Adhika Junara Karunianto
Pusat Pengembangan Geologi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Jakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kedalaman Potensi Akuifer Air Tanah dengan Pemodelan Distribusi Tahanan Jenis secara Inversi 2-D Desa Kompas Raya, Nanga Pinoh, Melawi, Kalimantan Barat Adhika Junara Karunianto
EKSPLORIUM Vol 34, No 1 (2013): Mei 2013
Publisher : Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir - BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (777.831 KB) | DOI: 10.17146/eksplorium.2013.34.1.633

Abstract

Penyelidikan geofisika dengan metode geolistrik tahanan jenis telah dilakukan di Desa Kompas Raya, Kecamatan Pinoh, Kabupaten Melawi, Propinsi Kalimantan Barat. Desa Kompas Raya merupakan daerah yang selalu kekurangan air pada musim kemarau sehingga masyarakat desa kesulitan untuk mendapatkan air bersih untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat penyebaran data tahanan jenis baik lateral maupun vertikal secara dua dimensi. Penyebaran data tahanan jenis ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mengetahui informasi potensi keberadaan batuan pembawa air tanah (akuifer) di area penelitian. Metode pengukuran adalah geolistrik sounding yang dilakukan dengan Konfigurasi Schlumberger. Jumlah titik ukur sounding adalah 30 titik yang dibagi menjadi 6 lintasan survei dengan tiap lintasan terdapat 5 titik ukur sounding. Pada penelitian ini, pengolahan data geolistrik dilakukan dengan menggunakan teknik pemodelan inversi 2D berdasarkan data geolistrik sounding. Teknik pemodelan ini akan mengiterpolasi data sounding dalam satu lintasan secara otomatis dan kemudian data kemudian tahanan jenis semu diinversi menjadi tahanan jenis sebenarnya. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah terdapatnya dua lapisan batuan dengan nilai tahanan jenis relatif kecil yaitu berturut-turut kurang dari 30 Ohm.m dan 20 Ohm.m. Lapisan pertama diinterpretasi sebagai akuifer dangkal (akuifer-1) dengan kedalaman sekitar 20 m sampai 30 m, sedangkan lapisan kedua diinterpretasi sebagai akuifer dalam (akuifer-2) dengan kedalaman sekitar 90m sampai 100 m. Geophysical investigation by geoelectrical resistivity method have been done at Kompas Raya Village, Pinoh, Melawi, West Kalimantan Province. Kompas Raya Village is an area that is always a lack of water in the dry season, so the villagers are always difficult to get clean water to meet their daily needs. This study aimed to look resistivity distribution both laterally and vertically in two dimensions. The data distribution of resistivity can be used as a basis to determine the potential aquifers in the area of research. The measurement method of sounding resistivity is performed by Schlumberger Configuration. The numbers of measuring points are 30 points soundings which are divided into six survey paths each where each survey path is contained five measuring points. In this study, resistivity data processing is performed using 2D inversion modeling techniques based on data resistivity sounding. The results obtained from this study is the presence of two layers of relatively low resistivity that is each less than 30 Ohm.m and 20 Ohm.m. The first layer is interpreted as a shallow aquifer (aquifer-1) with the depth of about 20 m to 30 m, while the second layer is interpreted as the aquifer (aquifer-2) with the depth of about 90 m to 100 m.
Pelacakan Air Tanah di Desa Mbuit Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur Suharji Suharji; Muhammad Nurdin; Adhika Junara Karunianto; Sartapa Sartapa; Slamet Sudarto
EKSPLORIUM Vol 34, No 2 (2013): November 2013
Publisher : Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir - BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1165.29 KB) | DOI: 10.17146/eksplorium.2013.34.2.2808

Abstract

Kabupaten Manggarai Barat merupakan sebuah kabupaten hasil pemekaran dari kabupaten Manggarai Raya. Berdasarkan informasi dari Dinas Pertambangan yang berwenang menangani masalah air tanah, bahwa Desa Mbuit merupakan salah satu desa yang mengalami kesulitan air bersih di musim kemarau.  Salah satu alternatif untuk mengatasi kesulitan air tersebut adalah pemanfaatan akuifer air tanah-dalam. Pekerjaan pelacakan air tanah-dalam dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik geologi, hidrogeologi dan karakteristik sifat kelistrikan batuan bawah permukaan yang diperlukan untuk mengetahui keberadaan lapisan batuan yang berpotensi mengandung air tanah (akuifer).  Untuk mencapai sasaran tersebut di atas dilakukan dengan cara pengukuran topografi, pendataan geologi/hidrogeologi, dan pengukuran geolistrik tahanan jenis. Berdasarkan hasil pengamatan, analisis hasil survei geologi permukaan dan didukung data tahanan jenis bawah permukaan di daerah pelacakan, dikenali adanya akuifer potensial. Akuifer potensial tersebut berada pada sistem akuifer celah (fracture), terdapat di utara daerah pelacakan  dan terdistribusi relatif barat-timur.  Kondisi akuifer terbaik terdapat di lintasan C titik C15–C17, lintasan G titik G17–G18 (Kampung Humpung),  lintasan D titik D14–D17, Lintasan E titik E14–E19 (Kampung Tureng) dengan nilai tahanan jenis 5–43 Wm pada kedalaman 50–120 m. West Manggarai Regency is a new regency as a result of regional development of Manggarai-Raya Regency.  Based on information from the local mining service authorities dealing with groundwater, Mbuit village undergo clean water shortages in the dry season.  One alternative to overcome the water shortages is the use of groundwater.  The investigation of groundwater is intended to determine the characteristics of the geology, hydrogeology and characteristics of the electrical properties of the subsurface rocks which required to determine the potential rock layers that containing groundwater (aquifers). To achieve these objectives carried out the topography measurement, collecting data of geological/hydrogeology, and electrical resistivity measurement.  Based on result of observations, analysis of the   surface geological survey and supported by subsurface resistivity data in the investigation area, the potential aquifer is found. The aquifers potential has been found in a fractured aquifer system, in the northern of investigation region and distributed relatively west-east. The best aquifer is found in the line C  at  the point  C15–C17, line G at the  point  G17–G18 (Humpung village), line D at the  point D14–D17, line E at the point  E14–E19 (Tureng village) with a resistivity value of 5–43 Wm  and the depth of 50–120 meters.