K Kamsina
Baristand Industri Padang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Karakteristik pewarna alam gambir (Uncaria gambir Roxb) untuk produk pangan F Firdausni; Gustri Yeni; F Failisnur; K Kamsina
Jurnal Litbang Industri Vol 9, No 2 (2019)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24960/jli.v9i2.5682.89-96

Abstract

Pewarna alami yang berpotensi untuk diekstrak diantaranya gambir (Uncaria gambir Roxb). Gambir mengandung senyawa tanin sebagai pewarna untuk pangan dan dapat dijadikan alternatif pengganti pewarna sintetis yang aman untuk kesehatan.  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan metode ekstraksi dan maserasi menggunakan pelarut (air, etanol 25%, etanol 50%) dan pembangkit warna (asam sitrat 3%, asam askorbat 3% dan kapur sirih 5%) dengan 3 kali ulangan.  Penelitian bertujuan untuk melihat pengaruh pembangkit warna (fiksator) dalam menghasilkan warna untuk pangan sebagai pengganti pewarna sintetis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa warna yang dihasilkan memiliki intensitas warna yang berbeda dari kuning, kuning kemerahan dan merah kecoklatan. Pemakaian pelarut etanol 25% dan pembangkit warna asam askorbat menghasilkan kecerahan warna L 79,60, ketuaan warna K/S  1,15 dengan  arah warna kuning kemerahan (a* 6,5  dan b* 23,99), aktivitas antioksidan tertinggi dengan nilai IC 50 sebesar 6,25 ppm, sedangkan kapur sirih menghasilkan kecerahan warna L 81,47, ketuaan warna K/S 4,09 dan arah warna merah tua (a* 6,88 dan b* 8,17) mempunyai aktivitas antioksidan paling rendah yaitu 7,84 ppm.ABSTRACTNatural dyes that have a potential to be extracted include Gambier (Uncaria gambier. Roxb). Gambier contains tannin compounds as food coloring and can be used as an alternative substitute of synthetic dyes that are safe for health. The study used a completely randomized design (CRD) by extraction and maceration methods using solvents (water, ethanol 25%, ethanol 50%) and color generating (citric acid 3%, ascorbic acid 3%, and betel lime 5% and 3 replications. The research aims to see the effect of color generator (fixator) in producing colors for food. The results showed that the colors produced had different color intensities from yellow, reddish yellow, and brownish red. The use of 25% ethanol solvent and ascorbic acid produced a color brightness (L) 79.60, color strength (K/S) 1.15 with redish yellow color and antioxidant activity (IC50) value 6.25 ppm, while by using betel lime produced a color brightness (L) 81.47, color strength (K/S) 4.09 with dark red color and color direction (a* 6.88 and b* 8.17). It has low antioxidant activity 7.84 ppm.
Pengaruh pemakaian jahe emprit dan jahe merah terhadap karakteristik fisik, total fenol, dan kandungan gingerol, shogaol ting-ting jahe (Zingiber officinale) F Firdausni; K Kamsina
Jurnal Litbang Industri Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.798 KB) | DOI: 10.24960/jli.v8i2.4330.67-76

Abstract

Pemanfaatan jahe menjadi suatu produk alternatif yang mempunyai nilai tambah salah satunya adalah makanan ringan ting-ting jahe. Produk ini merupakan pangan fungsional yang berkhasiat obat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis jahe dan penambahan jahe terhadap karakteristik fisik, total fenol, kandungan utama jahe gingerol dan shogaol ting-ting  jahe. Penelitian dilakukan dengan menggunakan jahe emprit dan jahe merah dengan persentase penambahan terhadap bahan  10%, 20% dan 30%.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemakaian jenis jahe memberikan pengaruh terhadap total fenol, gingerol dan shogaol ting-ting  jahe. Perlakuan optimal didapatkan pada ting-ting  jahe emprit dengan   penambahan 30% dengan total fenol 1,66%, gingerol (6,8 dan 10 gingerol) berturut turut 0,172 mg/g; 0,163 mg/g; 0,275 mg/g, dan 6 shogaol 0,150 mg/g. Penilaian organoleptik tingkat kesukaan panelis terbaik diperoleh pada perlakuan ting-ting   jahe merah 20%  dengan rasa, aroma dan tekstur 3,90; 3,75; 3,45 yaitu disukai.AbstractAn alternative product from ginger that has an added value is by making it as a snack food called ginger ting-ting. This product is a functional food which has a medicinal properties. The study was aimed to determine the effect of ginger type and the addition of ginger to the physical characteristics, total phenol, the main content of ginger gingerol and shogaol of ginger ting-ting. The study was carried out using yellow ginger and red ginger with the percentage of addition to the ingredients of 10%, 20%, and 30%. The results showed that the use of the ginger type affected the total phenol, gingerol, and shogaol of ginger ting-ting. The optimal treatment was obtained in yellow ginger ting-ting at the addition 30% with total phenol 1.66%, gingerol (6, 8, and 10 gingerol) 0.172 mg/g; 0.163 mg/g; 0.275 mg/g respectively, and 6 shogaol 0.150 mg/g. Organoleptic assessment of the best panelist preference level was obtained at the treatment 20% red ginger ting-ting with the taste, flavor, and texture were preferred with value 3.90; 3.75; 3.45 recpectively.
Karakteristik pewarna alam gambir (Uncaria gambir Roxb) untuk produk pangan F Firdausni; Gustri Yeni; F Failisnur; K Kamsina
Jurnal Litbang Industri Vol 9, No 2 (2019)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.932 KB) | DOI: 10.24960/jli.v9i2.5682.89-96

