Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMANFATAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN JAMUR MERANG Anwar Fuadi; Faridah Faridah; Yuniati Yuniati
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 22, No 4 (2016): Edisi Khusus SNEHPKM 2016
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v22i4.5756

Abstract

Ipteks bagi masyarakat (IbM)  ini telah dilakukan dengan memanfaatkan tandan kosong  kelapa sawit (TKKS). Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) banyak di temukan di daerah dekat desa Meunasah Lhok tempat IbM ini akan dilakukan. Desa tersebut berada di  kawasan kabupaten Aceh Utara yang merupakan salah satu daerah perkebunan  sawit yang cukup banyak dan banyak menghasilkan tandan kosong kelapa sawit (TKKS). Desa Meunasah Lhok berada  ± 30 km dari pabrik kelapa sawit PT. Syaukath Sejahtera di Geurugok.  Tandan  kosong kelapa sawit (TKKS) 30% - 40% berasal dari buah tandan kosong hasil pengolahan CPO di pabrik minyak kelapa sawit. Sehingga tandan kosong kelapa sawit memiliki potensi yang  cukup baik sebagai media pertumbuhan jamur merang. Tandan  kosong kelapa sawit selama ini hanya dimanfaatkan sebagian kecil sebagai bahan bakar boiler di pabrik atau dimanfaatkan sebagai pembuatan papan partikel. Namun selama ini penggunaan belum dilakukan secara maksimal tandan kosong kelapa sawit (TKKS) sebagai bahan bakar boiler maupun serat dalam pembuatan papan partikel. Oleh karena itu, IbM  ini  bertujuan memanfaatkan tandan kosong kelapa sawit (TKKS) sebagai bahan  media pertumbuhan jamur. Dimana tandan kosong kelapa sawit (TKKS) mengandung selulosa yang bisa sebagai bahan pertumbuhan jamur merang dan salah satu  bahan organik tempat yang  baik untuk pertumbuhan jamur meang. TKKS telah dimanfaatkan sebagai bahan pertumbuhan jamur, Dari hasil yang di dapat jamur merang yang tumbuh dengan menggunakan TKKS lebih banyak 25% dari media dengan menggunakan jerami padi dan panen jamur merangnya lebih cepat di mana jamur merang sudah bisa panen pada hari ke 9 (Sembilan)..
Desiminasi Teknologi Pengeringan Dan Pengasapan Ikan Lele Pada UMKM Di Desa Meunasah Lhok Kecamatan Muara Batu Kabupaten Aceh Utara Faridah; E. Elwina; Selvie Diana; Marlina Marzuki
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 7 No 1 (2022): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v7i1.3154

Abstract

Kegiatan ini dilakukan kepada UMKM Aceh Catfish dan kelompok Seungkoe Atjeh dalam menghasilkan produk ikan lele asap dan ikan lele kering yang merupakan peternak lele yang baru mulai berkembang dan memulai usaha dengan membuat ikan lele kering yang berada di desa Meunasah Lhok kecamatan Muara Batu kabupaten Aceh Utara. Selama ini ikan lele di jual melalui pengumpul dengan harga yang tidak menentu pada saat ikan lele di panen, sehingga ikan lele yang tidak tertampung oleh pengumpul mengakibatkan ikan lele menjadi besar dan sulit untuk di jual. Oleh UMKM Aceh Catfish dan kelompok Seungkoe Atjeh ikan lele yang di panen dibuat sebuah produk ikan lele kering. Ikan lele kering yang diproduksi peternak dilakukan masih secara konvensional menggunakan sinar matahari. Lokasi pengolahan ikan lele kering juga kurang hygienies. Pengolahan ikan lele kering yang dilakukan masih sederhana menyebabkan produk ikan lele kering yang dihasilkan kualitasnya kurang baik seperti warna dan daging yang kurang kering merata karena tergantung oleh kondisi cuaca selain itu daya tahan atau daya simpan ikan lele kering singkat. Didukung dengan kemasan yang masih sederhana. Untuk memecahkan masalah dalam hal meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan daya saing produk yang berbasis iptek, pengusul melakukan kegiatan diseminasi produk teknologi berupa teknologi pengeringan dan teknologi pengasapan ikan lele dengan menggunakan oven pengering dan pengasapan.
Budidaya Ikan Lele Dengan Metode Bioflok Pada Peternak Ikan Lele Konvesional Faridah Faridah; Selvie Diana; Yuniati Yuniati
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2019): Februari
Publisher : Ilin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.68 KB) | DOI: 10.31960/caradde.v1i2.74

Abstract

Pelatihan budidaya ikan lele dilakukan kepada peternak ikan lele didesa Meunasah Lhok Kecamatan Muara Batu Kabupaten Aceh Utara. Tujuan dari pelatihan adalah untuk meningkatkan produksi ikan lele dengan menggunakan metode bioflok. Budidaya ikan lele sistem bioflok adalah suatu sistem pemeliharaan ikan dengan cara menumbuhkan mikroorganisme yang berfungsi mengolah limbah budi daya itu sendiri menjadi gumpalan-gumpalan kecil yang bermanfaat sebagai makanan alami ikan. Sistem bioflok ini dinilai efektif dan mampu mendongkrak produktivitas ikan lele. Produksi ikan lele yang dihasilkan sekitar 3000 ekor dengan berat 96 – 110 kg dari bibit 4000 ekor. Metode ini juga menghasilkan bobot ikan lebih berat 20% dengan masa panen lebih cepat sekitar 20% (2,5 bulan) dari metode konvesional.
Identifikasi Bahaya dan Risiko di Laboratorium SMKN 1 Tanah Luas Menggunakan Metode HIRA Sharie Suhaila Kyungsoo; Cut Aja Rahmahwati; Faridah Faridah
Jurnal Teknologi Vol 23, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/teknologi.v23i2.4143

Abstract

When carrying out practical activities carried out in the laboratory, the activity process does not always run as expected. There are times when the process experiences certain problems, one of which is that the practicum stops because the equipment is not functioning properly, causing accidents such as fires or explosions, students who carry out the practicum experience injuries that they get while carrying out the practicum in the laboratory. The purpose of risk assessment is to determine the possibility of occurrence and impact of an event that hinders the achievement of the organization's goals or objectives so that risks can be handled appropriately. This goal can be achieved through risk identification and risk analysis. The benefits of risk assessment include: helping to achieve organizational goals, maintaining continuity of service to stakeholders, providing services effectively and efficiently, being the basis for preparing strategic plans, and avoiding waste. The HIRA method was chosen because this method will identify, assess, and control dangerous risks that have the potential to occur in all work activities. This method can see how big the potential is and how serious it will be if the danger occurs. After identifying hazards using the HIRA method in the laboratory environment of SMK N 1 Tanah Luas. In calculating the level of possible hazards, the parameter for the frequency of occurrence of dangers in the High category is: every time the work is carried out. Medium category, namely: once in 10 to 100. Low category, namely once as long as the work is carried out.