p-Index From 2020 - 2025
0.659
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Buletin Keslingmas
Bahri Bahri
Poltekkes Kemenkes Semarang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ENGINEERING APPLICATION OF WASTE TURNING TOOLS TO SUPPORT WASTE MANAGEMENT IN CAMPUS 7 HEALTH POLYTECHNIC OF MINISTRY OF HEALTH SEMARANG Asep Tata Gunawan; Yulianto Yulianto; Bahri Bahri
Buletin Keslingmas Vol 39, No 4 (2020): Edisi Spesial Seminar Internasional Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Keme
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.039 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v39i4.6579

Abstract

Introduction: The government of banyumas district by decree number: 660. 7776/2018 concerning the management of the waste in banyumas district, in which the President's decree strongly recommends the closing of the TPA on January 2, 2019 and urges the management of waste through non-governmental groups (KSM) in trash management 3r (main, reuse and recycling). The application of 3r activities in communities is still hampered largely by the lack of awareness of people sorting waste. The world health ministry of semarang, which has an open land of 2.3 ha (2.3 ha), has an average of 4 m3/ week organic waste. Thus selecting a comprehensive waste management by using a 10-panted run way method, so each week it is used to invert waste from tub one to tub the next. Based on the above description, the formula of the problem in this study is knowing the effectiveness of the waste turning engineering tools in supporting the waste processing process. Methods: Research and Development is a research method that uses to obtain or develop products and test the effectiveness of these products. The turning tool is designed to compare the effectiveness of the waste turning process before and after using the tool. This research was conducted at a waste processing place (composter) at Campus 7 Poltekkes Kemenkes Semarang. The population in this study were all of the campus residents' solid waste generation. The sample of this study was waste in each tub (from tub 1 to 10) compost processing volume of 0.5-4 m3 / week. This study used tables analysis and the average value calculated from the results of sieving the waste. Research and discussion: The design and assembly of a waste turning tool is appropriate and can support the composting process of waste at Campus 7 Purwokerto, Health polytechnic of Ministry of Health Semarang. The volume of waste in basins 1 to 10 is on average around 0.5-4 m3 / week, in each tub per week there is a decrease in waste by an average of about 8-9%, so that starting from basin 1 with a volume of waste 4 m3 / week decreasing in the basin 10 to 0.5 m3 / week. The comparison of manual waste reversal using a machine is as follows:Turning over manual waste takes about 5-7.5 minutes per basin with 4 workers, so it takes 50-75 minutes to reverse 10 basins. Turning the trash with a machine takes about 45-50 seconds withConclusion: A waste turning tool has been proven effective to assist and facilitate the process of waste reversal for the decomposition process in the composting basin at the campus 7 composting place.
Survey Terhadap Keberadaan Bakteri Staphylococcus Aureus di Industri Rumah Tangga Makanan Jajanan Cireng Asep Tata Gunawan; Teguh Widiyanto; Bahri Bahri; Lilis Suryani
Buletin Keslingmas Vol 41, No 4 (2022): BULETIN KESLINGMAS VOL.41 NO.4 TAHUN 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v41i4.9416

Abstract

Pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat harus memenuhi standar kesehatan. Ketentuan pada peraturan Kepala BPOM No. 13 tahun 2019 tentang batas maksimal cemaran mikroba dalam pangan olahan digunakan sebagai acuan dalam penelittian ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keberadaan mikroorganisme patogen dalam makanan dan faktor hygiene sanitasi pangan yang berhubungan dengan keberadaan bakteri Staphylococcus aureus yang dalam penelitian ini dilakukan pengujian terhadap makanan cireng di lokus pengujian wilayah penjualan Kecamatan Baturraden Banyumas. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan crossectional study. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 15 industri rumah tangga yang seluruhnya dijadikan lokasi pengambilan sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dengan instrumen, pengukuran dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan uji Chi Square untuk analisis bivariat dengan menggunakan aplikasi pengolah data. Hasil pengujian menunjukan dari 15 sampel industri rumah tangga makanan jajanan cireng yang diperiksa menunjukan bahwa 4 sampel atau 26,7% sampel positif mengandung bakteri Staphylococcus aureus yang tidak sesuai dengan ketentuan sehingga masuk dalam kategori tidak memenuhi syarat. Staphylococcus aureus terus menjadi patogen penting di masyarakat dan di rumah sakit, menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Hasil analisis variabel penelitian menunjukan bahwa suhu makanan dengan p-value 0,004 dan Rasio Prevalensi (RP) 3,000 berpengaruh terhadap keberadaan bakteri Staphylococcus aureus pada makanan jajanan cireng. 
Variasi Panjang Briket Ampas Tahu terhadap Nyala Api La Jasmine Warapsari Ramadhani; Djamaluddin Ramlan; Bahri Bahri
Buletin Keslingmas Vol 42, No 3 (2023): BULETIN KESLINGMAS VOL.42 NO.3 TAHUN 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v42i3.10466

Abstract

Ampas tahu merupakan limbah padat. Sisa produksi berupa ampas tahu yang tidak dijual menjadi tempat perkembangbiakan lalat sehingga perlu dilakukan pengolahan seperti dijadikan briket. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh variasi Panjang briket ampas tahu terhadap nyala api. Metode penelitian yang digunakan adalah Pre-Experiment rancangan One Shot Case Study. Sampel yang digunakan 25 kg ampas tahu yang dihasilkan dari industri tahu Kaliputih, kemudian dicetak sejumlah 117 briket dengan variasi panjang 3 cm, 5 cm, dan 7 cm. Variasi panjang briket 3 cm menghasilkan nyala api dengan rata-rata temperatur maksimum yaitu 377,19 oC. Variasi panjang briket 5 cm menghasilkan nyala api dengan rata-rata temperatur maksimum yaitu 272,17 oC. Warna nyala api yang dihasilkan briket dengan variasi panjang 3 cm dan 5 cm adalah kuning + biru. Briket ampas tahu panjang 7 cm menghasilkan warna nyala api kuning. Waktu didih air briket ampas tahu briket panjang 3 cm rata-rata adalah 784 detik, briket panjang 5 cm adalah 853,3 detik, dan briket panjang 7 cm adalah 1.031 detik. Variasi panjang briket 7 cm menghasilkan nyala api dengan rata-rata temperatur maksimum yaitu 222,48 ºC. Analisis perbedaan variasi briket panjang 3 cm, 5 cm, dan 7 cm briket ampas tahu terhadap nyala api menggunakan uji statistik One Way Anova menunjukkan nilai sig0,05 yang artinya ada pengaruh signifikan berbagai variasi panjang briket ampas tahu dengan terhadap nyala api yang dihasilkan.