Komunitas Jendela Jakarta adalah komunitas yang berfokus pada pendidikan non-formal. Relawan komunitas memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda, sehingga gaya mengajar masing-masing relawan juga berbeda. Psikologi dan gaya belajar siswa yang bervariasi membutuhkan pola komunikasi baru. Studi ini meneliti pola komunikasi guru dalam membangun minat siswa di Komunitas Jendela Jakarta dan bagaimana mengatasi hambatan komunikasi yang ditemukan selama proses pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah guru, sukarelawan, dan koordinator Divisi Hubungan Komunitas Jendela Jakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi yang digunakan oleh sukarelawan Komunitas Jendela Jakarta untuk meningkatkan minat belajar adalah melalui pendekatan pribadi, diskusi, dan negosiasi. Metode pembelajaran menggunakan media visual dan berbicara tentang pembelajaran aktif. Namun, kendala dalam proses pembelajaran masih sering ditemukan dalam bentuk kurangnya antusiasme, perilaku bodoh, dan melarikan diri dari kelas karena mereka tidak tertarik. Solusi yang biasa adalah memberikan kebebasan untuk bermain di luar kelas untuk menghilangkan kebosanan, mendekati siswa, membujuknya perlahan untuk mau mengikuti pelajaran.