Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Keragaan Pertumbuhan Tanaman Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc.) pada Kondisi Cekaman Kekeringan Di Provinsi Banten Sri Lestari; Yati Astuti; Rika Jayanti Malik; Eko Kardiyanto
Agrovigor Vol 11, No 1 (2018): Maret
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrovigor.v11i1.3818

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai keragaan tanaman jahe merah yang dibudidayakan dalam kondisi cekaman kekeringan akibat intensitas curah hujan yang kurang. Penelitian dilaksanakan di kecamatan Maja Kabupaten Lebak Provinsi Banten pada bulan Januari hingga Desember 2015 dengan kondisi curah hujan pertahun 1922 mm. Penelitian menggunakan metode penelitian Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan 2 (dua) faktor, yaitu perlakuan pupuk (4 perlakuan) dan perlakuan sistem pertanaman budidaya (2 perlakuan) masing-masing diulang sebanyak 3 kali. Paket teknologi terbaik pada fase vegetatif tanaman jahe umur 4 BST pada kondisi cekaman kekeringan yaitu pada perlakuan P1S2 (perlakuan 150% pupuk kandang pada sistem tanam polibag) untuk parameter tinggi tanaman sebesar 31,29 cm dan diameter batang sebesar 2,09 cm. Perlakuan P1S1 (perlakuan 150% pupuk kandang pada sistem tanam monokultur lahan) menghasilkan bobot rimpang tertinggi (12,33 gram rumpun-1) pada umur panen 6,5 BST. Sistem pertanaman polybag pada kondisi cekaman kekeringan menjadikan kondisi tanaman lebih cepat mengalami kekeringan jika dibandingkan dengan sistem pertanaman di lahan. 
Kinerja Alat Pemipil dan Pengukuran Susut Pemipilan Jagung Sri Lestari; Fajar Kurniawan
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 21 No 3 (2021)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jppt.v21i3.1939

Abstract

At corn post-harvest handling activities, the shelling process is an important activity that needs special attention. One of the mechanical equipment for post-harvest handling of corn is the corn sheller. The purpose of this study was to measure the scattered losses and quality losses in the corn threshing / shelling process and to analyze the performance of the corn thresher / sheller machine. The results showed that the use of corn sheller with a rotating speed of 652 rpm with a tool capacity of 1.08 tonnes / hour resulted in practical scattered losses (TP) was 0.69%, scattered losses 1 (T1) was 1.85%, scattered losses 2 (T2) was 0.21%. and the scattered losses 3 (T3) was 1.46%. From the results of manual bleaching of shelled corn kernels according to the SNI 01-3920-1995 quality criteria regarding the quality of shelled corn (provided that the corn kernels are dried again until the moisture content reaches 14%), while the results of mechanically plucked corn kernels are not suitable with SNI 01-3920-1995 regarding the quality of shelled corn because it has a level of damage to the seeds> 8% due to the high moisture content of the corn kernels.
Pemutuan Fisik Gabah dan Beras Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) Sri Lestari; Fajar Kurniawan
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 5 No 2 (2021): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v5i2.438

Abstract

Pemutuan gabah dan beras sangat diperlukan guna mengetahui kualitas gabah dan beras yang dihasilkan serta untuk menentukan nilai jual. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis mutu fisik gabah dan beras serta menilai mutu gabah menurut SNI 1987 dan mutu beras menurut SNI 6128-2015. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah gabah kering giling (GKG) varietas IPB 3S dan beras varietas padi Ciherang. Masing-masing sampel yang digunakan sebanyak 100 gram dengan 4 kali ulangan. Parameter pengukuran mutu fisik gabah meliputi kadar air, gabah hampa, butir rusak (kuning), butir mengapur (gabah muda) serta gabah merah. Sedangkan parameter pengukuran mutu fisik beras meliputi kadar air, persentase beras kepala, butir patah, butir menir, butir merah, butir kuning (rusak), butir kapur, benda asing dan butir gabah. Hasil penelitianmenunjukkan bahwagabah varietas IPB 3S memiliki kadar air sebesar 14.55%, gabah hampa 1.64%,  butir mengapur (gabah muda) sebesar 3.12%, butir rusak (kuning) sebesar 4.46% dan butir merah sebesar 0%. Sedangkan komponen mutu fisik beras varietas padi Ciherang memiliki kadar air sebesar 14.3%, butir kepala sebesar 66.73%, butir patah sebesar 24.18%, butir menir sebesar 7.21%, butir mengapur sebesar 1.51%, butir kuning (rusak) sebesar 0.21%, butir merah sebesar 0.01%, benda asing 0% serta butir gabah 0%. Pemutuan gabah varietas IPB 3S berada pada kategori gabah Mutu II, sedangkan beras varietas padi Ciherang tidak sesuai dengan SNI beras dikarenakan tingginya persentase  beras menir.