Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH VOLUME AIR DAN BERAT BAHAN PADA PENYULINGAN MINYAK ATSIRI Sumarni Sumarni; Nunung Bayu Aji; Solekan Solekan
Jurnal Teknologi Vol 1 No 1 (2008): Jurnal Teknologi
Publisher : Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengambilan minyak atsiri dari daun nilam dan bunga kenanga disini dilakukan dengan penyulingan. Bahan baku yang telah dikeringkan dan dipotong-potong setelah dianalisis kadar air maupun minyak yang terkandung, dimasukkan ke dalam kolom untuk dilakukan proses penyulingan.penyulingan.Dari hasil analisa bahan baku diperoleh kadar air daun nilam sebesar 13,24 % dan kadar minyak sebesar 2,63 %, dan untuk bunga kenanga diperoleh kadar air sebesar 12,30 % dan kadar minyak sebesar 1,64 %. Berdasarkan hasil penelitian pengambilan minyak atsiri dari daun nilam maupunn bungan kenanga dapat dilakukan dengan metoda penyulingan menggunakan air dan uap air, tetapi kurang efektif dilakukan apabila pendinginan di dalam kondensor kurang sempurna. Minyak atsiri yang diperoleh dengan menggunakan metode penyulingan dengan bahan baku bunga kenanga mempunyai densitas 0,9046 g/ml, warna kuning muda, bau khas bunga kenanga, dengan indeks bias sebesar 1,493, dan pada penggu- naan bahan baku daun nilam diperoleh minyak nilam dengan densitas sebesar 1,4897.
KINETIKA REAKSI PIROLISIS PLASTIK LOW DENSITY POLIETHYLENE (LDPE) Sumarni Sumarni; Ani Purwanti
Jurnal Teknologi Vol 1 No 2 (2008): Jurnal Teknologi
Publisher : Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pirolisis non katalisis pada penelitian ini menggunakan bahan baku berupa plastik poliethylene jenis LDPE (Low Density Polyethylene) yang berupa lembaran. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari kinetika reaksi pirolisis LDPE dengan metode pendekatan reaksi yang disederhanakan di mana reaksi pembentukan cairan sebagai reaksi utama. Reaktor yang digunakan berupa retort yang dilengkapi dengan termokopel dan regulator untuk menjaga kestabilan suhu operasi, serta pendingin yang berfungsi untuk mendinginkan gas hasil pirolisis. Kondisi operasi berlangsung pada tekanan atmosferis dengan variasi suhu berkisar antara 400oC – 600oC dengan pengamatan waktu operas yang dilakukan setiap interval waktu 10 menit. Pada suhu yang diinginkan tercapai, saat hasil distilat pertama kali keluar dianggap sebagai awal proses pirolisis (t = 0). Data percobaan diperoleh dengan mengambil hasil distilat dan mengamati volume hasil gas setiap interval waktu tertentu, serta menimbang padatan yang tertinggal dalam retort setelah pirolisis berakhir. Dari hasil pirolisis lembaran plastik polyethylene LDPE, diperoleh harga energi aktivasi pada konstanta kecepatan reaksi pirolisis keseluruhan (ko) sebesar 377,11 kJ/mol dan pada persamaan konstanta kecepatan pembentukan hasil cair (k2) sebesar 663,39 kJ/mol.
