelesaikan karena kurang teliti dan terburu-buru dalam menyelesaikan masalah. Siswa dengan kategori kurang memahami masalah tapi tidak menuliskan pada lebaran jawaban kemudian ia mampu merumuskan kedalam model matematika dan ia menyelesaikan soal tapi kurang lengkap. Siswa dengan kategori sangat kurang  memahami masalah tapi tidak menuliskan apa saja yang diketahui dan ditanyakan di lembaran jawabannya,  kurang teliti dalam merancang rencana. Dan jawaban yang ia kerjakan kurang tepat dan cenderung terburu-buru dalam mengerjakan soal.