Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EFEKTIVITAS MODEL CONCENTRATED LANGUAGE ENCOUNTER (CLE) DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA SEKOLAH DASAR Desi Sukmawati; Isah Cahyani
JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar) Vol 2, No 1 (2016): JPS (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar)
Publisher : Department of Primary education, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Su

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.229 KB) | DOI: 10.30870/jpsd.v2i1.665

Abstract

Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi karena beberapa permasalahan siswa dalam membaca serta kondisi pembelajaran membaca yang jauh dari harapan. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: (1) Mengetahui proses pembelajaran membaca dengan menerapkan model CLE di kelas V SD, (2) mengetahui perbedaan peningkatan antara siswa yang mendapatkan pembelajaran membaca dengan model CLE dan yang tanpa menggunakan model CLE, dan (3) mengetahui kelebihan dan kekurangan model Concentrated Language Encounter (CLE) dalam pembelajaran membaca. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu; 1) Proses pembelajaran membaca dengan menerapkan model CLE dilaksanakan dengan tepat sesuai dengan prinsip model CLE, salah satunya yaitu pembelajaran yang berjenjang (scaffolding); 2) Terdapat perbedaan peningkatan antara siswa yang mendapatkan pembelajaran membaca dengan model CLE dan yang tanpa menggunakan model CLE. 3) Kelebihan model CLE diantaranya yaitu keterampilan membaca siswa meningkat, berbagai keterampilan berbahasa dapat berkembang, interaksi sosial siswa dalam pembelajaran menjadi lebih baik, serta memberikan pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Adapun kekurangan model CLE dalam pembelajaran membaca yaitu membutuhkan waktu yang lama dan tidak semua mata pelajaran dapat menerapkan model CLE. Berdasarkan hasil tersebut, maka model Concentrated Language Encounter (CLE) dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran membaca di sekolah dasar. Kata kunci: Model Concentrated Language Encounter (CLE), keterampilan membaca   Abstract. This research is motivated because some of the problems of students in reading and learning to read the conditions are far from expectations. Goals to be achieved in this study are: (1) Know the process of learning to read by applying the CLE model in class V SD, (2) know the difference increase among students who had learning to read with the use of CLE model and without the use of CLE model, and (3) know the advantages and disadvantages of the model Concentrated Language Encounter (CLE) in learning to read. The method used is quasi-experimental with quantitative approach. The results obtained, namely; 1) The process of learning to read by applying the model CLE properly executed in accordance with the principle of CLE models, one of which is learning tiered (scaffolding); 2) There is a difference between the increase in students who had learning to read with the using CLE model and without using CLE model. 3) Excess CLE models among which the reading skills of students increased, a variety of language skills can flourish, social interaction students in learning to be better, and provide meaningful learning for students. As for the shortage of models of CLE in learning to read, namely take a long time and not all subjects can apply CLE models. Based on these results, the Concentrated Language Encounter (CLE) model can be used as an alternative learning to read in primary school. Keyword: Concentrated Language Encounter (CLE), Reading Skills
PENGARUH CAHAYA WADAH DAN DOSIS Tubifex sp. TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN LARVA IKAN BAUNG (Hemibagrus nemurus) Desi Sukmawati; Sukendi; Netti Aryani
JOURNAL OF TROPICAL FISHERIES Vol. 17 No. 1 (2022): Journal Tropical Fisheries
Publisher : Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya (UPR)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jtf.v17i1.8748

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh cahaya pada wadah dan dosis Tubifex sp. terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan baung serta menentukan perlakuan dengan hasil interaksi terbaik. Metode penelitian ini adalah eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan 2 faktor, yang pertama adalah wadah terang yang terdiri dari 2 taraf yaitu wadah terang dan wadah gelap. Sedangkan faktor kedua adalah dosis Tubifex sp. yang terdiri dari 3 taraf yaitu 40%, 60%, dan 80%. Ada 6 kombinasi dengan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari: 1) WtP40 (wadah terang dan dosis Tubifex sp. 40%), 2) WtP60 (wadah terang dan dosis Tubifex sp. 60%), 3) WtP80 (wadah terang dan dosis Tubifex sp. 80%) 4) WgP40 (wadah gelap dan dosis Tubifex sp. 40%), 5) WgP60 (wadah gelap dan dosis Tubifex sp. 60%), dan 6) WgP80 (wadah gelap dan dosis Tubifex sp. 80%) . Hasil penelitian menunjukkan bahwa cahaya wadah dan dosis Tubifex sp. berpengaruh nyata pada hasil uji statistik terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan baung. Perlakuan terbaik adalah WgP80 dengan bobot mutlak sebesar 1.94 g, panjang mutlak 6.2 cm, LPS 16.16%, efisiensi pakan 25.49%, dan kelangsungan hidup 93,21%. Parameter kualitas air selama penelitian yaitu suhu berkisar 27,0-28,2 , pH berkisar 6,3-7,2, dan DO berkisar 4,0-5,4 mg/L.