Topan Priananda Adinata
Universitas PGRI Banyuwangi

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Tradisi Adat Methik Pari Di Desa Kalistail Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi (Studi Pendekatan Historis) Abdul Shomad; Topan Priananda Adinata
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 10, No 1 (2020)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/ajsp.v10i1.5090

Abstract

Adat methik pari merupakan adat yang ada di Desa Kalistail Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi. Adat ini telah ada sejak zaman Nenek moyang orang Jawa, selamatan ini dilaksanakan sebagai wujud syukur petani kepada Tuhan atas keselamatan dalam penggarapan lahan pertanian, dan hasil panen yang melimpah serta dihindarkan dari ganggguan hama. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi makna, proses pelaksanaan serta peran masyarakat dalam pelestarian tradisi adat methik pari di Desa Kalistail Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi. Meode penelitian menggunakan penelitian kualitatif berupa studi kasus. Pengumpulan data dengan observasi, interview, dan dokumentasi. Teknik validasi data dan analisa data yang digunakan adalah analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan adat selamatan methik pari telah ada sejak zaman nenek moyang masyarakat Jawa di Desa Kalistail. Adat selamatan tersebut memiliki makna bahwa terjalinnya kerukunan dalam bermasyarakat dan sebagai penghubung manusia antara leluhur dan Tuhannya, serta akan diberi keselamatan dalam penggarapan lahan pertaniannya. Oleh karena pengaruh globalisasi, maka adat selamatan tersebut mulai memudar dan menghilang. Peran penjaga adat masih nampak, walaupun regenerasi kurang memahami diperlukan adanya pemahaman tentang pentingnya tradisi tersebut. Mengingat tradisi tersebut merupakan warisan budaya milik Daerah dan dapat dijadikan sebagai aset pengembangan wisata budaya di Kabupaten Banyuwangi, khususnya di Desa Kalistail Kecamatan Genteng, sehingga tidak terlindas oleh arus globalisasi.