Santoso Santoso
Balai Besar Tekstil, Kementerian Perindustrian, Bandung

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PEREGANGAN TERHADAP SIFAT FISIKA SERAT BAMBU YANG DIPINTAL DENGAN METODA PEMINTALAN BASAH Santoso Santoso
Arena Tekstil Vol 26, No 1 (2011)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.667 KB) | DOI: 10.31266/at.v26i1.1436

Abstract

Tata letak rantai polimer di dalam serat mempengaruhi karakter serat buatan. Peregangan adalah caramemberi orientasi tata letak rantai polimer di dalam serat buatan. Telah dilakukan penelitian dengan judul”Pengaruh Peregangan Terhadap Sifat Fisika Serat Bambu yang Dipintal Dengan Metoda Pemintalan Basah (WetSpinning)”, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh peregangan (Draft Ratio) terhadap sifat fisik serat bambu.Penelitian dilakukan pada suhu ruangan (30oC), dengan menggunakan variasi konsentrasi larutan viskosa 2%; 4%;6%; 8%; dan variasi ratio peregangan 1:1, 1:2, 1:3, 1:4 , 1:5. Pada proses ini digunakan spineret lubang tunggalberdiameter 500 mikron dan larutan koagulasi yang terdiri dari campuran asam sulfat, seng sulfat dan natriumsulfat. Peregangan didapat dari perbedaan rpm rol penyuap dengan rpm rol penarik.Dari data hasil pengujian diketahui bahwa semakin besar peregangan yang diberikan, maka kekuatan tarikserat akan semakin besar pula. Kekuatan tarik serat yang terbesar adalah pada draft ratio 1:5. Kehalusan serat yangdiperoleh tampaknya linier dengan draft ratio yang diberikan, semakin tinggi draft ratio yang diberikan semakinhalus serat yang dihasilkan. Pada draft ratio 1:5 diperoleh kehalusan serat yang paling baik. Konsentrasi larutanviskosa mempengaruhi kekuatan dan kehalusan serat. Kekuatan tarik terbesar adalah pada konsentrasi 8%.Kekuatan tarik dan kehalusan serat yang didapat dari variasi draft ratio dan konsentrasi larutan viskosa tersebuttampak belum mencapai titik optimal oleh karena itu penelitian ini perlu dilanjutkan untuk mengetahui kondisiproses yang optimal.
KAIN RAJUT JADI (WHOLE GARMENT KNITTING) HASIL MESIN RAJUT DATAR (MRD) Moekarto Moeliono; Santoso Santoso
Arena Tekstil Vol 26, No 2 (2011)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1229.337 KB) | DOI: 10.31266/at.v26i2.1176

Abstract

Informasi dan publikasi tentang teknik pembuatan baju rajut jadi tanpa jahitan (complete garment knitting)pada mesin rajut datar (V-bed machine) dimulai pada tahun 1995 di pameran ITMA. Teknologi ini telah menjadisuatu proses pembuatan baju yang inovatif saat ini, juga telah berkembang pada industri perajutan di Indonesia.Proses pembuatan kain rajut ini menyebabkan penghilangan proses pemotongan dan penjahitan yang lengkap, jugamemberikan beberapa keuntungan seperti penghematan biaya , waktu, dan peningkatan produktivitas, dankecepatan merespons perubahan baik produk maupun desain.Adapun maksud dan tujuan dari pengkajian ini khususnya adalah agar para produsen kain rajut dapatmemilih alternatif mesin mana yang akan digunakan dalam proses produksinya, dan umumnya adalah sebagaiinformasi bagi khalayak umum tentang teknologi perajutan dan desain yang menggunakan komputer penuh danterpadu. Pengkajian ini meliputi tiga perusahaan pembuat mesin tempat penulis berkesempatan mengikuti pelatihan,yaitu Shima Seiki (Jepang) , Universal (Jerman) dan Stoll (Jerman). Tulisan ini memaparkan aplikasi dankarakteristik baju rajut jadi (complete garment knitting) dalam berbagai variasi produk. Pengkajian ini jugadidasarkan atas studi literatur, dan uji coba pembuatan di pembuat mesinnya.Dari hasil pengkajian ini didapatkan gambaran tentang teknologi rajut baru yang ada pada mesin rajut datarwhole garment, pembuatan desainnya, dan beberapa karakteristik dari masing-masing mesin.
APLIKASI PEMOGRAMAN INTEGER DALAM USAHA PENJADWALAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI TEKSTIL Moekarto Moeliono; Santoso Santoso
Arena Tekstil Vol 26, No 1 (2011)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.776 KB) | DOI: 10.31266/at.v26i1.1437