Abstract

Pewarna alami yang berpotensi untuk diekstrak diantaranya gambir (Uncaria gambir Roxb). Gambir mengandung senyawa tanin sebagai pewarna untuk pangan dan dapat dijadikan alternatif pengganti pewarna sintetis yang aman untuk kesehatan.  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan metode ekstraksi dan maserasi menggunakan pelarut (air, etanol 25%, etanol 50%) dan pembangkit warna (asam sitrat 3%, asam askorbat 3% dan kapur sirih 5%) dengan 3 kali ulangan.  Penelitian bertujuan untuk melihat pengaruh pembangkit warna (fiksator) dalam menghasilkan warna untuk pangan sebagai pengganti pewarna sintetis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa warna yang dihasilkan memiliki intensitas warna yang berbeda dari kuning, kuning kemerahan dan merah kecoklatan. Pemakaian pelarut etanol 25% dan pembangkit warna asam askorbat menghasilkan kecerahan warna L 79,60, ketuaan warna K/S  1,15 dengan  arah warna kuning kemerahan (a* 6,5  dan b* 23,99), aktivitas antioksidan tertinggi dengan nilai IC 50 sebesar 6,25 ppm, sedangkan kapur sirih menghasilkan kecerahan warna L 81,47, ketuaan warna K/S 4,09 dan arah warna merah tua (a* 6,88 dan b* 8,17) mempunyai aktivitas antioksidan paling rendah yaitu 7,84 ppm.ABSTRACTNatural dyes that have a potential to be extracted include Gambier (Uncaria gambier. Roxb). Gambier contains tannin compounds as food coloring and can be used as an alternative substitute of synthetic dyes that are safe for health. The study used a completely randomized design (CRD) by extraction and maceration methods using solvents (water, ethanol 25%, ethanol 50%) and color generating (citric acid 3%, ascorbic acid 3%, and betel lime 5% and 3 replications. The research aims to see the effect of color generator (fixator) in producing colors for food. The results showed that the colors produced had different color intensities from yellow, reddish yellow, and brownish red. The use of 25% ethanol solvent and ascorbic acid produced a color brightness (L) 79.60, color strength (K/S) 1.15 with redish yellow color and antioxidant activity (IC50) value 6.25 ppm, while by using betel lime produced a color brightness (L) 81.47, color strength (K/S) 4.09 with dark red color and color direction (a* 6.88 and b* 8.17). It has low antioxidant activity 7.84 ppm.
Pengaruh pemakaian jahe emprit dan jahe merah terhadap karakteristik fisik, total fenol, dan kandungan gingerol, shogaol ting-ting jahe (Zingiber officinale) F Firdausni; K Kamsina
Jurnal Litbang Industri Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.798 KB) | DOI: 10.24960/jli.v8i2.4330.67-76

Abstract

Pemanfaatan jahe menjadi suatu produk alternatif yang mempunyai nilai tambah salah satunya adalah makanan ringan ting-ting jahe. Produk ini merupakan pangan fungsional yang berkhasiat obat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis jahe dan penambahan jahe terhadap karakteristik fisik, total fenol, kandungan utama jahe gingerol dan shogaol ting-ting  jahe. Penelitian dilakukan dengan menggunakan jahe emprit dan jahe merah dengan persentase penambahan terhadap bahan  10%, 20% dan 30%.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemakaian jenis jahe memberikan pengaruh terhadap total fenol, gingerol dan shogaol ting-ting  jahe. Perlakuan optimal didapatkan pada ting-ting  jahe emprit dengan   penambahan 30% dengan total fenol 1,66%, gingerol (6,8 dan 10 gingerol) berturut turut 0,172 mg/g; 0,163 mg/g; 0,275 mg/g, dan 6 shogaol 0,150 mg/g. Penilaian organoleptik tingkat kesukaan panelis terbaik diperoleh pada perlakuan ting-ting   jahe merah 20%  dengan rasa, aroma dan tekstur 3,90; 3,75; 3,45 yaitu disukai.AbstractAn alternative product from ginger that has an added value is by making it as a snack food called ginger ting-ting. This product is a functional food which has a medicinal properties. The study was aimed to determine the effect of ginger type and the addition of ginger to the physical characteristics, total phenol, the main content of ginger gingerol and shogaol of ginger ting-ting. The study was carried out using yellow ginger and red ginger with the percentage of addition to the ingredients of 10%, 20%, and 30%. The results showed that the use of the ginger type affected the total phenol, gingerol, and shogaol of ginger ting-ting. The optimal treatment was obtained in yellow ginger ting-ting at the addition 30% with total phenol 1.66%, gingerol (6, 8, and 10 gingerol) 0.172 mg/g; 0.163 mg/g; 0.275 mg/g respectively, and 6 shogaol 0.150 mg/g. Organoleptic assessment of the best panelist preference level was obtained at the treatment 20% red ginger ting-ting with the taste, flavor, and texture were preferred with value 3.90; 3.75; 3.45 recpectively.