Nazif Ichwan
Program Studi Keteknikan Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara Jl. Prof. Dr. A. Sofyan No. 3 Kampus USU Medan 20155

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KAJIAN FERTIGASI PADA TANAMAN BAYAM (Amaranthus tricolor L.) DENGAN METODE TANAM HIDROPONIK (A Spinach Fertilization Study (Amaranthus tricolor L.) Using Hydroponic Cropping Method) Haris Nawarisa; Sumono Sumono; Nazif Ichwan
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 6, No 3 (2018): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.73 KB)

Abstract

ABSTRACT   In the hydroponic system, the nutritional requirements is given along through irrigation that is known as fertigation. In fertigation the use of fertilizers can be arranged in quantities and concentrations corresponding to the needs of the plant during plant growth to obtain optimal results of good quality. This study was aimed to examine the fertilization of spinach (Amaranthus tricolor L.)using hydroponic cropping method. Research at screen house scale consisted of 2 treatments and 26 replicates, ie irrigation for 6 hours and watering for 8 hours. The parameters observed were the concentration of AB mixed nutrient solution, water discharge, wet weight and dry weight of plant, and economic analysis. The results showed that the concentration of AB mixed solution was 3.12% N, 0,0000003% P, and 3.76% K, the average initial water discharge for 6 hours was 7.013 x 10-4 l/s, irrigation for 8 hours was 5.260 x 10-4 l/s, and the final average water discharge for watering for 6 hours was 6.303 x 10-4 l/s, for irrigation for 8 hours was 4.683 x 10-4 l/s, the wet weight of spinach was plants ranged from 9.89 to 13.05 g and the dry weight of spinach plants was ranged from 0.76 to 1.31 g, and the economic analysis of the value of NPV with interest rate of 4.25% was Rp 2,261,255.6 this means the business is feasible to run.   Keywords: Fertigation, Spinach, Hydroponics ABSTRAK   Pada sistem hidroponik, kebutuhan nutrisi diberikan bersamaan dengan irigasi dikenal dengan istilah fertigasi. Pada fertigasi penggunaan pupuk dapat diatur dalam jumlah dan konsentrasi yang sesuai dengan kebutuhan dari tanaman selama pertumbuhan tanaman untuk memperoleh hasil yang optimal dengan kualitas baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji fertigasi pada tanaman bayam (Amaranthus tricolor L.) dengan metode tanam hidroponik. Penelitian dalam skala rumah kasa terdiri dari 2 perlakuan dan 26 ulangan, yaitu pengairan selama 6 jam dan pengairan selama 8 jam. Parameter yang diamati meliputi konsentrasi larutan nutrisi AB mix, debit air, bobot basah dan bobot kering tanaman, dan analisis ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi larutan AB mix yakni 3,12 % N, 0,0000003 % P, dan 3,76 % K, debit air awal rata-rata untuk pengairan selama 6 jam yakni 7,013 x 10-4 l/s, untuk pengairan selama 8 jam yakni 5,260 x 10-4 l/s, dan debit air akhir rata-rata untuk pengairan selama 6 jam yakni 6,303 x 10-4 l/s, untuk pengairan selama 8 jam yakni 4,683 x 10-4 l/s, bobot basah tanaman bayam berkisar 9,89 – 13,05 g dan bobot kering tanaman bayam berkisar 0,76 – 1,31 g, dan analisis ekonomi dari besarnya nilai NPV dengan suku bunga 4,25 % yakni Rp 2.261.255,6 yang berarti usaha ini layak dijalankan.   Kata Kunci: Bayam, Fertigasi, Hidroponik
PENGARUH LAMA PENGGENANGAN TERHADAP SIFAT FISIKA TANAH ALUVIAL DAN KUALITAS AIR SERTA PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI (CAPSICUM ANNUM L.) (Effect of Flooding on Physical Properties of Alluvial Soil and Water Quality of Chilli (Capsicum annuum L.) and Their Gro Sandi Wiliamsyah; Sumono Sumono; Nazif Ichwan
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 6, No 3 (2018): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.065 KB)

