Adi Gunawan Muhammad
Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir-BATAN, Jl. Lebak Bulus Raya No. 9, Ps. Jumat, Jakarta 12440, Telp (021) 7691775, 7695394, 75912956 Fax (021)7691977

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Validitas dan Reliabilitas Data Estimasi Kadar Uranium Sektor Lembah Hitam, Kalan, Kalimantan Barat Adi Gunawan Muhammad; Frederikus Dian Indrastomo
EKSPLORIUM Vol 40, No 2 (2019): November 2019
Publisher : Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir - BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1377.829 KB) | DOI: 10.17146/eksplorium.2019.40.2.5672

Abstract

ABSTRAKMineralisasi uranium (U) di Sektor Lembah Hitam pada batuan metalanau dan metapelit sekistosan berasosiasi dengan mineral pirit, pirhotit, magnetit, molibdenit, turmalin, dan kuarsa. Kehadiran mineral U ditandai dengan nilai radiometri batuan yang mencapai 15.000 c/s. Estimasi cepat kadar U adalah menggunakan perhitungan gamma ray hasil logging gross-count gamma lubang bor LH-01. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan validitas dan reliabilitas data estimasi kadar U. Hasil estimasi kadar U logging disebandingkan dengan analisis geokimia untuk mendapatkan faktor koreksi (Fk). Analisis geokimia menggunakan metode X-Ray Fluorescence (XRF) pada sampel batuan terpilih di interval kedalaman yang mewakili batuan dan mineralisasi di lubang tersebut. Estimasi kadar U di kedalaman 8,80–9,81 m berdasarkan gross-count gamma ray menunjukkan nilai kadar 456 ppm eU, sementara analisis XRF menunjukkan rerata kadar 177 ppm U. Nilai faktor koreksi (Fk) yang didapatkan dari estimasi kadar di kedalaman 8,80–9,81 m adalah 0,388. Nilai tersebut menunjukkan validitas dan reliabilitas data estimasi yang digunakan rendah. Kesebandingan estimasi kadar U dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: sistem logging gross-count gamma ray, ketidaksetimbangan uranium, ukuran sampel, dan unsur radioaktif lainnya. Untuk meningkatkan validitas dan reliabilitas data estimasi, maka diperlukan penambahan sampel analisis XRF dengan mempertimbangkan lingkar dan interval kedalaman lubang bor. ABSTRACTUranium (U) mineralisation in Lembah Hitam Sector in metasilt and schistossic metapellite rocks was assosiated with pyrite, pyrhotite, magnetite, molibdenite, tourmaline, and quartz minerals. The existence of U mineral was marked from its radiometric value reaching 15,000 c/s. The faster way to estimate U grade is using gamma-ray values calculation from gross-count gamma logging at borehole LH-01. The research is aimed to obtain the validity and reliablility of U grade estimating data. The logging estimation result then compared with geochemical analysis to obtain the correction factor (Fk). Geochemical analysis is using X-Ray Fluorescence (XRF) method on selected rock samples represent rock and mineralisastion depth interval inside the borehole. The result of uranium grade estimation using gross-count gamma ray calculation in depth 8.80–9.81 m is 456 eU while based on XRF analysis, the result is 177 ppm U. The correction factor (Fk), obtained from grade estimation at 8.80–9.81 m depth is 0.388. The value indicates that the validity and reliability estimation data is low. Ratio of U grade estimation depends on some factors, like gross-count gamma ray logging system; uranium disequilibrium, sampels size; and other radioactive elements. In order to increase the validity and reliability estimation data, XRF analysis samples should be added by considering the borhole diameter and depth interval.
Identifikasi dan Estimasi Kadar Mineralisasi Uranium Secara Kuantitatif Berdasarkan Log Gross-Count Gamma Ray di Sektor Lemajung, Kalimantan Barat Adi Gunawan Muhammad
EKSPLORIUM Vol 35, No 2 (2014): November 2014
Publisher : Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir - BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1141.412 KB) | DOI: 10.17146/eksplorium.2014.35.2.2756

