Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR Aprido Silalahi; Riswan Dinzi
Singuda ENSIKOM Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.038 KB)

Abstract

Abstrak Starting motor induksi dengan tegangan penuh akan menghasilkan arus start dan torsi start yang besar namun putaran rotor membutuhkan waktu yang relatif singkat untuk mencapai putaran nominal. Dalam paper ini akan dibahas pengaruh persentase nilai tap yang terdapat pada autotransformator terhadap arus start dan torsi start pada pengasutan motor induksi rotor sangkar. Persentase nilai tap pada autotransformator yang akan dianalisis adalah 45%, 55%, 70% dan 85%. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, terlihat bahwa semakin kecil persentase nilai tap pada autotransformator maka nilai arus start dan torsi start pada motor induksi semakin rendah. Namun ada batas nilai tap yang digunakan untuk mengasut motor induksi rotor sangkar dimana dengan menggunakan tap 45% pada Tm =  100 N.m, motor tidak dapat diasut, hal ini terjadi karena torsi start yang dihasilkan tidak dapat memikul torsi beban.
ANALISIS PERBANDINGAN EFEK PEMBEBANAN TERHADAP GGL BALIK DAN EFISIENSI PADA MOTOR DC PENGUATAN KOMPON PANJANG DAN MOTOR INDUKSI Jean Jhenesly Firnandus Tumanggor; Riswan Dinzi
Singuda ENSIKOM Vol 4, No 2 (2013)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.011 KB)

Abstract

Motor adalah mesin yang mengubah energi listrik menjadi enegi mekanis. orang beranggapan bahwa tidak perlu lagi dipelajari motor arus searah karena dipergunakan pada industri-industri sudah sangat kurang. Namun akhirnya beberapa tahun terakhir ini motor arus searah mengalami perkembangan ada beberapa alasan untuk dilanjutkan popularitas dari motor dc. Paper ini membahas analisis perbandingan efek pembebanan terhadap GGL balik dan efisiensi pada motor dc kompon panjang dan motor induksi. Besar efisiensi maksimum pada motor dc kompon panjang adalah 43,8081 % dengan besar GGL lawan 193,9960 V pada arus beban atau arus beban 5,91 A dan efisiensi minimum pada motor induksi tiga fasa rotor belitan adalah 17,8196% dengan besar GGL lawan 204,9520 A dan arus beban sebesar 3,42 A. Motor induksi adalah mesin yang paling banyak digunakan dalam industri. Dalam aplikasinya motor induksi banyak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, juga untuk industri. Perhitungan GGL balik dan efisiensi motor secara akurat diperlukan untuk mengetahui kondisi aktual motor induksi yang pada akhirnya bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja sistem secara keseluruhan. Tingkat efisiensi motor induksi dipengaruhi oleh rugi–ruginya. Besar efisiensi maksimum pada motor induksi tiga fasa rotor belitan adalah 84,6419 % dengan besar GGL lawan 370,8318 V pada arus beban atau arus stator 5,16 A dan efisiensi minimum pada motor induksi tiga fasa rotor belitan adalah 80,5003% dengan besar GGL lawan 369,4386 V dan arus beban sebesar 5,94 A.
STUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD Dimas Harind Yudha Putra; Riswan Dinzi
Singuda ENSIKOM Vol 6, No 1 (2014)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.838 KB)

