Selfi Octaviani Lestari
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DENGAN KEJADIAN DIARE DI KOTA METRO PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2020-2022 (STUDI EKOLOGI) Lestari, Selfi Octaviani; Zakianis, Zakianis; Sapta, Wibowo Ady
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.43538

Abstract

Penyakit diare merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama, terutama di negara-negara berkembang. Diare ditandai dengan buang air besar encer sebanyak tiga kali atau lebih dalam sehari, sering kali disertai dengan kram perut. Insiden diare di kawasan Asia Tenggara cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah Afrika. Untuk mengatasi hal ini, berbagai negara telah menerapkan program Community Led Total Sanitation yang bertujuan menurunkan angka kejadian diare melalui pendekatan perubahan perilaku. Di Indonesia sendiri, upaya serupa dilakukan melalui program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang terdiri dari 5 pilar, yaitu Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBABS), Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMMRT), Pengamanan Sampah Rumah Tangga (PSRT), dan Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga (PLCRT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara penerapan 5 pilar STBM dengan kejadian diare di Kota Metro, Provinsi Lampung, pada tahun 2020–2022. Studi ini menggunakan desain ekologi dengan cakupan 22 kelurahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari kelima pilar STBM, hanya dua pilar yang memiliki hubungan signifikan dengan kejadian diare, yaitu PSRT (p=0,012, B=0,557) dan PLCRT (p=0,017, B=-0,529).
GAMBARAN IMPLEMENTASI PROGRAM PENANGGULANGAN PENYAKIT TUBERKULOSIS SELAMA PANDEMI COVID-19 DI PUSKESMAS KEDATON KOTA BANDARLAMPUNG PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2020-2021 Hasyim, Deddy Maulana; Sapta, Wibowo Ady; Lestari, Selfi Octaviani
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.47511

