Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pendekatan Analisa Geokimia dengan Multivariate Analysis untuk Mengetahui Tipe Mata Air Panas: Studi Kasus Lapangan Panas Bumi Mapos, Nusa Tenggara Timur Fajar Rizki Widiatmoko
Jurnal IPTEK Vol 23, No 2 (2019)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.iptek.2019.v23i2.518

Abstract

Eksplorasi panas bumi dilakukan dalam berbagai metode, geokimia merupakan metode eksplorasi pendahuluan panas bumi yang digunakan untuk mengetahui karakteristik kimia bawah permukaan berdasarkan data kimia air dari mata air panas, salah satu kegunaan geokimia adalah untuk mengetahui tipe sumber fluida pada suatu mata air panas, dengan menggunakan diagram Cl-SO4-HCO3 dapat diketahui kecenderungan asal mula fluida. Multivariate Analysis adalah metode statistik untuk memodelkan beberapa sampel dengan parameter yang banyak melalui proyeksi data parameter, pendekatan Principal Component Analysis (PCA) dapat digunakan untuk menemukan keunikan parameter pada setiap sampel, sehingga sampel dapat dikelompokan dalam beberapa kelompok parameter yang unik, pendekatan Multivariate Analysis berbanding lurus dengan metode geokimia umumnya. Pendekatan Multivariate Analysis diterapkan pada sampel geokimia lapangan panas bumi Mapos, Hasil PCA menunjukan parameter pembeda dari setiap sampel adalah Cl, SO4, dan HCO3. PCA mengelomopkan sampel berdasarkan kemiripan parameter yang sama dengan pengelompokan sampel geokimia pada umumnya. Pembeda antara kedua metode adalah dari proses, geokimia mendasarkan pengelompokan dari data lapangan, sementara Multivariate Analysis mengelompokan berdasarkan keunikan parameter, sehingga dengan bertambahnya sampel akan memperbarui model selanjutnya.
Sebaran Potensi Bahan Galian Industri Kabupaten Madiun Berdasarkan Kajian Geologi Regional (Potential distribution of Industrial Minerals in Madiun Regency based on Study of Regional Geology) Donny Rusdian Pratama; Fajar Rizki Widiatmoko; Yazid Fanani
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan (SEMITAN) Vol 3, No 1 (2021): Prosiding
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.semitan.2021.2014

Abstract

Pada era otonomi yang semakin diperluas pada saat ini guna untuk merealisasi kan tujuan Kabupaten Madiun yaitu pembangunan yang berkelanjutan, oleh karena itu perlu di dukung dengan adanya sumberdaya alam yang berpotensi. Kabupaten Madiun termasuk wilayah yang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah salah satunya potensi pada sektor pertambangan. Hal ini dapat diketahui berdasarkan kajian geologi pada Kabupaten Madiun. Potensi yang teradapat pada Kabupaten Madiun di dominasi oleh komoditas batuan. Dari hasil identifikasi potensi sumberdaya yang dilakukan dengan menganalisa peta geologi Kabupaten Madiun didapat potensi sumberdaya antara lain Pasir, Batupasir, Andesit, Trass, Tanah Liat dan Tanah Urug. 
IDENTIFIKASI POTENSI SEBARAN BAHAN GALIAN KABUPATEN MAGETAN BERDASARKAN KAJIAN GEOLOGI REGIONAL (IDENTIFICATION OF POTENTIAL DISTRIBUTION OF MINERALS MAGETAN REGENCY BASED ON STUDY OF REGIONAL GEOLOGY) Salahudin Al Fakih; Yazid Fanani; Fajar Rizki Widiatmoko
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan (SEMITAN) Vol 3, No 1 (2021): Prosiding
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.semitan.2021.2013

Abstract

Kabupaten Magetan memiliki potensi bahan galian yang cukup besar. Hanya saja, belum memiliki data secara rinci tentang keberadaan dan penyebaran sumberdaya bahan galian pada wilayahnya. Tujuan penelitian ini adalah identifikasi potensi bahan galian di Kabupaten Magetan. Berdasarkan hasil penelitian, Kabupaten Magetan memiliki 5 potensi bahan galian yaitu : Andesit, Batupasir,  Basal, Breksi batuapung dan Batulanau. Batupasir dengan luasan area potensi 25.241,13 Ha. , Andesit dengan luasan area potensi 36.122,15 Ha , Basal dengan luasan area potensi 27.823,52 Ha, Breksi Batuapung dengan luasan area potensi 10.226,94 Ha, Batulanau dengan luasan area potensi 23752.45 Ha.