Ikan mujair sebagai sumber protein yang baik secara alami, namun ikan ini mudah membusuk pada suhu kamar. Upaya pengawetan dibutuhkan untuk mempertahankan nilai gizi dan ekonomisnya. Masyarakat pedesaan masih banyak yang belum memiliki lemari pendingin karena berbagai keterbatasan, dengan demikian pengawet alami meliputi bawang putih, lengkuas dan jahe menjadi alternatif yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian berbagai jenis konsentrasi pengawet alami terhadap jumlah angka kuman dan masa simpan.Penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experiment) dengan rancangan postest dengan kelompok kontrol (non randomized posttest only control group design). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ikan mujair yang dijual di Pasar ikan Purbalingga. Sampel Daging ikan mujair yang diberi perlakuan pengawet alami dengan konsentrasi tertentu dengan jumlah perlakuan sebanyak 9 (sembilan) perlakuan dan 1 (satu) kontrol. Replikasi pada penelitian ini sebanyak 3 (tiga) kali. Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik manova dan anova oneway.Hasil analisis menunjukan bahwa ada pengaruh pemberian jenis pengawet alami terhadap jumlah angka kuman dengan nilai p=0,044 dan pemberian jenis pengawet alami juga ada pengaruhnya terhadap masa simpan dengan nilai p=0,000. Hasil analisis selanjutnya yaitu menunjukan bahwa konsentrasi pengawet alami juga ada pengaruhnya terhadap jumlah angka kuman dengan nilai p=0,000, serta konsentrasi pengawet alami juga ada pengaruhnya terhadap masa simpan dengan nilai p=0,000.Pengawet alami yang paling baik dalam menekan jumlah angka kuman dan meningkatkan masa simpan adalah bawang putih dengan konsentrasi 30 gr/ 100 ml, tetapi belum bisa digunakan untuk mengawetkan ikan dalam waktu 1x24 jam karena angka kumannya masih diatas batas maksimum BPOM. Peneliti lain dapat melakukan penelitian lanjutan yaitu dapat menggunakan variabel bebas yang berbeda seperti lama perendaman yang berbeda, konsentrasi yang berbeda ataupun dengan pengawet alami yang lain.