Abstract

Motor arus searah merupakan salah satu motor listrik yang sering digunakanoleh industri – industri terutama industri yang membutuhkan kecepatan putaran yang konstan. Motor arus searah mempunyai pengaturan yang sangat mudah dilakukan dalam berbagai kecepatan dan beban yang bervariasi. Pengaturan kecepatan pada motor arus searah dapat dilakukan dengan metode ward leonard. Pengaturan putaran motor ini dilakukan dengan mengubah-ubah tegangan terminal yang memiliki daerah pengaturan yang luas. Dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa variasi tegangan dari yang terkecil 20 volt sampai yang terbesar 220 volt untuk mendapatkan hasil putaran yang juga akan bervariasi. Nilai kecepatan putaran tertinggi yang didapat sebesar 1850 rpm ketika diberi tegangan 220 volt dan kecepatan terendah sebesar 750 rpm ketika diberi tegangan 20 volt.
Analisis Penyearah Tiga Fasa Terkontrol Penuh Dengan Simulasi Matlab Donal Siagian; Riswan Dinzi
Singuda ENSIKOM Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di dunia industri banyak dijumpai beban-beban dc seperti seperti berbagai jenis motor dc, traksion dan sumber tegangan terkontrol sehingga diperlukan suatu sumber tegangan dc untuk mensuplai beban tersebut. Sumber tegangan dcdiperoleh dari suatu penyearah.Penyearah yang sering digunakan adalah penyearah tiga fasa terkontrol penuh. Perubahan sudut picu, besar tegangan masukan, besar dan sifat beban  sangat mempengaruhi keluaran penyearah. Sifat beban induktif akan sangat mempengaruhi konduksi penyearah yang kemudian mempengaruhi keluaran penyearah. Untuk mengetahui  dan menganalisa pengaruh perubahan sudut picu, besar tegangan masukan, besar dan sifat beban terhadap keluaran penyearah dilakukan simulasi dengan menggunakan program Matlab untuk dua sifat beban yaitu beban resistif dan resistif induktif. Hasil simulasi berupa bentuk gelombang arus dan tegangan. Pada sudut picu sampai 600 untuk beban resistif dan resistif induktif  keluaran penyearah ini tidak dipengaruhi oleh sifat beban. Pada sudut picu lebih besar dari 600 untuk beban resistif induktif keluaran penyearah dipengaruhi oleh sifat beban untuk nilai induktif yang sangat tinggi yaitu sampai 8 Henry arus beban bersifat  kontiniu dan untuk nilai induktif yang kecil  yaitu sampai 0,015 Henry arus beban bersifat  diskontiniu.
Protection coordination analysis applied at biogas power generation plant Yulianta Siregar; Wiwanto Tjumar; Naemah Mubarakah; Riswan Dinzi
Indonesian Journal of Electrical Engineering and Computer Science Vol 30, No 1: April 2023
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijeecs.v30.i1.pp1-13

Abstract

Biogas from liquid waste from palm oil processing, palm oil mill effluent (POME), can be utilized in biogas power plants as a source of renewable energy (PLTBg). The PLTBg electrical system is equipped with a coordinated protection system. Then, the protection system must also maintain the continuity of electrical service in parts that are not affected by disturbances. Coordination of the protection system is essential. In this research, the electrical transient analysis program (ETAP) carries out the short circuit current analysis, and the coordination of overcurrent protection is constructed from its inverse-definite minimum time characteristics. The analyzed data contributed to selecting the right protection devices. A combination of overcurrent protection, directional protection, and frequency protection change rate supported a reliable electrical power system for a biogas power generation plant as distributed generation. The result shows that modern microprocessor-based protection relays support several protection features in one device and can be integrated into a supervisory control and data acquisition (SCADA)-controlled protection system to enhance their capabilities.
Pencapaian Lebar-Pita Antena Mikrostrip dengan Tingkap Tergandeng untuk Frekuensi 2,4 GHz Ali Hanafiah Rambe; Muhammad Zulfin; Riswan Dinzi
Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Vol 6 No 1: Februari 2017
Publisher : Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1262.185 KB)

Abstract

Aperture coupled technique is designed to increase microstrip antenna bandwidth. This paper discusses bandwidth enhancement of the aperture coupled rectangular patch microstrip antenna for working on 2.4 GHz. The optimal design is determined by using the AWR simulator. The fabricated antenna is then analyzed using a vector network analyzer (Anritsu MS2034B). The results show that the antenna is able to achieve 110 MHz bandwidth with return loss is less than –9.54 dB. The bandwidth increment is approximately 77.13% higher than the directly fed antenna.