Mukti Widodo
Balai Besar Tekstil, Kementerian Perindustrian, Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI PEREDAM SUARA DARI BAHAN BAKU SERAT ALAM Rifaida Eriningsih; Mukti Widodo; Rini Marlina
Arena Tekstil Vol 29, No 1 (2014)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2802.887 KB) | DOI: 10.31266/at.v29i1.838

Abstract

Serat alam pada umumnya memiliki kemampuan  menyerap suara untuk mengendalikan kebisingan. Untuk mengurangi kebisingan khususnya terhadap bunyi mesin tekstil, maka dalam penelitian ini dibuat komposit peredam suara berpenguat serat rami, kelapa dan abaka. Komposit terdiri dari lembaran non woven needle punch yang diproses dengan sistem compression moulding dengan matriks resin epoksi. Perbandingan berat fraksi serat:  resin adalah 5:7, tekanan 60 kg/cm2 dan suhu pengeringan 70oC. Karakterisasi komposit peredam suara didasarkan pada jenis serat, sifat fisik serat dan morfologi. Kualitas dari bahan peredam suara ditunjukkan dengan nilai α (koefisien penyerapan bahan terhadap bunyi). Dari hasil uji absorpsi suara dengan sistem tabung impedansi diketahui bahwa komposit serat kelapa pada frekuensi standar maupun tinggi menunjukkan α relatif tinggi masing-masing 0,84 dan 0,96.  Komposit serat abaka pada frekuensi standar memberikan α cukup tinggi  (0,82), namun pada frekuensi tinggi relatif rendah (0,42). Komposit serat rami menunjukkan α relatif lebih rendah baik pada frekuensi standar maupun frekuensi tinggi (masing-masing 0,54 dan 0,49). Hasil uji absorpsi suara tersebut berhubungan dengan sifat porositas komposit yang dibuktikan dari hasil uji morfologi melalui Scanning Electron Microspcope (SEM). Sebagai standar pembanding digunakan peredam  suara glasswool pada frekuensi standar yang menunjukkan bahwa komposit serat kelapa dengan tebal 30,5 mm dan komposit serat abaka dengan tebal 20 mm memberikan α lebih tinggi dari pembanding tersebut, sedangkan komposit serat rami dengan tebal lebih kecil dari 15 mm masih mendekati glasswool.  Rata-rata pada frekuensi standar dan tinggi  menghasilkan koefisien absorbsi komposit rami dengan α = 0,52, komposit kelapa dengan  α = 0,90 dan komposit abaka dengan α = 0,62. Komposit tersebut  keseluruhan masih diatas standar glasswool.
STUDI KONSERVASI ENERGI DI INDUSTRI TEKSTIL (PROSES PERTENUNAN, PENCELUPAN DAN PENYEMPURNAAN) Mulia Hendra; Mukti Widodo; Doni Sugiyana
Arena Tekstil Vol 31, No 2 (2016)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1047.826 KB) | DOI: 10.31266/at.v31i2.1937

Abstract

Dalam kegiatan penelitian ini telah dilakukan studi konservasi energi di satu industri tekstil proses pertenunan, pencelupan dan penyempurnaan. Studi ini bertujuan untuk mempelajari pola konsumsi energi, menganalisis potensi penghematan penggunaan energi dan mengevaluasi peningkatan efisiensi energi melalui implementasi program konservasi energi. Metode penelitian terdiri dari beberapa tahapan: observasi, pengambilan dan pengukuran data, implementasi program konservasi dan evaluasi peningkatan efisiensi energi. Hasil identifikasi selama satu tahun menunjukkan konsumsi energi spesifik (KES) energi listrik dan termal dalam proses produksi sebesar 51 GJ/yard. Program konservasi energi yang telah diimplementasikan adalah: penyempurnaan rasio udara pembakaran boiler (rasio penghematan 4,1%), pemeriksaan and perbaikan kebocoran udara pada perpipaan udara bertekanan (rasio penghematan 0,05%), penyempurnaan insulasi panas pada perpipaan sistem uap (rasio penghematan 0,2%), dan recovery-reuse air dari mesin-mesin pencelupan (rasio penghematan 3,8%). Evaluasi terhadap implementasi program konservasi energi di lokasi studi menunjukkan bahwa konsumsi energi spesifik listrik dan termal berkurang sebesar 10%.