Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Kelompok Rujukan dalam Meningkatkan Popularitas Mubaligh Uwes Fatoni; Asep Mugni
Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 24, No 1 (2018): Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/albayan.v24i1.2518

Abstract

This research is studying about how a reference group can increase a popularity of Dr. K.H. Abdul Hamid as a Mubaligh. This research uses a qulaitiative method. Informan in this study were Abdul Hamid himself, some a member of majelis ta’lim which is often listen to da’wah of Abdul Hamid, and His friends who often accompany Abdul Hamid in his da’wah activities. Primary qualitative data retrieved directly using indepth interviews to obtain data. The purpose of this study is how the reference group capable to develop a popularity of Abdul Hamid. The theory uses a group theory by Lazasfeld, Berelson, and Gaudet. Conculation of this research are the reference group proven effective in develop a popularity of person. If it’s positiv will be positive. And if it’s negative will be negative too.
Ahmadiyah dan Kontroversinya Sejak Muncul di Indonesia Hingga Menjelang Reformasi 1998 Asep Mugni
Asyahid Journal of Islamic and Quranic Studies (AJIQS) Vol 1, No 2 (2019): Asyahid
Publisher : STAI AL-FALAH CICALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Emerging of religious movement or sect frequently caused controversy. This research discuss about Ahmadiyah movement. This research uses phenomenology method illustrates Ahmadiyah movement issued as non-Islam because of its controversial and deviate understanding that smudged, even humiliated Islam. Ahmadiyah movement is very systematic and controversial till caused flaming and refusal in an Islam society, not only Indonesia, but many countries with Muslim Majority call Ahmadiyah as a deviate understanding or sect. MUI also decided “fatwa haram” (forbidden) for Ahmadiyah. Minister of Religion Suryadarma Ali in SBY era proposed four options about Ahmadiyah, i.e. letting Ahmadiyah or dispersing it, grouping it as a religious sect, or they make new religion and get out from Islam. This case constitutes some unprotested phenomenon anymore.Keywords: deviate sect, Ahmadiyah controversy, fatwa Haram AbstrakMunculnya gerakan atau aliran dalam agama seringkali menimbulkan kontroversi, penelitian ini mengungkapkan tentang pergerakan Ahmadiyah. Penelitian dengan metode fenomenologi ini menggambarkan pergerakan Ahmadiyah yang dianggap bukan Islam karena kontroversi dan kesesatan fahamnya yang mencoreng bahkan menghina agama Islam. Gerakan Ahmadiyah sangat sistematis dan kontroversi, sehingga memicu gejolak dan penolakan dikalangan umat Islam tidak hanya Indonesia bahkan banyak negara yang mayoritas penduduknya penganut agama Islam menyebutkan Ahmadiyah adalah faham atau aliran sesat. MUI juga menegaskan fatwa Haram Ahmadiyah, menteri Agama Suryadarma Ali di era SBY mengajukan empat opsi tentang Ahmadiyah, yaitu membiarkan Ahmadiyah atau membubarkannya, menjadikannya sekte keagamaan, atau membuat agama baru dan keluar dari Islam, hal ini merupakan suatu fenomena yang tak terbantahkan lagi.Kata kunci: aliran sesat, kontroversi Ahmadiyah, fatwa Haram