Identitas budaya pada suatu masyarakat merupakan ciri khas dan penanda terhadap eksistensi dan dimensi masyarakat dalam kehidupannya. Kehidupan masyarakat itu sendiri dalam makna luas berada dalam paradigma refleksi dan representasi dalam alur norma, ideologi, tradisi maupun estetika yang melekat di dalamnya, dan seharusnya tidak ada sekat dikotomi dalam ruang dan waktu dalam menerjemahkan esensi kehidupan. Hidup adalah suatu bentuk integritas dan tanggung jawab dengan tatanan nilai-nilai, harapan, cita-cita dan masa depan. Penelitian ini merepresentasikan kehidupan manusia dalam mengikuti, mendorong, menyertai bahkan berjuang bagaimana meraih identitas budaya dalam konteks rasionalitas dan sejarah. Diwarnai dengan masalah-masalah stratifikasi sosial, ras dan kesetaraan gender, novel ini mengungkapkan bentuk-bentuk paradoksal dan terurai tajam dalam struktur oxymoron yang berimplikasi pada kajian budaya masyarakat tertentu sehingga menemukan jati dirinya. Analisis penelitian ini dalam pendekatan teori post-modernisme yang dikembangkan sebagai reaksi terhadap era kemapanan modern dan seluk-beluknya, sedangkan data-data yang diperoleh dianalisis dengan metode kualitatif dengan aplikasi teknik kualitatif interpretatif melalui langkah-langkah: data dibaca secara menyeluruh, penelaahan data secara komprehensif, interpretasi makna data, dan analisis data kritis.