Ngainun Naim
Institut Agama Islam Negeri Tulungagung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Laduni Science On Muhammad Luthfi Ghozali’s Perspective Muhamad Fatoni; Ngainun Naim
Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Kontemplasi
Publisher : IAIN Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/kontem.2020.8.2.37-60

Abstract

Abstract This article examines the science of laduni and how to acquire it. Laduni science is generally perceived as a supernatural science that cannot be obtained aside from by few individuals. This knowledge is often associated with things that happen abruptly without any preceding process. Muhammad Lutfi Ghozali disproved this assumption by proposing logical, rational arguments and sticking to the naṣ of the Qur'an and Hadith. Muhammad Luthfi Ghozali explained that laduni science has an analytical mechanism. Those who understand the substance of laduni science and construct causal mechanisms will be achievable to acquire this knowledge. The thought of Muhammad Lutfi Ghozali places a comprehension of laduni science that seems mystical and irrational. Keywords: laduni science, Muhammad Luthfi Ghozali, rational, mystical Abstrak Artikel ini membahas tentang ilmu laduni dan cara-cara mendapatkannya. Ilmu laduni umumnya dipahami sebagai ilmu mistik yang tidak mungkin diperoleh kecuali oleh sebagian kecil orang. Ilmu ini kerapkali dihubungkan dengan hal yang terjadi secara tiba-tiba tanpa adanya proses yang mendahuluinya. Muhammad Luthfi Ghozali membantah anggapan tersebut dengan mengajukan argumentasi logis, rasional serta tetap berpegang pada naṣ Al-Qur’an dan hadits. Muhammad Luthfi Ghozali menjelaskan bahwa ilmu laduni memiliki mekanisme rasional. Mereka yang memahami substansi ilmu laduni dan membangun mekanisme sebab akan mungkin untuk mendapatkan ilmu ini. Pemikiran Muhammad Luthfi Ghozali ini mendudukkan pemahaman tentang ilmu laduni yang seolah mistik dan tidak rasional. Kata kunci: ilmu laduni, Muhammad Luthfi Ghozali, rasional, mistik.
DERADIKALISASI BERBASIS NILAI-NILAI PESANTREN STUDI FENOMENOLOGIS DI TULUNGAGUNG Ngainun Naim
Akademika : Jurnal Pemikiran Islam Vol 22 No 1 (2017): Islam, Radicalism, dan Terrorism
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.499 KB)

Abstract

Gerakan Islam radikal telah hadir dan melebarkan sayap organisasi di Tulungagung. Fenomena ini tampaknya belum mendapatkan respon memadai dari pihak pemerintah daerah. Padahal, eksistensi Islam radikal cukup membahayakan kehidupan sosial kemasyarakatan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, diperlukan berbagai strategi untuk membendung persebaran ideologi dan gerakan Islam radikal. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui respon para kiai Tulungagung terhadap Islam radikal dan strategi yang dilakukan untuk membendung penyebaran ideologi Islam radikal. Para kiai di Tulungagung memandang bahwa Islam radikal membahayakan bagi kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Salah satu alasannya karena ideologi Islam radikal mengabsahkan kekerasan. Selain itu, karakteristik mereka yang eksklusif menjadikan eksistensinya sering menjadi masalah bagi masyarakat yang ada di sekitarnya. Pondok Pesantren merupakan salah satu institusi yang memiliki potensi besar untuk melakukan aktivitas deradikalisasi. Langkah yang ditempuh adalah dengan melakukan aktualisasi nilai-nilai pesantren. Aktualisasi nilai-nilai pesantren penting dilakukan karena dengan cara semacam ini diharapkan tumbuh pemahaman dan kesadaran secara luas terhadap keberadaan Islam radikal dan bahayanya bagi kehidupan. Data yang disajikan dalam kajian ini berasal dari wawancara dan observasi terhadap beberapa kiai di Tulungagung. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan kerangka teori deradikalisasi. Penelitian ini menemukan bahwa para kiai di Tulungagung telah berusaha keras membendung arus Islam radikal ke dalam berbagai usaha deradikalisasi. Usaha para kiai tersebut penting dalam kerangka menghadirkan Islam moderat yang menghargai terhadap pluralitas di masyarakat. The radical Islamic movement has come and expanded its organization in Tulungagung. This phenomenon has seemingly got no adequate response from the local government yet. In fact, its existence has threatened the long term-social life. Therefore, it needs various strategies to stem the spread of radical Islamic ideology and movement. This article is intended to find out the responses of kyai (ulama, experts in Islam) in Tulungagung towards the radical Islam and strategies undertaken to stem the spread of radical Islamic ideology. The kyais in Tulungagung consider that the radical Islam endangers the life of society as a whole. One of the reason is that the ideology endorses violence. In addition, their exclusive characteristics make their existence be a problem for the surrounding people. Islamic boarding school (pondok pesantren) is then taken into account as an institution which has great potential for deradicalization activities. The step done is by actualizing the values of pesantren which is significant to establish broad understanding and awareness on the existence of radical Islam and its dangers for the life. The data presented in this study were collected through interviewing and doing observations to some kyais in Tulungagung. The collected data were subsequently analyzed by using the theorical framework of deradicalisation. The study reveals that kyais in Tulungagung have tried hard to stem the flow of radical Islam through various efforts of deradicalization which are essential to introduce a moderate Islam appreciating the values of plurality in society.