Umaroh Umaroh
Poltekkes Kemenkes Semarang

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Kebidanan

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN IMPLEMENTASI PROGRAM SDIDTK OLEH BIDAN DESA DI WILAYAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 Sri Wahyuni; Umaroh Umaroh
JURNAL KEBIDANAN Vol 7, No 15 (2018): APRIL 2018
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jkb.v7i15.3247

Abstract

Masa lima tahun pertama kehidupan merupakan masa yang sangat peka terhadap lingkungan, dan merupakan masa kritis. SDIDTK merupakan salah satu upaya untuk mengatasi masa kritis  tersebut. Cakupan SDIDTK di Kabupaten Semarang sebesar  78,5% hampir mendekati  target SPM yaitu 80 %. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan antara faktor komunikasi, disposisi, sumber daya, dan struktur Birokrasiserta mengetahui pengaruh secara bersama-sama dari variabel tersebut.  Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional, Metode yang digunakan adalah metode survey dengan  pendekatan cross sectional, variabel yang diteliti adalah komunikasi, sumber daya, disposisi, struktur birokrasi, serta implementasi. Analisa data yang digunakana adalah regresi logistik karena variabel dependent tidak berdistribusi normal. Populasi dalam penelitian ini adalah semua bidan desa yang ada diwilayah Dinas Kesehatan Semarang , dengan sampel berjumlah 62 bidan desa yang berasal dari 5 Puskesmas dengan cakupan SDIDTKnya rendah. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh secara bersama antara variabel disposisi dan sumber daya, namun variabel yang dominan adalah variabel Disposisi dengan nilai P value 0,007. Disarankan kepada Puskesmas untuk memantau secara rutin sumber daya baik metoda dan materi dan mengusulkannya kepada Dinas Kesehatan, serta kepada Dinas Kesehatan agar bisa memenuhi usulan tersebut, kepada bidan desa supaya mempunyai komitmen dengan cara meningkatkan pengetahuan dan ketrampilanserta sikap yang baik dalam melaksanakan program SDIDTK.
PERAN JAHE EMPRIT TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS MUAL PADA PASIEN POST KEMOTERAPI Umaroh Umaroh; Agustin Setiyaningsih
JURNAL KEBIDANAN Vol 6, No 14 (2017): Oktober 2017
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jkb.v6i14.2888

Abstract

Mual merupakan masalah pada pasien post kemoterapi. Rasa mual berakibat menurunkan asupan nutrisi pada pasien post kemoterapi. Tujuan pene-litian menganalisis intensitas mual pada pasien post kemoterapi (antiemetik konvensional) intervensi jahe emprit dan yang tidak.Menganalisis perbedaan mual pada pasien post kemoterapi diberikan intervensi jahe dan tidak diberikan intervensi. Desain penelitian menggunakan post desain control grup.Populasi pasien post kemoterapi penyakit gangguan reproduksi. Total sampel pada bulan Oktober – November 2015 di rumah Singgah Sehati Kota Semarang.  Jumlah sampel 20 orang.Hasil penelitian hari kemoterapi didapatkan nilai P= 0.001 alpha 5 %, min 0 max 4 mean 1,92, SD 1,605. Hari pertama post kemoterapi nilai P=0,0001 alpah 5%, Min 0, Max 3, Mean 1,62, SD 0,961. Hari ke 2 post kemoterapi nilai P=0,0001 alpah 5%,Min 0, Max 2, Mean 0,92, SD 0,641. Hari ke 3 post kemoterapi nilai P=0,0001 alpah 5%, Min 0, Max 2 Mean 0,630, SD 0,630. Ada perbedaan yang signifikan intensitas mual pada kasus dan kontrol.Simpulan jahe dapat menurunkan mual pada pasien post kemoterapi. Perlu dilakukan sosialisasi minuman jahe pada pasien post kemoterapi.
Perbedaan Hasil Masase Perineum dan Kegel Exercise terhadap Pencegahan Robekan Perineum pada Persalinan di Bidan Praktik Mandiri Wilayah Ungaran Kabupaten Semarang sri Rahayu; sri Sumarni; Umaroh Umaroh
JURNAL KEBIDANAN Vol 3, No 6 (2014): April 2014
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jkb.v3i6.109

Abstract

Most women who delivered baby faced perineal laceration, which was appro-ximately 70 %. There are a lot of activities to reduce perineal laceration, such as Kegel exercises and perineal massage, especially during the third trimester for preg-nant woman. The aim of this tsudy is to know the difference result of perineal massage and Kegel exercise toward preventing of perineal laceration during labor in the Independent Midwives are close to the District of Semarang. This study is pre experimental research with posttest only design. The population in this stdy is the third trimester pregnant woman who was more than 35 weeks gestational age. The subject of this study were concisted of 18 women as a group one who have done perineal massage beforehand. However, the same number of them have done Kegel exercise from 35 weeks until at term as a group two. The sampling used in this study was a simple random sampling. A group one was tought with perineal massage from 35 weeks until at term. On the other hand, group two was tought with Kegel exercise from 35 weeks until at term. Data about perineal lacera-tion was collected from partogram when they delivered baby. The data was analisd by Man Whitney test The result of this studi is 77,8 % of group woman who done perineal massage faced first degree of perineal laceration. However, there are only 50 % woman who done Kegel exercise, got first degree of perineal laceration. There is a difference results of perineal massage and Kegel exercise toward preventing of perineal laceration during labor in the Independent Midwives are close to the District of Semarang, which is showed by p value at 0,037. Care provider especially midwive has to service the pregnant woman and encourage to them for doing perineal massage from 35 weeks gestational age until at term.