ABSTRAK Aspal Beton (Asphalt Concrete atau AC) atau yang biasa disebut LASTON (Lapisan Aspal Beton) adalah lapisan permukaan struktural perkerasan lentur sebagai lapisan paling atas. Lapisan LASTON terdiri dari agregat halus, agregat kasar, bahan pengisi (filler) aspal. Pada umumnya di Indonesia LASTON menggunakan aspal 60/70. Jika LASTON diberi bahan tambah (additive) maka disebut sebagai aspal modifikasi. Bahan tambah (additive) dapat berupa crumb rubber, atau thermoplastic (PETE atau PET, PVC, dan lain -lain). Penggunaan PET sebagai bahan tambah mampu meningkat kinerja campuran aspal beton dibandingkan dengan tanpa penambahan PET, dengan naiknya nilai stabilitas aspal. Dengan penambahan PET mampu meningkatkan nilai stabilitas dinamis dan menurunkan kecepatan deformasi dibandingkan tanpa penambahan PET. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dimana penelitian dilakukan di Laboratorium Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (B2PJN) Kota Medan, untuk mengetahui nilai stabilitas dan flow dilakukan pengujian Marshall dan untuk mengetahui nilai stabilitas dinamis dan kecepatan deformasi dilakukan pengujian Whell Track Machine. Dari hasil pengujian diperoleh hasil dengan adanya penambahan PET terhadap campuran mampu meningkatkan nilai stabilitas dan flow. Nilai stabilitas tanpa adanya penambahan PET sebesar 905,4 Kg/cm dan dengan adanya penambahan PET nilai stabilitas menjadi 1201,3 KG/cm sedangkan nilai flow tanpa adanya penambahan PET sebesar 3,36 dan dengan penambahan PET nilai flow 3,96. Nilai stabilitas dinamis juga meningkat dengan adanya penambahan PET dan memenuhi sepsifikasi Bina Marga 2010 yaitu 3315,8 lintasan/mm (≥ 2500 lintasn/mm) dengan kecepatan defrmasi sebesar 0,0127 mm/menit. Penelitian ini menunjukan dengan adanya penambahan PET mampu meningkatkan kemampuan campuran aspal. Kata kunci : Aspal Beton (Asphalt Concrete atau AC), PET, stabilitas dinamis, kecepatan deformasi, Whell Track Machine.