Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

CLANDESTINE LABORATORY: ANALISIS FAKTOR PENDORONG BERKEMBANGNYA LABORATORIUM GELAP NARKOBA DI INDONESIA DALAM KONTEKS TRANSNATIONAL ORGANIZED CRIMES (TNOCs) Leebarty Taskarina
Jurnal Kriminologi Indonesia Vol 6, No 3 (2010): Desember
Publisher : Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research discusses about phenomenon of clandestine laboratory in Indonesia. This study starts from the background problems which found that clandestine laboratory producing ecstasies and methamphetamine in some regions of Indonesia. This issue then makes author interested to discuss deeper about the production of illegal drugs at clandestine laboratory that revealed in Indonesia. This research tries to describe about the pattern of clandestine laboratory in Indonesia and the factors that will encourage the clandestine laboratory’s development in Indonesia. This study also aims to identify the clandestine laboratory activity as one form of transnational organized crime’s spread after globalization. This is a descriptive qualitative research, where the data was collected by using case files, and structured interviews. This research is conducted by analyzing files of clandestine laboratory cases that occurred in Indonesia in last five years. The results of this research answers questions about what factors encourage the development of clandestine laboratory in Indonesia. These factors are, the easiness to obtain chemicals, chemical devices, and also cooperation with foreign syndicates, which often employ drugs designer to produce illegal drugs. This research concludes that the clandestine laboratory can be developed in Indonesia because the perpetrator’s accesses to get basic chemicals drugs maker (precursor) are very easy, the use of controlled legal chemicals are leak frequently and it was used to make drugs, free sales of supporting chemical devices, and involvement of foreign drugs designer to teach how to make drugs.The results of this study tell that clandestine laboratory will continue to increase if the minimization of the perpetrator access to produce the drugs done as early as possible. Certainly, the phenomenon of clandestine laboratory can be minimized, at least to suppress the circulation of drugs in Indonesia itself.
Layers of Victim: Diskursus tentang Kompensasi Korban Terorisme di Indonesia dalam Perspektif Ketahanan Nasional Leebarty Taskarina; Nuri Widiastuti Veronika; Adrianus E. Meliala
Jurnal Lemhannas RI Vol 10 No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55960/jlri.v10i1.270

Abstract

Terorisme pada dasarnya bertujuan memproduksi viktimisasi berskala besar. Kebijakan negara terbaru dalam konteks kompensasi korban terorisme nyatanya masih menyisakan masalah. Artikel riset ini bertujuan untuk mengkritisi dan mendalami kebijakan terbaru terkait kompensasi korban terorisme dari perspektif ketahanan nasional. Argumentasi yang dikembangkan adalah mengklasifikasikan korban terorisme dengan menggandeng eskalasi ancaman dan serangan terorisme. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur serta wawancara informal. Literatur yang digunakan merupakan buku, jurnal, laporan dan dokumen terbatas dari BNPT dan LPSK. Wawancara informal dilakukan kepada empat orang pejabat dan analis kebijakan di level teknis di kedua lembaga untuk menggali kebenaran data dan informasi yang diperoleh dari literatur. Analisis tulisan ini menemukan adanya hidden victims akibat terorisme masa lalu yang belum terakomodasi. Layers of victim yang diusulkan dalam penelitian ini merupakan cara pandang baru melihat realitas korban terorisme, wacana ini setidaknya mampu mengidentifikasi, mengkaji dan mengindeks kerugian korban terorisme tidak hanya berdasarkan dampak dan kerugian, tetapi juga tingkat risiko sesuai eskalasi serangan sehingga penanganan korban menjadi lebih proporsional dan sesuai dengan asas keadilan. Kolaborasi wacana ini dapat memperkaya studi ketahanan nasional dan mendorong penetapan eskalasi ancaman terorisme sebagai indikator utama strategi kontraterorisme yang komprehensif.