Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IDENTIFIKASI DAN STRATEGI MITIGASI BENCANA KEKERINGAN POTENSIAL DI KABUPATEN SEMARANG Rivi Neritarani
Plano Madani : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jpm.v8i1.7733

Abstract

Kekeringan merupakan salah satu bencana alam yang biasa terjadi pada musim kemarau terutama di wilayah yang memiliki ketersediaan cadangan air rendah. Kabupaten Semarang termasuk ke dalam 12 kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang ditetapkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai wilayah tanggap darurat bencana kekeringan. Berdasarkan hal tersebut maka Kabupaten Semarang rawan terhadap bencana kekeringan. Tujuan dari penelitian ini, yaitu (1) mengidentifikasi sebaran area rawan bencana kekeringan di Kabupaten Semarang, (2) menganalisis jenis kekeringan yang terjadi di Kabupaten Semarang, (3) mengetahui manajemen bencana kekeringan yang tepat dilakukan di Kabupaten Semarang. Penelitian ini menggunakan metode weighted overlay untuk mengidentifikasi sebaran area potensial bencana kekeringan. Metode ini dilakukan dengan overlay 4 parameter utama untuk identifikasi kekeringan wilayah, yaitu bentuklahan, kedalaman air tanah, kerapatan alur, dan tekstur tanah. Hasil dalam penelitian ini berupa peta sebaran area rawan bencana kekeringan di Kabuapaten Semarang. Area dengan tingkat kerawanan bencana kekeringan tinggi mencapai 17,25% dari wilayah Kabupaten Semarang. Area dengan tingkat kerawanan tinggi tersebut yaitu di Kecamatan Ungaran Barat, Ungaran Timur, Pringapus, Bancak, Pabelan, Suruh, Getasan, dan Banyubiru. Jenis kekeringan yang terjadi di Kabupaten Semarang bukanlah kekeringan meteorologis yang disebabkan oleh rendahnya curah hujan melainkan kekeringan hidrologis yang disebabkan karena kurangnya cadangan air tanah akibat kondisi fisik lahan yang tidak mendukung. Manajemen bencana yang tepat untuk bencana kekeringan potensial di Kabupaten Semarang adalah program pengendalian dan pelestarian sumberdaya air yang diwujudkan dengan pemanfaatan air secara efektif dan efisien, serta program penyadaran masyarakat tentang pentingnya air dan kondisi fisik wilayahnya yang cenderung kekurangan air.
Implementasi Model Pembelajaran dengan Differentiated Instruction Berbasis E-Learning untuk Mahasiswa dengan Hambatan Mental Yusuf Amri Amrullah; Theopilus Bayu Sasongko; Rivi Neritarani; Agus Fatkhurohman
Sevanam: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2022): September
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/sevanam.v1i2.1393

Abstract

Masyarakat atau kelompok berkebutuhan khusus pada dasarnya memiliki hak yang dalam memperoleh pendidikan yang bermutu pada satuan pendidikan di semua jenis, jalur dan jenjang pendidikan. Hal ini juga berlaku pada satuan pendidikan tinggi. Institusi pendidikan tinggi wajib untuk mengakomodasi pendidikan bagi mahasiswa dengan hambatan khusus, salah satunya adalah hambatan mental. Salah satu yang menjadi kendala bagi mahasiswa dengan hambatan mental adalah kemampuan untuk memahami materi perkuliahan. Oleh karena itu, institusi pendidikan tinggi perlu mengembangkan model pembelajaran khusus untuk mahasiswa dengan hambatan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji penerapan model pembelajaran khusus untuk mahasiswa dengan hambatan mental. Metode yang digunakan adalah dengan metode Differentiated Instruction, yaitu dengan memberikan pembedaan instruksi sehingga diharapkan dapat membantu mahasiswa tersebut dalam memahami materi perkuliahan. Berdasarkan hasil uji coba penerapan metode ini pada beberapa mahasiswa dengan hambatan mental, dapat diketahui bahwa pembedaan instruksi ini memerlukan media yang disesuaikan dengan profil belajar mahasiswa.