Sumiarti Sumiarti
Pusat Pengembangan Geologi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Jakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengendapan Unsur Tanah Jarang Hasil Digesti Monasit Bangka Menggunakan Asam Sulfat Mutia Anggraini; Sumarni Sumarni; Sumiarti Sumiarti; Rusyidi Rusyidi; Sugeng Waluyo
EKSPLORIUM Vol 33, No 2 (2012): November 2012
Publisher : Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir - BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.485 KB) | DOI: 10.17146/eksplorium.2012.33.2.2662

Abstract

Unsur tanah jarang merupakan unsur yang banyak digunakan pada berbagai macam produk. Unsur tanah jarang yang berada di alam tidak ditemukan dalam keadaan bebas melainkan dalam bentuk senyawa kompleks sehingga diperlukan pengolahan secara kimia untuk memisahkan unsur tanah jarang dari senyawa kompleksnya. Monasit sebagai hasil samping proses pencucian timah Bangka mengandung beberapa unsur utama antara lain 0,298 % uranium (U), 4,171 % thorium (Th), 23,712 % fosfat (P2O5) dan 58,97 % oksida unsur tanah jarang (RE(OH)3). Monasit yang diolah secara kimiawi akan menghasilkan garam uranium, thorium, unsur tanah jarang dan fosfat. Unsur-unsur tersebut dapat dipisahkan secara individu melalui proses pengendapan secara bertahap. Proses pemisahan yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pengendapan menggunakan asam sulfat sebagai reagen dan filtrat hasil digesti monasit Bangka sebagai umpan pengendapan. Proses digesti menghasilkan uranium, thorium, unsur tanah jarang dan fosfat yang terlarut dari senyawa kompleksnya. Unsur tanah jarang yang telah terlarut dapat dipisahkan dari unsur lainnya dengan metode pengendapan menggunakan asam sulfat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimal pengendapan unsur tanah jarang. Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah H2SO4 yang ditambahkan sebanyak 3,5 kali volume umpan dan waktu pengendapan 20 menit, diperoleh persen rekoveri pengendapan 61,21 % REE, 78,46 % U dan 93,56 % PO4. Rare earth elements are elements that widely used in many products. Rare earth elements nature are not found in a free state, but they are in the complex compounds, so that chemically processing is required to separate the Rare earth elements from their complex compounds. Monazite as by product of Bangka tin process contains several major elements, such as 0.298% uranium (U), 4.171% thorium (Th), 23.712% phosphat (P2O5) and 58.97% rare earth elements (REE) oxide. These elements can be individually separated through a process of precipitation stages. The separation process used in the study is the method of acid by using sulfat acid as reagen and filtrat digestion as feeds. The process of digestion dissolve the elements U, Th, RE and phosphate from the complex compound. Rare earth elements that are disolved can be separated from the complex compounds by using sulfat acid precipitation process. The objective of research is to set the optimal conditions for the Rare earth elements precipitation with sulfat acid. The result showed that the amount of sulphuric H2SO4 which added is 3.5 times volume of feed and precipitation time is 20 minutes, percentage of precipitation recovery is 61.21 % REE, 78.46 % U, and 93.56 % PO4.
Pemisahan Thorium dari Uranium pada Monasit dengan Metode Pengendapan Kurnia Trinopiawan; Sumiarti Sumiarti
EKSPLORIUM Vol 33, No 1 (2012): Mei 2012
Publisher : Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir - BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.9 KB) | DOI: 10.17146/eksplorium.2012.33.1.677

