Mirza A. P. Kuta
Jurusan Arsitektur, FT-UNSRAT

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MUSEUM BAHARI DI MAKASSAR ‘EKSPRESI BUDAYA MASYARAKAT BUGIS-MAKASSAR DALAM PERANCANGAN ARSITEKTUR’ Kuta, Mirza A. P.; Mastutie, Faizah
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No.1 Mei 2015
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Indonesia adalah negara kepulauan terbesar didunia berupa hamparan laut sepanjang 3.000 mil yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Dengan jumlah pulau lebih dari 17.500 meliputi wilayah laut yurisdiksi nasional lebih kurang 5,8 juta km2. Indonesia terletak pada posisi yang sangat strategis, yaitu pada persilangan dua benua dan dua samudera, serta memiliki wilayah laut yang memiliki kekayaan laut yang besar, sekaligus sebagai urat nadi perdagangan dunia. Posisi geografis Indonesia yang sangat bersifat kelautan membuat Bangsa Indonesia terus mengembangkan tradisi, budaya, dan kesadaran bahari serta menjadikan laut sebagai tali kehidupannya dengan kata lain mempunyai hak dan kewajiban dalam mengatur, mengelola, dan memanfaatkan kekayaan laut tradisional yang merupakan salah satu kebudayaan Bangsa Indonesia sebagai bangsa maritim untuk kepentingan rakyat. Untuk mewujudkan gagasan ini, diterapkan model proses desain generasi II yang terdiri dari dua fase. Fase pertama yaitu pengembangan wawasan komprehensif dengan pendekatan konvensional berupa kajian tipologi objek serta kajian tapak dan lingkungan. Fase kedua yaitu berupa Execute Image-Present-Test Cycle. Ekspresi Budaya masyarakat Bugis-Makassar dalam perancangan arsitektur ” dipakai sebagai acuan untuk merancang objek arsitektural Museum Bahari di Makassar. Tema ini mengacu kepada pengekspresian serta menggali segala unsur-unsur kebudayaan suku Bugis-Makassar, maupun sisi sejarahnya, kemudian di implementasikan kedalam objek rancangan museum bahari. Unsur-unsur kebudayaan yang dimaksud yaitu terdiri dari : Bahasa, Ilmu Pengetahuan, Sistem Ekonomi (Mata Pencaharian), Sistem Politik (Organisasi Kemasyarakatan), Sistem teknologi dan peralatan, Sistem Religi serta kesenian. Hasil desain yang berupa penyajian gambar - gambar arsitektural, yang bertujuan untuk menyampaikan informasi tentang kualitas perancangan museum bahari di Makassar dengan implementasi tema konsep ada.   Kata Kunci: Museum Bahari, Ekspresi Budaya Masyarakat Bugis-Makassar.
ARSITEKTUR MODERN RETRO Kuta, Mirza A. P.; Rengkung, Michael Moldy
MEDIA MATRASAIN Vol 8, No 1 (2011)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakBagi sebagian orang, masa lalu menarik perhatian untuk dikenang dan ditampilkan kembali. Fenomena mengulang trend yang lalu atau disebut dengan Retro menjadi bagian aplikasi dari desain rancangan pada masa kini.Dalam hal ini Retro yang merupakan produk masa lalu diasimilasikan dengan kebaruan yang merupakan produk kontemporer, tidak hanya mengusung semangat eklektik, revival, historisisme, rekonstruksi, dan duplikasi namun juga retro merupakan sinergi unik untuk menarik perhatian.Tulisan ini menyoroti tentang retro atau pengulangan yang dihadirkan kembali dalam era modern ini, yang beragam defenisinya baik sebagai bagian dari masa lalu maupun sebagai gejolak kreatif di era pasca modernisme. Modern Retro dapat didefenisikan menjadi beragam makna, member defenisi baru, menunjukkan nilai baru dengan meperbaiki yang lama, memulihkan dari konsep semula.Kata Kunci: Retro, Modern, Post-Modernisme