Muhammad Feri Desfri
Universitas Riau

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERANCANGAN SISTEM E-NOSE PENDETEKSI KEMATANGAN TANDA BUAH SEGAR (TBS) KELAPA SAWIT Azza Azzahra Ronald; Muhammad Feri Desfri; Ihsan Okta Harmailil
JURNAL PENA Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Provinsi Riau adalah salah satu kontributor utama nilai ekspor komoditas Crude Palm Oil (CPO) kelapa sawit. Kualitas CPO ini salah satunya ditentukan oleh tingkat kematangan tandan buah segar (TBS)  sebelum  dipanen  dan  ketika  memasuki  proses  pengilangan  di  Pabrik Kelapa Sawit (PKS). Penentuan kematangan TBS kelapa sawit sebelum panen atau sebelum memasuki proses selanjutnya di  PKS pada umumnya dilakukan secara tradisional oleh pemanen atau mandor yang berpengalaman. Metode secara elektronik dan otomatis dibutuhkan untuk standarisasi sehingga semua pihak mempunyai persepsi yang sama terhadap tingkat kematangan TBS. Sistem e-nose adalah sistem yang mengidentifikasi suatu bahan berdasarkan respon aroma yang diterima. Sistem kerja pada e-nose menggunakan prinsip penciuman pada hewan dan manusia. Sensor gas pada system e-nose berfungsi sebagai sel reseptor pada manusia dan hewan dengan prinsip bahwa perubahan komposisi gas yang ada di sekitar sensor akan ditangkap dan dengan transduser akan diubah menjadi sinyal listrik. Dalam pembuatan rancang bangun system e-nose sawit dibutuhkan merancang perangkat keras dan perangkat lunak. Dalam perangkat keras, terdapat ruang pendeteksi gas untuk mendeteksi sampel yang telah dilengkapi blower dan sensor gas. Sedangkan untuk perangkat lunak dibuat berupa program antar muka mikrokontroler yang akan mngontrol jalannya system dan program fata logger untuk  menampilkan  data  pengukuran.   Setelah  melalui  proses,  akuisi  data dilakukan untuk mendapatkan nilai tegangan terhadap waktu setiap sensor pada setiap  tingkat  kematangan  TBS  kelapa  sawit.  Setelah  itu  pengukuran  kadar minyak segera dilakukan. Data yang didapatkan dari hasil pengukuran kemudian diolah dan dianalisis menggunakan analisa komponen utama PCA. Analisaa PCA kemudian digunakan untuk mengklasifikasi kematangan TBS kelapa sawit.