Abstract

Sektor Lemajung, merupakan salah satu sektorpotensial uranium di daerah Kalan, Kalimantan Barat. Mineralisasi uranium dijumpai pada batuan metalanau dan metapelit sekistosan, dengan arah umum mineralisasi timur-barat miring ± 70⁰ ke utara sejajar dengan arah foliasinya (S1). Pemboran evaluasi telah dilaksanakan pada tahun 2013 di R-05 (LEML-40), dengan total kedalaman 300 meter dan telah dilakukan logging dengan menggunakan gross-count gamma ray pada lubang bor tersebut. Tujuan dari kegiatan ini adalah menentukan kadar mineralisasi uranium dalam batuan secara kuantitatif dan mengetahui kondisi geologi di daerah sekitar pemboran. Metodologi penelitian meliputi penentuan nilai k-faktor, pemetaan geologi di sekitar lubang bor, penentuan ketebalan dan estimasi kadar mineralisasi uranium dengan gross-count gamma ray. Hasil estimasi kadar uranium dengan menggunakan log gross-count gamma ray dapat diketahui bahwa kadar eU3O8 pada lubang bor R-05 (LEML-40) tertinggi mencapai 0,7493≈6354 ppm eU dijumpai pada interval kedalaman 30,10–34,96 m. Mineralisasi uranium hadir sebagai isian fraktur (urat) atau sebagai isian matrik breksi tektonik pada metalanau dengan ketebalan 0,1–2,4 m berasosiasi dengan sulfida (pirit) dan dicirikan dengan rasio U/Th yang tinggi.  Lemajung sector, is one of uranium potential sector in Kalan Area, West Kalimantan. Uranium mineralization is found in metasiltstone and schistose metapelite rock with general direction of mineralization east-west tilted ± 70⁰ to the north parallel with schistocity pattern (S1). Drilling evaluation has been implemented in 2013 in Lemajung sector at R-05 (LEML-40) with total depth of 300 meters and has been completly with well-logging by  gross-count gamma ray. The purpose of this activity is to determine uranium mineralization grade with quantitatively methode  in the rocks and also determine the geological conditions in sorounding of drilling area. The methodology  involves determining the value of k-factor, geological mapping for the sorounding of drill hole, determination of the thickness and grade estimation of uranium mineralization with gross-count gamma ray. Quantitatively from grade estimation of uranium using gross-count gamma ray log can be known that the highest % eU3O8 in the hole R-05 (LEML-40) reaches 0.7493≈6354  ppm eU found at depth interval from 30.1 to 34.96 m. Uranium  mineralization is present as fracture filling (vein) or tectonic breccia matrix filling in metasiltstone with thickness from 0.10 to 2.40 m associated with sulphide (pyrite) and characterized by high ratio of U/Th.
Pola Tahanan Jenis dan Konduktivitas Batuan Mengandung Mineral Radioaktif di Botteng dan Takandeang, Mamuju, Sulawesi Barat Adi Gunawan Muhammad; Frederikus Dian Indrastomo; I Gde Sukadana
EKSPLORIUM Vol 38, No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir - BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (747.721 KB) | DOI: 10.17146/eksplorium.2017.38.1.3540

Abstract

AbstrakKegiatan penyelidikan umum mineral radioaktif di daerah Mamuju, Sulawesi Barat merupakan tindak lanjut dari hasil pengukuran radioaktivitas lingkungan yang menunjukkan adanya nilai radioaktivitas tinggi. Kandungan mineral radioaktif yang cukup tinggi ditemukan antara lain di Desa Botteng dan Desa Takandeang yang tersusun oleh batuan berkomposisi leusit-basal tetapi karakteristik bawah permukaan daerah ini belum diketahui. Untuk mengetahui karakteristik geologi bawah permukaan, terkait dengan mineralisasi Uranium dan Thorium di daerah Botteng dan Takandeang, pengukuran geofisika menggunakan metode tahanan jenis dan polarisasi terimbas (Induced Polarization/IP) dilakukan. Pengukuran tersebut dilakukan menggunakan konfigurasi Wenner dan dipole-dipole, dimulai dengan pembuatan enam jalur pengukuran, masing-masing tiga jalur: GF/BTGY-01, GF/BTGK-02, dan GF/BTGK-04 di Botteng, dan tiga jalur lainnya: GF/TKDK-01, GF/TKDK-07, dan GF/TKDY-06 di Takandeang. Pengukuran dilakukan dengan memotong arah kemenerusan anomali radiometri permukaan. Hasil pengukuran menunjukkan keterdapatan anomali berada pada sebaran batuan autobreksia yang terlihat jelas di lokasi GF/TKDY-6, GF/TKDK-07, dan GF/BTGK-04. Beberapa indikasi mineralisasi di permukaan teridentifikasi di penampang GF/BTGK-02 dan GF/TKDK-01, dicirikan dengan anomali-anomali chargeabilitas >25,14 ms di lintasan GF/BTGK-02 dan 81,4 ms di GF/TKDK-01. Anomali yang signifikan direkomendasikan sebagai lokasi pemboran. AbstractThe general investigation activities of radioactive minerals in Mamuju Area, West Sulawesi is a respon of the environmental radioactivity measurement result, which shows the existence of high radioactivity value. High radioactive mineral content found in Botteng and Takandeang Villages. From the outcrops, they composed of leucite-basalt rocks; meanwhile the subsurface characteristics of this area are unknown. To characterize the subsurface geology, related to uranium and thorium mineralization in Botteng and Takandeang area, geophysical measurement conducted using resistivity and Induced Polarization (IP) methods. The measurements carried out using Wenner and dipole-dipole configurations. The measurements started with the creation of six measurement paths where three lines: GF/BTGY-01, GF/BTGK-02, and GF/BTGK-04 are in Botteng and three other lines: GF/TKDK-01, GF/TKDK-07 and, GF/TKDY-06 are in Takandeang. Measurements conducted by crossing the surface radiometric anomaly distribution. The result showed anomaly occurences on autobreccia distribution in GF/TKDY-6, GF/TKDK-07, and GF/BTGK-04 locations. Several mineralization indication on surface identified in GF/BTGK-0, and GF/TKDK-01 sections, charaterized by chargeability anomalies more than 25.14 ms and 81.4 ms respectively. All significant anomalies are recomended as drilling location.