Makanan jajanan memegang peranan yang cukup penting dalam memberikan asupan energi gizi bagi anak-anakusia sekolah. Di lingkungan sekitar sekolah banyak sekali dijumpai makanan jajanan yang disediakan olehpedagang kaki lima dan umumnya jajanan bersaus rutin dikonsumsi oleh sebagian usia sekolah. Data siswa sekolahdasar Desa Watuagung yang berobat ke Puskesmas I Tambak tahun 2015 sebanyak 48 siswa. Tujuan daripenelitian ini adalah untuk Mengetahui hubungan hygiene dan sanitasi dengan kontaminasi Escherichia coli padaJajanan Bersaus di Pendidikan Sekolah Dasar se-wilayah Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, KabupatenBanyumas Tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectional.Jumlah sampel sebanyak 30 penjual makanan bersaus yang ada di Pendidikan Sekolah Dasar se-wilayah DesaWatuagung, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas Tahun 2016 menggunakan teknik total sampling. Hasilpenelitian menyatakan bahwa Makanan jajanan bersaus yang berasal dari 30 pedagang, yang terjadi kontaminasiE. Coli sebanyak 15 makanan (50,0%) dan yang tidak terjadi kontaminasi sebanyak 15 makanan (50,0). Perilakuhygiene pada kategori kurang baik sebanyak 16 pedagang (53,3%) dan yang pada kategori baik sebanyak 14pedagang (46,7%). Sanitasi tempat berjualan perilaku hygiene pada kategori kurang baik sebanyak 11 pedagang(36,7%) dan yang pada kategori baik sebanyak 19 pedagang (63,3%). Penelitian ini disimpulkan ada hubunganperilaku hygiene sanitasi dengan kontaminasi Escherichia coli pada jajanan bersaus di Pendidikan Sekolah Dasarse-wilayah Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas Tahun 2016 (p value = 0,003). Adahubungan sanitasi tempat berjualan dan alat dengan kontaminasi Escherichia coli pada jajanan bersaus di SekolahDasar Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas Tahun 2016 (p value = 0,023). Disarankanpenelitian ini perlu dikembangkan lebih lanjut dengan meneliti faktor lain yang dapat mempengaruhi kontaminasiE. coli dengan meneliti praktek pengolahan makanan di rumah pedagang.