Abstract

ABSTRACT One of the factors that affect the growth of plants is apuddle. This study was aimed to assess the effect of  inundation time of the alluvial soil physical properties and water quality as well as the growth of pepper plants (Capsicum annuum L.). The method used was non factorial completely randomized design, with 3 treatments and 5 replicates,namely the condition of field capacity, flooded 1 day, 3 days to dry flooded three days.The parameters measured were  evapotranspiration, water quality, soil physical properties, and the dry weight of pepper plants. Results showed that chili crop evapotranspiration at  field capacity was 2.99 mm/day, 1 day stagnant was 1.2 mm/day and  the average from 3-day was dry flooded three days was 1.55 mm/day. Dissolved  oxygen in the flooded condition 1 day was 1,96 ppm, while on  3 days to dry flooded three days was 1.93 ppm. Salinity in water logged conditions 1 day was 11.6 mS/cm and 3 days to dry flooded three days was 14.34 mS/cm. The pH value of the water in water logged conditions 1 day amounted was 7.96 and in 3 days to dry flooded three days was 8.25. Porosity at field capacity condition was 52.76%, 52.82% flooded one day and flooded three dry days 3 days was 54.01%. Dry weight of pepper at field capacity was 5.13 g differs markedly with  inundated one day was 3.17 g and differ significantly with flooded three days to dry three days was 0.62 g. Keywords: Alluvial Soil, Chili (Capsicum annum L.),  Old Inundation, Water Quality ABSTRAK   Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman adalah genangan.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh lama penggenangan terhadap sifat fisika tanah Aluvial dan kualitas air serta pertumbuhan tanaman cabai (Capsicum annum L.). Metode yang digunakan adalah rancangan acak lengkap non faktorial, terdiri dari 3 perlakuan dan 5 ulangan,yaitu kondisi kapasitas lapang, tergenang 1 hari, tergenang 3 hari kering 3 hari.Parameter yang diamati adalah evapotranspirasi, kualitas air, sifat fisika tanah, dan bobot kering tanaman cabai. Hasil penelitian nilai evapotranspirasi tanaman cabai kondisi kapasitas lapang sebesar 2,99 mm/hari, , tergenang 1 hari sebesar 1,2 mm/hari dan tergenang 3 hari kering 3 hari rata-rata sebesar 1,55 mm/hari. ­Nilai oksigen terlarut pada kondisi tergenang 1 hari sebesar 1,96 ppm sedangkan pada kondisi tergenang 3 hari kering 3 hari sebesar 1,93 ppm. Nilai salinitas air pada kondisi tergenang 1 hari sebesar 11,6 mS/cm dan pada kondisi tergenang 3 hari kering 3 hari sebesar 14,34 mS/cm. Nilai pH air pada kondisi tergenang 1 hari sebesar 7,96 dan pada kondisi tergenang 3 hari kering 3 hari sebesar 8,25. Nilai porositas pada kondisi kapasitas lapang sebesar 52,76%, tergenang 1 hari  52,82% dan tergenang 3 hari kering 3 hari sebesar 54,01%. Bobot kering yang dihasilkan pada tanaman cabai kondisi kapasitas lapang sebesar 5,13 g berbeda nyata dengan perlakuan tergenang 1 hari sebesar 3,17 g dan berbeda sangat nyata dengan perlakuan  tergenang 3 hari kering 3 hari sebesar 0,62 g. Kata kunci: Cabai (Capsicum annum L.), Kualitas Air, Lama Penggenangan, Tanah Aluvial
EVALUASI KINERJA IRIGASI TETES DI TANAH LATOSOL PADA PRENURSERY TANAMAN KELAPA SAWIT ( Elaeis guineensis Jacq. ) (Evaluation of Drip Irrigation Performance in Latosol Soil on Prenursery of Oil Palm Plant (Elaeis guineensis Jacq.)) Sahat Marito Marbun; Sumono Sumono; Nazif Ichwan
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 6, No 3 (2018): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.998 KB)

Abstract

ABSTRACT   Drip irrigation system is the process of giving water around the root of the plant by dripping through the emitter. This study was aimed to determine the performance of drip irrigation in early seeding of oil palm crops and vegetative growth of oil palm seedlings. Parameters analyzed were texture, organic matter, porosity, moisture capacity, evapotranspiration, water usage uniformity, water use efficiency, adequacy of irrigation water, and wet and dry weight of oil palm seedlings.The results of this research were sandy clay sandstones texture, organic material was 2,41% (low criterion), porosity was 69,45% (porous criterion), water field capacity was 42,54%, evapotranspiration was 0,63 mm / day, uniformity of water usage was 95 70%, water efficiency was 99,34%, water adequacy was 2,093 l / day, wet weight was 56,97 g / plant, dry weight was 15,62 g / plant, and water content of plant was 72,69%. Keywords: Drip Irrigation, Prenursery, Oil Palm, Latosol Soil, Irrigation Performance. ABSTRAK Sistem irigasi tetes adalah proses pemberian air di sekitar daerah perakaran tanaman dengan cara meneteskan melalui emitter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja irigasi tetes pada pembibitan awal tanaman kelapa sawit dan pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit. Parameter yang dianalisis adalah tekstur, bahan organik, porositas, kadar air kapasitas lapang, evapotranspirasi, keseragaman pemakaian air, efisiensi pemakaian air, kecukupan air irigasi, dan bobot basah dan kering bibit kelapa sawit. Dari penelitian ini diperoleh tekstur tanah lempung liat berpasir, bahan organik 2,41% termasuk kriteria rendah, porositas 69,45% termasuk kriteria porous, kadar air kapasitas lapang 42,54%, evapotranspirasi 0,63 mm/hari, keseragaman pemakaian air 95,70 %, efisiensi pemakaian air 99,34%, kecukupan air irigasi 2,093 l/hari, bobot basah 56,97 g/tanaman, bobot kering 15,62 g/tanaman, dan kadar air tanaman 72,69%. Kata kunci: Irigasi Tetes, Prenursery, Kelapa Sawit, Tanah Latosol, Kinerja Irigasi.