Devi Ratna Yuliani
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN FISIK RUMAH DAN KONTAK PENDERITA DENGAN KEJADIAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATILAWANG KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016 Devi Ratna Yuliani; Muhammad Choiroel Anwar
Buletin Keslingmas Vol 36, No 4 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 4 Tahun 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.199 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v36i4.3130

Abstract

Tuberkulosis Paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacteriumtuberculosis), kuman itu hidup di dalam rumah dan dapat mempengaruhi udara dalam lingkungan fisik rumah.Puskesmas Jatilawang merupakan puskesmas yang memiliki jumlah penderita Tb Paru BTA (+) yang mengalamikenaikan kasus dalam 3 tahun terakhir 21 kasus (2012), 22 kasus (2013) dan 46 kasus (2014). Penelitian ini bersifatobservasional dengan menggunakan metode case control. Sampel sebanyak 64 orang, terdiri dari 32 kasus dan 32kontrol. Variabel yang diteliti meliputi Intensitas pencahayaan rumah,kelembaban,luas ventilasi, jenis lantai, jenisdinding, kepadatan hunian dan kontak penderita. Analisis univariat dan bivariate menggunakan SPSS dengan UjiChi Square dan OR dengan CI 95% dan α : 0,05. Analisis Multivariat menggunakan Uji Regresi Logistik danmetode backward ; LR CI 95% dan α : 0,25. Hasil penelitian ini adalah Intensitas pencahayaan rumah (intensitaspencahayaan ruang keluarga (p=0,132;OR 0,407) dan intensitas pencahayaan ruang kamar (p=0,024;OR 0,209)),kelembaban (p=1,00; OR 0,802), luas ventilasi (luas ventilasi ruang keluarga (p=1,00;OR 1,00) dan luas ventilasiruang kamar (p=1,00;OR 1,152)), jenis lantai (p=1,00;OR 2,067), jenis dinding (p=1,00; OR 1,296), kepadatanhunian (p=0,606;OR 3,207) dan kontak penderita (p=1,00;OR 1,140). Kesimpulan dari penelitian ini adalah adahubungan antara intensitas pencahayaan ruang kamar dengan Kejadian Tb Paru. Disarankan untuk penderita TbParu membuka jendela kamar dan menambah lubang ventilasi agar cahaya dapat masuk dalam ruang kamar.