Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH POROSITAS BUATAN PADA ADSORBER TERHADAP KUALITAS TRANSFER PANAS DAN MASSA Sukatiman Sukatiman; Dewanto Harjunowibowo
Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik dan Kejuruan Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jiptek.v7i2.12726

Abstract

On the cooler machine power heat, performance machine efficiency (COP-Coefficient of Performance) isaffected by adsorber capacity in adsorbing numbered refrigerant and releasing in fast periode. the velocity willincrease if it has velocity transfered heat and high mass.This research focused on knowing variation effect adsorbed of solid porousity adsorber versus head transfer rateand high mass. Research methods used many relevance references.The result of this research is that more increasing porousity volume caused high rate of mass transferredand high heat. Yet if to many porousity made volume of adsorber smaller so that mass transferred achieve optimumand decreased.
Peningkatan dan Perbaikan Manajemen Pemeliharaan dan Kesehatan Kelinci pada Kelompok Peternak Kelinci di Triyagan Sukoharjo Yuli Yanti; Wari Pawestri; Dewanto Harjunowibowo
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i1.6966

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mitra yaitu peternak kelinci akan manajemen pemeliharaan dan kesehatan yang baik. Pengabdian dilaksanakan di Kelompok ternak Triyagan Rabbit. Kegiatan dimulai dengan survei pada bulan April 2021 lalu dilanjutkan dengan perbaikan kandang kelinci mitra. Pada bulan 16 Agustus 2021 dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) manajemen pemeliharaan kelinci dan manajemen kesehatan. Kuesioner dilakukan sebelum dan setelah FGD untuk mengukur keberhasilan penyampaian informasi. Responden adalah peternak kelinci sebanyak 14 peternak. Keadaan umum meliputi yaitu peternak kelinci berusia 21-49 tahun, semua peternak adalah laki-laki, memiliki Pendidikan SD-SMK, pengalaman berternak 7 bulan-4 tahun, kepemilikan 4-20 ekor, dan pemberian pakan ke kelinci berupa hijauan dan konsentrat. Berdasarkan survei sebelum dan sesudah FGD diperoleh peningkatan pengetahuan tentang manajemen pemeliharaan kelinci yang baik sebesar 83%. Pengetahuan tentang cara mengobati kelinci meningkat sebesar 77%, sedangkan pengetahuan tentang cara pencegahan penyakit kelinci meningkat sebesar 75%. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah peternak telah meningkat pengetahuannya dan diharapkan bisa menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam menjalankan peternakan kelincinya. Kegiatan pengabdian juga meliputi perbaikan kandang kelinci sehingga suhu dan kelembaban nyaman untuk ternak kelinci berproduksi maksimal. Selain itu juga dihibahkan obat-obatan kepada peternak kelinci untuk penyakit yang sering menyerang seperti scabies.This Community Service activity aimed to increase the knowledge of rabbit breeders on good management and health management. The service is carried out at the Triyagan Rabbit group. The activity began with a survey in April 2021 and then continued with the repair of partner rabbit cages. On August 16, 2021, a Focus Group Discussion (FGD) was held on rabbit rearing and health management. Questionnaires were conducted before and after the FGD to measure the success of delivering information. Respondents were rabbit breeders (14 breeders). General conditions include rabbit breeders aged 21-49 years, all breeders are male, have elementary-senior high school education, experience raising 7 months-4 years, ownership of 4-20 tails of rabbits, and feeding rabbits in the form of forage and concentrates. Based on the survey before and after the FGD, there was an increase in knowledge about good rabbit-rearing management by 83%. Knowledge of how to treat rabbits increased by 77%, while knowledge of how to prevent rabbit diseases increased by 75%. This activity concludes that farmers have increased their knowledge and are expected to be able to apply the knowledge gained in running their rabbit farms. Service activities also include repairing rabbit cages so that the temperature and humidity are comfortable for maximum production of rabbits. In addition, medicines are also given to rabbit breeders for diseases that often attack, such as scabies.