Abstract

Penelitian dan penerapan pemograman integer (Integer Programming/IP 1-5 ) dengan model Solver XAtelah dilakukan disalah satu industri tekstil, khususnya industri pertenunan (weaving) yang ada di kota Bandung.Penggunaan bahasa pemograman matematika ini mengacu pada sistem pengefisienan biaya tenaga kerja danpenggunaan waktu yang terendah yang dapat digunakan di lapangan industri.Maksud dan tujuan dari penelitian ini, adalah memanfaatkan aplikasi pemograman matematika dariinteger model solver XA dalam pemecahan masalah dalam sistem penjadwalan kerja agar dihasilkan proses kerja dilapangan menjadi efisien, efektif, dan produktif yang dampaknya bagi tenaga kerja berkualifikasi lebih tinggi dapatmenggantikan tenaga kerja yang berkualifikasi lebih rendah secara teratur dan berurut. Selain itu juga diharapkanproses pemutusan hubungan kerja (PHK) pada industri tekstil tersebut dapat dihindarkan, karena semua tenagakerja dapat bekerja secara bergiliran termasuk hari liburnya masing-masing. Pada penerapan program ini jugadilaksanakan pengembangan model dan perhitungan dengan komputer melalui operasi kerja pada microcomputer,hal ini dilakukan untuk mempersingkat waktu pemecahan masalah dengan hasil yang maksimal.Dari data penelitian dan penerapan program tersebut dapat menghasilkan penjadwalan kerja dan hari libursecara rinci, dicapai kerja yang efisien dan biaya tenaga kerja optimal juga tidak perlu melakukan pemutusanhubungan kerja (PHK).
PENELITIAN KAIN SARING INDUSTRI MINYAK KELAPA Moekarto Moeliono; Santoso Santoso
Arena Tekstil Vol 26, No 2 (2011)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.801 KB) | DOI: 10.31266/at.v26i2.1173

Abstract

Penelitian kain saring dilakukan di 2 (dua) pabrik minyak kelapa. Mesin tenun yang digunakan, adalahjenis teropong (shuttle) buatan Jepang dengan ganti bak 1 x 4, lebar sisir (reed) 56 inci, nomor sisir 60, pembukaanmulut lusi sistem dobby, dan rpm mesin 160. Benang lusi yang digunakan baik bahan poliester maupun poliesterkapas, yaitu nomor Ne1 20/5 ; dan untuk benang pakannya digunakan nomor Ne1 20/10. Proses pertenunannyadilakukan dengan 5 (lima) variasi tetal pakan (pick), yaitu 18, 20, 22, 24 dan 26 dengan jenis anyaman 2/2-3, lebarkain jadi 52 inci dan jumlah lusi 3.072 helaiTujuan penelitian, adalah untuk mengetahui spesifikasi, desain, mutu, jenis kain saring yang digunakanindustri minyak kelapa dan membuat kain saring untuk industri minyak kelapa yang relatif murah harganya denganmutu yang cukup baik.Hasil penelitian menunjukkan, bahwa kain saring percobaan poliester dan kain saring poliester-kapas yangdibuat dengan variasi pick 24 ditinjau dari kekuatan tarik, kekuatan sobek, water permeability dan perubahanukuran setelah pencucian menghasilkan data yang terbaik bila dibandingkan dengan contoh kain saring yang ada dipasaran. Selain itu kain saring poliester pada variasi pick 24 tersebut ditinjau dari aspek teknis maupun aspekekonomis menunjukkan hasil yang lebih baik dibanding dengan kain saring percobaan poliester-kapas denganvariasi pick yang sama.