PEMANFAATAN METODA NEWTON-RAPHSON DALAM PERANCANGAN REAKTOR ALIR TANGKI BERPENGADUK Sumarni Sumarni; Ani Purwanti
Jurnal Teknologi Vol 2 No 2 (2009): Jurnal Teknologi
Publisher : Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perancangan reaktor alir tangki berpengaduk pada umumnya dimaksudkan untuk menentukan volume reaktor yang diperlukan agar reaksi yang terjadi dapat berlangsung sesuai dengan konversi yang diinginkan. Untuk proses yang berlangsung secara isotermal dan telah tercapai kondisi steady, yaitu tidak ada perubahan volume maupun konsentrasi terhadap waktu, dapat disusun neraca massa dan persamaan kecepatan reaksi maupun neraca panas pada reaktor tersebut. Untuk reaksi bolak-balik (reversible) misal reaksi isomerisasi normal-butana menjadi iso-butana, dengan mengetahui panas reaksi sebagai fungsi suhu dan konstanta kesetimbangan, dapat disusun persamaan yang menyatakan hubungan antara konversi (termodinamika) dengan suhu dan disusun neraca panas untuk mendapatkan persamaan yang menyatakan hubungan konversi dengan suhu. Dengan menyamakan konversi berdasar kesetimbangan (termodinamika) dengan konversi (neraca panas), maka besarnya konversi kesetimbangan maupun suhu operasi dapat ditentukan dengan metoda Newton-Raphson. Pada perancangan reaktor alir tangki berpengaduk dilakukan perhitungan optimasi jumlah reaktor yang diperlukan agar memberikan total harga reaktor relatif paling kecil. Untuk ini dihitung volume reaktor apabila reaksi dijalankan di dalam satu reaktor atau beberapa (dua, tiga, empat) reaktor yang disusun seri. Volume reaktor dapat dihitung apabila konversi keluar reaktor telah terhitung, dalam hal ini dapat digunakan metoda Newton-Raphson dengan bantuan program excel. Berdasar suhu umpan (T = 330 K), pada keadaan kesetimbangan reaksi isomerisasi normal-butana membentuk iso-butana diperoleh konversi terhadap normal-butana (xe) sebesar 72,62% dengan suhu kesetimbangan 360,99 K. Untuk mencapai konversi sebesar 67,8% pada kondisi isotermal (T = 330 K), dengan menganggap reaksi orde satu terhadap normal-butana (A) dan order satu terhadap iso-butana (B), dapat ditentukan volume masing-masing reaktor yaitu satu reaktor, V = 7.817,5 gallon, dua reaktor, V = 1.897,5 gallon, tiga reaktor, V = 1.016,0 gallon, empat reaktor, V = 569,5 gallon. Dengan memperhitungkan harga berdasarkan volume reaktor dan jumlah reaktor yang digunakan, dipilih jumlah reaktor yang digunakan sebanyak tiga buah reaktor, mengingat pada kondisi ini memberikan harga termurah. Kata kunci : volume reaktor, konversi, metoda Newton-Raphs
PENGARUH VOLUME AIR DAN BERAT BAHAN PADA PENYULINGAN MINYAK ATSIRI Sumarni Sumarni; Nunung Bayu Aji; Solekan Solekan
Jurnal Teknologi Vol 1 No 1 (2008): Jurnal Teknologi
Publisher : Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri, Universitas AKPRIND Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengambilan minyak atsiri dari daun nilam dan bunga kenanga disini dilakukan dengan penyulingan. Bahan baku yang telah dikeringkan dan dipotong-potong setelah dianalisis kadar air maupun minyak yang terkandung, dimasukkan ke dalam kolom untuk dilakukan proses penyulingan.penyulingan.Dari hasil analisa bahan baku diperoleh kadar air daun nilam sebesar 13,24 % dan kadar minyak sebesar 2,63 %, dan untuk bunga kenanga diperoleh kadar air sebesar 12,30 % dan kadar minyak sebesar 1,64 %. Berdasarkan hasil penelitian pengambilan minyak atsiri dari daun nilam maupunn bungan kenanga dapat dilakukan dengan metoda penyulingan menggunakan air dan uap air, tetapi kurang efektif dilakukan apabila pendinginan di dalam kondensor kurang sempurna. Minyak atsiri yang diperoleh dengan menggunakan metode penyulingan dengan bahan baku bunga kenanga mempunyai densitas 0,9046 g/ml, warna kuning muda, bau khas bunga kenanga, dengan indeks bias sebesar 1,493, dan pada penggu- naan bahan baku daun nilam diperoleh minyak nilam dengan densitas sebesar 1,4897.
