Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi tanaman jagung terhadap metode pengolahan tanah dan pemberian pupuk kandang sapi. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, Medan, Sumatera, pada bulan Februari-Agustus 2016 menggunakan Rancangan Petak Terpisah (RPT) dengan menggunakan dua faktor perlakuan yaitu faktor petak utama adalah metode pengolahan tanah yang terdiri dari : T0 (tanpa olah), T1 (satu kali olah) dan T2 (dua kali olah) dan faktor anak petak adalah pemberian pupuk kandang sapi yang terdiri dari : K1 (pupuk buatan), K2 (10 ton/ha), K3 (20 ton/ha), dan K4 (30 ton/ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan pengolahan tanah berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 4 Minggu Setelah Tanaman (MST), bobot segar tongkol berklobot, bobot segar tongkol tanpa klobot, bobot segar tongkol berklobot per plot, bobot segar tongkol tanpa klobot per plot. Perlakuan pupuk kandang sapi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 3-8 MST, diameter batang, luas daun, indeks luas daun, umur berbunga, bobot segar akar, bobot segar tongkol berklobot, bobot segar tongkol tanpa klobot, bobot segar tongkol berklobot per plot dan bobot segar tongkol tanpa klobot per plot. Interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata pada semua paramameter pengamatan. Produksi bobot segar tongkol berklobot per plot terbaik terdapat pada perlakuan pengolahan tanah dua kali dan pemberian pupuk buatan atau pupuk kandang sapi 30 ton/ha. Kata Kunci : Jagung Manis, Pengolahan Tanah, Pupuk Kandang Sapi.