ABSTRAKJurnal ini berisikan tentang rancangan alat pengering pertanian dengan menggunakanminyak tanah dan kayu bakar sebagai pengganti energi matahari. Alat yang dirancang adalahTipe Cabinet Dryer yang dapat digunakan secara siklus dan tidak tergantung kepada kondisicuaca sebagai syarat utama. Setelah dipanen, umumnya kadar air yang dikandung kakaoadalah sekitar 51-60 % berat. Jika kondisi dibiarkan beberapa lama setelah dipanen, akanmenyebabkan kakao tersebut cepat membusuk akibat pertumbuhan mikroorganisme. MenurutStandar Nasional Indonesia, jika kadar air dari kakao tersebut diturunkan menjadi 6 % berat,maka proses perkembangan mikroorganisme akan melambat dan pembusukan akan tertundaatau bahkan terhenti untuk beberapa lama. Alat pengering ini dirancang dengan menggunakankakao sebagai produk yang dikeringkan dengan kapasitas yang direncanakan sebesar 7,5 kgper siklus. Setelah dirancang alat ini diuji dengan menggunakan produk dan kapasitas yangsama dengan rancangan. Biji kakao yang baru dipanen dimasukkan kedalam mesin pengering,kemudian sumber energi untuk pengeringan yang diuji adalah kayu bakar dan minyak tanah.Alasan utama pemilihan sumber energi ini adalah ketersediannya yang cukup di daerahpedesaan dimana para petani tinggal. Medium pengering yang digunakan pada pengujian iniadalah uap air sebagai pengganti udara. Parameter yang diuji adalah distribusi suhu padaproduk yang dikeringkan, waktu pengeringan, kebutuhan air sebagai medium pengering, kadarair produk, kebutuhan energi, dan analisa biaya. Dari uji performance yang dilakukankesimpulan utama penelitian ini adalah, pertama pengeringan kakao dapat dilakukan padaCabinet Dryer yang tidak tergantung pada tenaga matahari dengan hasil yang memenuhistandar yang diinginkan, dan kedua pengeringan dengan menggunakan kayu bakar lebih baikdari pada dengan menggunakan minyak tanah.Kata kunci: Cabinet Dryer, Pengeringan kakao, Uap Air