Kurnia Setiawan Widana
Pusat Pengembangan Geologi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Jakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemetaan Geologi dan Identifikasi Sesar Aktif di Lokasi Calon Tapak PLTN Ketapang dan Sekitarnya, Madura Ngadenin Ngadenin; Lilik Subiantoro; Kurnia Setiawan Widana; Agus Sutriyono; P. Widito
EKSPLORIUM Vol 33, No 1 (2012): Mei 2012
Publisher : Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir - BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1331.328 KB) | DOI: 10.17146/eksplorium.2012.33.1.2835

Abstract

Hasil studi ekonomi terhadap kebutuhan air bersih dan tenaga listrik menyimpulkan bahwa pada 2016 Pulau Madura akan memerlukan desalinasi air laut menjadi air tawar menggunakan pembangkit listrik tenaga nuklir. Guna menunjang rencana pembangunan PLTN, diperlukan lokasi calon tapak yang bebas dari sesar aktif, karena merupakan salah satu faktor penolak utama dalam pemilihan calon tapak. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi geologi dan keberadaan sesar aktif di lokasi calon tapak instalasi desalinasi air laut dengan tenaga nuklir di daerah Ketapang dan sekitarnya, Madura. Metoda yang digunakan adalah interpretasi foto udara dan citra landsat, pemetaan geologi dan struktur geologi serta pembuatan paritan. Litologi di calon tapak Ketapang (Md.01) dan Sokobana (Md.02) berupa batugamping terumbu dan batugamping kapuran membentuk morfologi perbukitan bergelombang. Secara struktural daerah penelitian berupa monoklin dengan sumbu berarah barat-timur, menunjam 10o ke E, perlapisan batuan berarah barat-timur miring 10o - 30o ke utara. Analisis struktur geologi menunjukkan bahwa daerah penelitian bebas dari sesar aktif. The result of economical study about demand of water supply and electric in Madura Island concludes that in 2016 Madura Island will need nuclear desalination plant to process sea water becomes fresh water. In order to support the installation of nuclear desalination plant, it is required site free from active fault, because active fault is mainly rejection factor criteria on site selection process. Aim of the research is to get geological information and identify of active fault in the site candidate of nuclear desalination plant at Ketapang area and its surrounding by interpretation of aerial photograph and land sat imagery, geological and structure geological mapping as well as trenching. The lithology of Ketapang (Md.01) and Sokobana (Md.02) site candidate consists of reef and chalky limestone forming undulating hills morphology. Structurally, research area forms a monocline with East-West trending axis, plunging 10o to East, the direction of strike is West-East, dip 10o - 30o to North. Geological structure analysis show that research area is free from active fault.
Petrografi dan Geokimia Unsur Utama Granitoid Pulau Bangka: Kajian Awal Tektonomagmatisme Kurnia Setiawan Widana
EKSPLORIUM Vol 34, No 2 (2013): November 2013
Publisher : Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir - BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1331.113 KB) | DOI: 10.17146/eksplorium.2013.34.2.708

Abstract

Pulau Bangka tersusun oleh Granit Klabat dan variasi granitoidnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik Granitoid Pulau Bangka untuk diaplikasikan dalam mempelajari magmatisme, situasi tektonik dan hubungan antar granitoidnya untuk kemungkinan dikembangkan dalam eksplorasi. Metodologi yang digunakan dengan analisis petrografi dan geokimia unsur utama berdasarkan hasil analisis penelitian terdahulu.  Penyebaran Granitoid Pulau Bangka terdiri atas Bangka Barat, Selatan, Tengah dan Timur (Belinyu). Umur granitoid berkisar dari Permian Akhir hingga Trias Akhir. Hasil analisis petrografi menunjukkan tipe granitoidnya dominan sebagai Alkali Feldspar dan Syeno Granite, sedangkan analisis geokimia sebagai Alkali dan Syeno Granite. Diagram variasi SiO2 menunjukkan penurunan proporsi unsur-unsur utama CaO, MgO, TiO2, Al2O3 dan P2O5 dengan kenaikan SiO2 dipengaruhi fraksinasi dengan afinitas magma sebagai calc-alkalic dengan kandungan K yang tinggi (high K Calc Alkaline). Afinitas tersebut dapat terbentuk pada continental arc dimana tektonik yang berperan berupa subduksi dan kolisi. Tipologi granitoidnya secara umum sebagai peraluminous, dengan tipe I. Pada Granitoid Bangka Tengah dan Timur (Belinyu) dicirikan proporsi magnetit, magnesian, dan lebih primitif, sedangkan tipe S pada Granitoid Bangka Selatan dan Barat dicirikan oleh tingginya K2O dan kehadiran mineral alumina seperti biotit + muskovit + kordierit yang melimpah. Bangka Island is composed by Klabat Granite and its granitoid variations. This study aims to investigate the characteristics of granitoid Bangka Island to be applied in the study of magmatism, tectonic situations and relationships developed in granitoid for possible exploration. The methodology used by observations with a thin section of rock (petrography) and secondary major elements analysis from previous research. Granitoid samples are collected from Western, Southern, Central and East (Belinyu). Granitoid ages range from Late Permian to Late Triassic. Petrographic analysis showed dominant granitoid type as Alkali Feldspar–Syeno Granite, whereas geochemical analysis as Alkali -Syeno Granite. SiO2 variation diagram shows declining in the proportion of the major elements CaO, MgO, TiO2, Al2O3 and P2O5 with increasing SiO2 influenced by affinity fractionation as calc-alkalic magma with high K content. Affinity can be formed on continental arc where subduction and collision involved. Preliminary result granitoid typology as peraluminous, with I type. In Central and Eastern Bangka (Belinyu) characterized by high proportion of magnetite, magnesian, and more primitive,  while S type in the South and West Bangka are characterized by high K2O and the presence of abundant biotite + muscovite + cordierite.