Abstract

Penelitian pengolahan monasit terdahulu telah memperoleh tahapan-tahapan proses sampai dihasilkannya produk RE(OH)3 dengan rekoveri sebesar ± 62%, dan diperoleh produk samping berupa campuran Thorium (Th) dan Uranium (U). Untuk dapat dimanfaatkan lebih lanjut, perlu dilakukan penelitian untuk memisahkan Th dari U. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi optimal pemisahan Th dari U pada monasit menggunakan metode pengendapan dengan reagen H2SO4. Tahapan proses dalam penelitian ini terdiri dari penggerusan monasit, dekomposisi, pelarutan parsial, pelarutan total, dan pengendapan Th dengan H2SO4. Larutan umpan yang digunakan untuk pengendapan berasal dari pelarutan total dengan 2 (dua) reagen berbeda, yaitu H2SO4 dan HCl. Parameter penelitian meliputi konsumsi reagen pengendap (H2SO4) dan waktu pengendapan. Hasil optimal rekoveri pengendapan pada larutan umpan sulfat yaituTh sebesar 96,99% dan U 18,26% dengan konsumsi H2SO4 20 ml dan waktu pengendapan 30 menit. Hasil optimal rekoveri pengendapan pada larutan umpan klorida yaituTh sebesar 98,05% dan U 25,03% dengan konsumsi H2SO4 20 ml dan waktu pengendapan 20 menit. Previous researches have obtained the monazite processing stages and resulting RE(OH)3 as a product with ± 62% of recovery,  and the by products obtained in the form of a compound of thorium (Th) and Uranium (U). For further utilization, studies of U and Th separation is needed. This research is aimed to determine the optimal conditions for the separation of Th from U in monazite using the precipitation method with H2SO4 as a reagent. Stages of the process in this research consisted of grinding, decomposition, partial dissolution, total dissolution, and precipitation of Th with H2SO4. Feed solution used for precipitation is obtained from total dissolution stage with 2 different reagents are H2SO4 and HCl. Parameters of the research include the precipitating reagent (H2SO4) consumption and precipitation time. Optimal recovery results in the precipitation of sulfate feed solution are Th = 96.99% and U = 18.26% with 20 ml of H2SO4 consumption and 30 minutes of precipitation time. Optimal recovery results in the precipitation of chloride feed solution are 98.05% andU 25.03% with 20 ml of H2SO4 consumption and 30 minutes of precipitation time.
Penentuan Kondisi Pelarutan Residu dari Hasil Pelarutan Parsial Monasit Bangka Sumarni Sumarni; Riesna Prassanti; Kurnia Trinopiawan; Sumiarti Sumiarti; Hafni Lissa Nuri
EKSPLORIUM Vol 32, No 2 (2011): November 2011
Publisher : Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir - BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.39 KB) | DOI: 10.17146/eksplorium.2011.32.2.2819

Abstract

Pengolahan monasit Bangka untuk memisahkan unsur-unsur utama yang terkandung di dalamnya, yaitu fosfat (PO4), tanah jarang (RE), uranium (U) dan thorium (Th) melalui proses dekomposisi dengan sodium hidroksida (NaOH), untuk memisahkan PO4 terlebih dahulu. Pada tahap ini dihasilkan residu yang mengandung (U, Th, RE) hidroksida. Residu ini dilarutkan dengan asam khlorida (HCl) pekat untuk memisahkan RE dari U dan Th. Hasil pelarutan tersebut pada pH 3,7 RE terpisah (larut) 62 %. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk memisahkan RE dari U dan Th yang masih terkandung dalam residu pelarutan RE pada pH 3,7 tersebut. Tujuan penelitian ini untuk menentukan kondisi optimum pelarutan pada residu hasil pelarutan parsial dengan asam sulfat pekat (H2SO4) . Parameter yang digunakan pada penelitian adalah waktu pelarutan, suhu pelarutan dan konsumsi H2SO4. Hasil penelitian diperoleh kondisi pelarutan optimal pada waktu 2 jam, konsumsi H2SO4 100 ml/gram umpan dan suhu 130 oC dengan rekoveri pelarutan RE = 93,46%, U = 92,30 % dan Th = 97,15 %. Bangka monazite processing to separate its major elements i.e. phosphate (PO4), rare earth (RE), uranium (U) and thorium (Th) through decomposition prosess with NaOH to separate the PO4 first. This prosess produces a residue of (U, Th, RE) hydroxide. Then this residue is dissolved with HCl concentrate partially at 3,7 of pH to separate the RE from U and Th. In this process 62 % of RE is dissolved. The residue of RE dissolution at 3,7 of pH still contain U, Th and RE, so continuation research needed to be done separate U, Th and RE mentioned. The purpose of this research is to determine the optimum condition of residue dissolution as product of partiel dissolution by using concentrate H2SO4. On the next research each element of U, Th and RE will be separated. The research’s parameters are dissolution time, dissolution temperature and consumption of H2SO4. The result showed that the optimum conditions were 2 hours of time, 30 oC of temperature and 100 ml of H2SO4/gram of feed with recovery 92,30 % of U, 97,15 % of Th and 93,46 % of RE.