Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sejarah Toponimi Daerah Transmigrasi Provinsi Lampung Melalui Tuturan Tradisi Lisan Febriana Khoiriyah; Ardian Fahri; Bimo Bramantio; Sumargono Sumargono
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 9, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.684 KB) | DOI: 10.25273/ajsp.v9i2.4419

Abstract

Program transmigrasi di Provinsi Lampung membawa pengaruh dalam penamaan tempat di wilayah transmigrasi Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah penamaan daerah transmigrasi di Provinsi Lampung yang masih menggunakan unsur nama daerah asal transmigran/memiliki kesamaan dengan nama tempat di luar Provinsi Lampung. Adapun hal yang teramati adalah Sejarah asal-usul dan makna toponimi (penamaan) desa-desa transmigrasi di Lampung masih menggunakan nama daerah asal transmigran terdahulu yang diwariskan melalui tuturan tradisi lisan antar generasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian historis pendekatan kualitatif. Tahapan penelitian ini: (1). Heuristik. (2). Kritik eksternal dan internal. (3). Interpretasi. (4). Historiografi. Teknik pengumpulan data dengan Kepustakaan, Wawancara, dan Observasi. Teknik sampel menggunakan pusposive sampling dengan kuesioner yang sudah diuji menggunakan triangulasi sumber (observasi, wawancara, dan dokumen). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengambilan toponimi wilayah transmigrasi di provinsi Lampung mayoritas menggunakan nama daerah asal transmigran yang memiliki makna dan nilai-nilai sejarah. Desa-desa yang termasuk dalam hasil penelitian, yaitu Pekon Sukamulya: kebahagiaan yang membawa kemuliaan, Desa Bandung Baru: genangan air yang luas di tempat baru, Desa Siliwangi: pengganti prabu Siliwangi di Kabupaten Pringsewu. Desa Margorejo: jalan kemakmuran, Desa Sidodadi: Bisa menjadi desa yang maju di Kabupaten Lampung Selatan. Desa Wonosari: Inti Hutan, Desa Totoharjo; Ketentraman Kabupaten Lampung Timur. Desa Tatakarya: tertata rapi, Dusun Wonogiri: hutan di gunung Kabupaten Lampung Utara. Kampung Badransari: keindahan yang sejati, Kampung Tanggulangin: penghalang angin Kabupaten Lampung Tengah. Desa Rantau Tijang Ciparai: genangan air yang banyak ikan Parainya Kabupaten Tanggamus. Kampung Tanjungrejo: pusat ketentraman Kabupaten Waykanan.
DESKRIPSI KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI PASANGAN USIA SUBUR MUDA PARITAS RENDAH (PUSMUPAR) DI KAMPUNG KB Bimo Bramantio; Trisnaningsih Trisnaningsih; Sugeng Widodo; Buchori Asyik
Jurnal Penelitian Geografi (JPG) Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (890.616 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kondisi sosial ekonomi dan demografi pasangan usia subur muda paritas rendah (PUSMUPAR). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif eksploratif. Populasi pada penelitian ini adalah wanita PUSMUPAR unmet need KB yang berjumlah 178 dengan sampel sebanyak 64 wanita yang tersebar di 3 lingkungan dan diperoleh dengan proportional random sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara terstruktur yang di pandu oleh kuesioner. Analisis data menggunakan tabel persentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) 51,56% wanita PUSMUPAR memiliki pengetahuan KB yang baik, 2) sebagian besar wanita PUSMUPAR memiliki persepsi yang negatif dan memilih tidak menyetujui empat dari lima pernyataan mengenai persepsi pada kuesioner, 3) Wanita PUSMUPAR memiliki usia ≤ 35 tahun menjadi faktor penyebab terjadinya unmet need KB, 4) tingkat pendidikan wanita PUSMUPAR sebesar 56,25% memiliki tingkat pendidikan menengah, 5) 65,62% wanita PUSMUPAR tidak memperoleh dukungan suami terkait dengan penggunaan alat kontrasepsi, 6) tingkat pendapatan wanita PUSMUPAR sebagian besar tergolong memiliki pendapatan rendah yaitu sebesar 81,25%, 7) 89,06% wanita PUSMUPAR tidak menggunakan alat kontrasepsi dikarenakan efek samping. Kata Kunci: Keluarga Berencana, Pasangan Usia Subur Paritas Rendah, Unmet Need KB. DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpg.v10.i1.22643