Marniati Marniati
Program Studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ubudiyah Indonesia, Jl. Alue Naga Desa Tibang Kota Banda Aceh

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Asfiksia pada Bayi Baru Lahir (BBL) di Wilayah Kerja Puskesmas Sibreh Asmaul Husna; Evi Salmala; Marniati Marniati; Nuzulul Rahmi
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 4, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v4i2.221

Abstract

Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator dalam menentukan derajat kesehatan anak. Setiap tahun kematian bayi baru lahir atau neonatal mencapai 37% dari semua kematian pada anak balita. Setiap hari 8.000 bayi baru lahir di dunia meninggal dari penyebab yang tidak dapat dicegah. Mayoritas dari semua kematian bayi, sekitar 75% terjadi pada minggu pertama kehidupan dan antara 25% sampai 45% kematian tersebut terjadi dalam 24 jam pertama kehidupan seorang bayi. Penyebab utama kematian bayi baru lahir atau neonatal di dunia antara lain bayi lahir premature 29%, sepsis dan pneumonia 25% dan 23% merupakan bayi lahir dengan asfiksia dan trauma, asfiksia lahir menempati penyebab kematian bayi ke 3 di dunia dalam periode awal kehidupan (WHO, 2012). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka penelitian dapat menyimpulkan hasil dari penelitian sebagai berikut  Ada pengaruh yang singnifikan antara berat badan lahir rendah (BBLR) dengan terjadinya asfiksia  pada  bayi baru lahir Di Wilayah Kerja Puskesmas Sibreh dengan nilai p ≤ 0,05 (0,002). Ada pengaruh yang singnifikan  antara usia ibu dengan terjadinya asfiksia  pada  bayi baru lahir Di Wilayah Kerja Puskesmas Sibreh dengan nilai p ≤ 0,05 (0,015) Ada pengaruh yang singnifikan  antara usia kehamilan  dengan terjadinya asfiksia  pada  bayi baru lahir Di Wilayah Kerja Puskesmas Sibreh dengan nilai p ≤ 0,05 (0,022).