Abstract

Tuberkulosis adalah penyakit menular yang menyerang paru-paru dan disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyebar melalui udara ketika penderita batuk, bersin, atau meludah. WHO mencatat bahwa sekitar seperempat populasi dunia telah terinfeksi, meskipun tidak semuanya berkembang menjadi penyakit aktif. Dengan angka kematian sebesar 1,5 juta pada tahun 2020, Tuberkulosis menjadi penyebab kematian tertinggi kedua akibat penyakit menular, setelah COVID-19. Sebagian besar kasus terjadi di negara-negara berkembang, terutama di wilayah Asia Tenggara dan Afrika.. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan implementasi program penanggulangan Tuberkulosis saat masa pandemi COVID - 19 di Puskesmas Kedaton, Kota Bandarlampung Provinsi Lampung Tahun 2020-2021. Penelitian ini menggunakan desain Rapid Assessment Procedures (RAP), yaitu suatu penelitian kualitatif yang dilakukan secara cepat (1-2 bulan) yang bertujuan untuk menganalisis implementasi Program Penanggulangan Penyakit Tuberkulosis Puskesmas Kedaton, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung Tahun 2020-2021. Sumber data penelitian terdiri dari Kepala Puskesmas, Petugas Tuberkulosis, Analis Tuberkulosis, Kader Tuberkulosis, Penderita Tuberkulosis dan Pengawas Minum Obat. Pencapaian Case Detection Rate (CDR) adalah indikator kunci dalam program penanggulangan Tuberkulosis (TB) yang mencerminkan keberhasilan deteksi kasus TB di suatu wilayah. Di Puskesmas Kedaton, pencapaian CDR selama 2018–2021 mengalami variasi, dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk dampak pandemi COVID-19. Untuk memahami perubahan ini dan mengidentifikasi langkah perbaikan, dilakukan studi kualitatif pada tahun 2021 melalui wawancara mendalam dan observasi dokumen terkait implementasi program penanggulangan TB.
Upaya Pencegahan Flu Burung Masyarakat di Kabupaten Tangerang Lestari, Selfi Octaviani; Zakianis, Zakianis; Sapta, Wibowo Ady
Kesmas Vol. 5, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Flu burung di Indonesia masih merupakan masalah kesehatan. Tahun 2005-2008 terdapat 30 kasus suspek flu burung di Kabupaten Tangerang, meliputi 18 kasus confirmed dan 16 kasus meninggal (case fatality rate = CFR 87,5%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya pencegahan flu burung di tengah masyarakat Kecamatan Cikupa, Curug, Pasar Kemis dan Sepatan, Kabupaten Tangerang pada tahun 2009. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Yayasan Bangun Indonesia, yang dilakukan terhadap masyarakat dengan sumber informasi terdiri dari ibu rumah tangga, remaja, tokoh agama, tokoh masyarakat dan peternak. Survei dilakukan terhadap pengetahuan responden tentang flu burung, kebersihan perorangan responden, sanitasi makanan, dan sanitasi lingkungan. Jumlah sampel 320 responden yang diperoleh dari 4 Kecamatan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa pengetahuan responden tentang flu burung masih belum baik (62,2%), kebersihan perorangan terkait flu burung masih buruk (57,1%), sanitasi makanan bersumber unggas belum baik (61%) dan secara umum semua variabel sanitasi lingkungan sudah baik, hanya sanitasi kandang unggas yang sebagian besar masih buruk (57,1%). Penghasilan rata-rata masyarakat Tangerang yang masih rendah, menyebabkan pengeluaran mereka masih diprioritaskan untuk membeli kebutuhan pokok rumah tangga daripada pencegahan flu burung. Avian Influenza is still a major health problem in Indonesia. In Tangerang district within the period of 2005-2008, 30 suspect cases were found, 18 confirmed. Sixteen (16) died because of this disease (case fatality rate = 87,5%). The objective of this research was to study prevention measures towards Avian Influenza within the community at Cikupa, Curug, Pasar Kemis and Sepatan sub-districts, Tangerang in 2009. A descriptive study was carried out towards community involving the households, teenagers; religious leader, community leader and poultry business as selected respondent. Information to collect consisted of knowledge about Avian Influenza, personal hygiene, food sanitation based on bird and environmental sanitation. Total of sample were 320 respondents from each sub-District. Data were taken from secondary data of Bangun Indonesia Foundation as research executor. This research found that more than a half of respondents (62.2%) have good knowledge about AI, (57.1%) about personal hygiene related to Avian Influenza, 61% about food sanitation based on bird were good enough (61%). In general environmental sanitation variables were somewhat good except for cage where 51% still bad. In the effort to prevent Avian Influenza in Cikupa, Curug, Pasar Kemis, and Sepatan communities, Tangerang District, 2009, one of variables were still poor (57.1%) that was sanitation of bird cages. Avian Influenza cases in Tangerang District is still high, due to non supportive people behavior and poor environment sanitation proven by poor sanitation of bird’s nest. Low household income of Tangerang district’s people, bringing about them to spend more on basic goods rather than Avian Influenza preventive action.
Ensuring safe disposal: hospital preparedness for managing medical waste during the COVID-19 pandemic Lestari, Selfi Octaviani; Zakianis; Sapta, Wibowo Ady
BKM Public Health and Community Medicine Vol 39 No 03 (2023)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/bkm.v39i03.6679

Abstract

Purpose: The increasing volume of medical waste generated during the COVID-19 pandemic poses a significant challenge to hospitals, highlighting the urgent need for effective hospital waste management. However, the current medical waste management practices in many hospitals may not be sufficient to handle the surge in waste, highlighting a critical gap in the system. This study. The present study aims to review articles discussing problems and solutions in low- and middle-income countries (LMICs) related to hospital waste management during the COVID-19 pandemic. Methods: This review study was performed by searching four databases - Scopus, Science Direct, PubMed, and ProQuest from 2020-2022. Results: Based on the findings of the article review, the 3R process - Reduce, Reuse, and Recycle - proves crucial in managing medical waste, particularly during the COVID-19 pandemic. This process serves as the primary stage in medical waste management, effectively minimizing the burden on the subsequent stages, such as storage, transportation, and final processing. By implementing the 3R process, healthcare facilities can effectively reduce the volume of medical waste, consequently mitigating the negative impact of the pandemic on the environment. Therefore, it is essential to prioritize the 3R process in managing medical waste to address the increasing generation of medical waste brought about by the COVID-19 pandemic. Conclusion: The COVID-19 pandemic has highlighted the need for stronger management and law enforcement commitment in LMIC hospitals. These events require hospitals to be better prepared for emergencies like pandemics. Therefore, governments and healthcare institutions must prioritize emergency preparedness measures to effectively handle such crises. By taking proactive measures to improve hospital management and law enforcement, LMICs can be better equipped to manage future pandemics and protect the health of their citizens.