KINETIKA REAKSI PIROLISIS PLASTIK LOW DENSITY POLIETHYLENE (LDPE) Sumarni Sumarni; Ani Purwanti
Jurnal Teknologi Vol 1 No 2 (2008): Jurnal Teknologi
Publisher : Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri, Universitas AKPRIND Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pirolisis non katalisis pada penelitian ini menggunakan bahan baku berupa plastik poliethylene jenis LDPE (Low Density Polyethylene) yang berupa lembaran. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari kinetika reaksi pirolisis LDPE dengan metode pendekatan reaksi yang disederhanakan di mana reaksi pembentukan cairan sebagai reaksi utama. Reaktor yang digunakan berupa retort yang dilengkapi dengan termokopel dan regulator untuk menjaga kestabilan suhu operasi, serta pendingin yang berfungsi untuk mendinginkan gas hasil pirolisis. Kondisi operasi berlangsung pada tekanan atmosferis dengan variasi suhu berkisar antara 400oC – 600oC dengan pengamatan waktu operas yang dilakukan setiap interval waktu 10 menit. Pada suhu yang diinginkan tercapai, saat hasil distilat pertama kali keluar dianggap sebagai awal proses pirolisis (t = 0). Data percobaan diperoleh dengan mengambil hasil distilat dan mengamati volume hasil gas setiap interval waktu tertentu, serta menimbang padatan yang tertinggal dalam retort setelah pirolisis berakhir. Dari hasil pirolisis lembaran plastik polyethylene LDPE, diperoleh harga energi aktivasi pada konstanta kecepatan reaksi pirolisis keseluruhan (ko) sebesar 377,11 kJ/mol dan pada persamaan konstanta kecepatan pembentukan hasil cair (k2) sebesar 663,39 kJ/mol.
PEMANFAATAN METODA NEWTON-RAPHSON DALAM PERANCANGAN REAKTOR ALIR TANGKI BERPENGADUK Sumarni Sumarni; Ani Purwanti
Jurnal Teknologi Vol 2 No 2 (2009): Jurnal Teknologi
Publisher : Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri, Universitas AKPRIND Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perancangan reaktor alir tangki berpengaduk pada umumnya dimaksudkan untuk menentukan volume reaktor yang diperlukan agar reaksi yang terjadi dapat berlangsung sesuai dengan konversi yang diinginkan. Untuk proses yang berlangsung secara isotermal dan telah tercapai kondisi steady, yaitu tidak ada perubahan volume maupun konsentrasi terhadap waktu, dapat disusun neraca massa dan persamaan kecepatan reaksi maupun neraca panas pada reaktor tersebut. Untuk reaksi bolak-balik (reversible) misal reaksi isomerisasi normal-butana menjadi iso-butana, dengan mengetahui panas reaksi sebagai fungsi suhu dan konstanta kesetimbangan, dapat disusun persamaan yang menyatakan hubungan antara konversi (termodinamika) dengan suhu dan disusun neraca panas untuk mendapatkan persamaan yang menyatakan hubungan konversi dengan suhu. Dengan menyamakan konversi berdasar kesetimbangan (termodinamika) dengan konversi (neraca panas), maka besarnya konversi kesetimbangan maupun suhu operasi dapat ditentukan dengan metoda Newton-Raphson. Pada perancangan reaktor alir tangki berpengaduk dilakukan perhitungan optimasi jumlah reaktor yang diperlukan agar memberikan total harga reaktor relatif paling kecil. Untuk ini dihitung volume reaktor apabila reaksi dijalankan di dalam satu reaktor atau beberapa (dua, tiga, empat) reaktor yang disusun seri. Volume reaktor dapat dihitung apabila konversi keluar reaktor telah terhitung, dalam hal ini dapat digunakan metoda Newton-Raphson dengan bantuan program excel. Berdasar suhu umpan (T = 330 K), pada keadaan kesetimbangan reaksi isomerisasi normal-butana membentuk iso-butana diperoleh konversi terhadap normal-butana (xe) sebesar 72,62% dengan suhu kesetimbangan 360,99 K. Untuk mencapai konversi sebesar 67,8% pada kondisi isotermal (T = 330 K), dengan menganggap reaksi orde satu terhadap normal-butana (A) dan order satu terhadap iso-butana (B), dapat ditentukan volume masing-masing reaktor yaitu satu reaktor, V = 7.817,5 gallon, dua reaktor, V = 1.897,5 gallon, tiga reaktor, V = 1.016,0 gallon, empat reaktor, V = 569,5 gallon. Dengan memperhitungkan harga berdasarkan volume reaktor dan jumlah reaktor yang digunakan, dipilih jumlah reaktor yang digunakan sebanyak tiga buah reaktor, mengingat pada kondisi ini memberikan harga termurah. Kata kunci : volume reaktor, konversi, metoda Newton-Raphs