Yohanes Didik Setiawan
Prodi D-IV Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Semarang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STATUSRESISTENSI VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE (Aedes aegypti) TERHADAP INSEKTISIDA JENIS FENITROTHION 1% DI KABUPATEN KUDUS PROVINSI JAWA TENGAHTAHUN 2017 Rahmayanti Amini; Aris Santjaka; Yohanes Didik Setiawan
Buletin Keslingmas Vol 37, No 4 (2018): BULETIN KESLINGMAS VOL 37 NO 4 TAHUN 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.938 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v37i4.3798

Abstract

AbstrakPenyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit akut akibat infeksi virus dengue yangditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina.Kasus DBD di Kabupaten Kudus tahun 2012-2016 setiap tahunnya meningkat.Pengendalian vektor nyamuk Aedes aegypti secara kimia denganmenggunakan insektisida.Insektisida yang digunakan secara terus-menerus dapat menyebabkan nyamukmenjadi resisten.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status resistensi nyamuk Aedes aegyptiterhadap insektisida Fenitrothion 1% di Kabupaten Kudus Tahun 2017.Jenis penelitian ini termasukpenelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui dan menggambarkan kategori resistensi nyamukAedes aegypti terhadap insektisida Fenitrothion 1% di Kabupaten Kudus Tahun 2017.Hasil uji resistensimenggunakan metode susceptibility test dengan impregnated paper Fenitrothion 1% yaitu kematiannyamuk uji dari Kecamatan Kaliwungu, Kecamatan Kota Kudus, dan Kecamatan Jati menunjukkanpersentase kematian sebanyak 100%, sedangkan untuk Kecamatan Mejobo menunjukkan persentasekematian nyamuk uji sebesar 98,67%.Kesimpulan penelitian yaitu nyamuk Aedes aegypti di KabupatenKudus dinyatakan rentan/sensitif terhadap insektisida Fenitrothion 1% karena kematian nyamuk uji98%. Disarankan Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus menggunakan insektisida Fenitrothion 1%sebagai alternative cara pengendalian nyamuk Aedes aegypti secara kimia, melakukan pemantauan ujiresistensi kembali terhadap insektisida yang digunakan dalam pemberantasan vektor DBD, danmelakukan rotasi atau pergantian jenis insektisida yang digunakan dalam pengendalian nyamuk Aedesaegypti secara kimia.