Abstrak Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang giat-giatnya melakukan pembangunan di bidang konstruksi. Dalam perkembangannya terdapat berbagai varian beton yang dikembangkan, salah satunya beton ringan. Menurut SNI 03-2847-2002, beton ringan adalah beton yang mengandung agregat ringan dan mempunyai berat jenis tidak lebih dari 1900 kg/m3. Untuk membuat beton menjadi ringan, dalam penelitian ini batu apung digunakan sebagai subsitusi agregat kasar dan abu kulit kerang digunakan sebagai filler dalam pembuatan beton ringan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan kadar penggunaan batu apung dan abu kulit kerang pada pembuatan beton ringan. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder yang diuji pada umur 28 hari dengan benda uji silinder sebanyak 36 sampel dan terdiri dari 4 variasi (0%, 5%, 10%, 15%) dan masing-masing variasi sebanyak 9 sampel. Berdasarkan hasil pengujian substitusi 50% batu apung dan abu kulit kerang sebesar 0%, 5%, 10% dan 15% memiliki nilai kuat tekan tertinggi pada persentase 10% abu kulit kerang dan subsitusi 50% batu apung sebesar 18.457 MPa, kuat tarik belah maksimum dicapai pada persentase 15% abu kulit kerang dan subsitusi 50% batu apung sebesar 2.335 MPa, dan absorbsi terbesar terdapat pada beton ringan dengan menggunakan 10% abu kulit kerang dan subsitusi 50% batu apung yaitu sebesar 15%. Berdasarkan berat isi seluruh sampel dapat dikategorikan beton ringan, karena berat isi kurang dari 1900 kg/m3. Kata kunci: beton ringan, agregat kasar, agregat halus, abu kulit kerang, batu apung, kuat tekan, kuat tarik belah, absorbsi.