Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

THE USE OF SOCIAL MEDIA IN CRISIS COMMUNICATION – A VIETNAM – U.S. COMPARISON. [PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DALAM KRISIS KOMUNIKASI- VIETNAM - PERBANDINGAN AS] Tuong-Minh Ly-Le
DeReMa (Development Research of Management): Jurnal Manajemen Vol 15, No 2 (2020): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/derema.v15i2.2342

Abstract

In Vietnam, social media has become an emerging and popular communication platform. Despite the powerful effect of social media in conditioning a crisis, and the trend to integrate social media into crisis management strategies in many countries, Vietnamese companies have often ignored or underutilized these channels. Therefore, this study seeks to fill the gap, to understand how Vietnamese companies perceive the importance and use of social media in crisis communication. The focus of this study is to compare the perceptions of Vietnamese and American public relations practitioners. As America has always been considered a role model and primary influencer for Vietnam’s public relations practice, this study compares the perception of social media in Vietnam to that in the U.S. This study aims to understand the underlying factors contributed to that perception and to evaluate the perceived importance of social media in Vietnam’s crisis communication.Abstrak dalam Bahasa Indonesia. Di Vietnam, media sosial telah menjadi platform komunikasi yang berkembang dan populer. Terlepas dari pengaruh kuat media sosial dalam mengkondisikan krisis, dan tren untuk mengintegrasikan media sosial ke dalam strategi manajemen krisis di banyak negara, perusahaan Vietnam sering mengabaikan atau kurang memanfaatkan saluran ini. Oleh karena itu, studi ini betujuan untuk mencari tahu perihal permasalahan tersebut, untuk memahami bagaimana perusahaan Vietnam memandang pentingnya dan penggunaan media sosial dalam komunikasi krisis. Fokus studi ini adalah membandingkan persepsi praktis dari public relations di Vietnam dan Amerika. Karena Amerika selalu dianggap sebagai panutan dan pemberi pengaruh utama untuk praktik PR di Vietnam, penelitian ini membandingkan persepsi media sosial di Vietnam dengan di AS. Penelitian ini bertujuan untuk memahami faktor-faktor mendasar yang berkontribusi terhadap persepsi tersebut dan untuk mengevaluasi pentingnya persepsi media sosial dalam komunikasi krisis Vietnam. 
How Vietnamese Organizations Perceive the Use of Social Media in Crisis Communication Tuong-Minh Ly-Le
DeReMa (Development Research of Management): Jurnal Manajemen Vol 14, No 2 (2019): September
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/derema.v14i2.1552

Abstract

Social media has proliferated into the everyday life of Vietnamese people. As a result, in the past years, Vietnam has seen many organizational crises that started on this platform. Social media has proven to be able to foster crises, thanks to open platforms that allow for relatively free discussion among strangers with common interests.  Nonetheless, Vietnamese organizations have often ignored or underutilized these channels in their crisis communication efforts. Organizations prioritize using traditional media in their crisis communication efforts and paid little to no attention to social media outlets, even if the crisis had started on social media channels. Through a survey with experienced Vietnamese PR practitioners, this research aims to understand this trend of crisis management and explore the perception of Vietnamese organizations toward the use of social media in crisis communication.Bahasa Indonesia Abstrak: Media sosial telah menjamur ke dalam kehidupan sehari-hari rakyat di Vietnam. Akibatnya, dalam beberapa tahun terakhir, Vietnam telah melihat banyak krisis organisasi yang dimulai pada platform ini. Media sosial telah terbukti mampu menumbuhkan krisis, berkat platform terbuka yang memungkinkan diskusi bebas  untuk kepentingan bersama. Meskipun demikian, organisasi di Vietnam sering mengabaikan atau kurang memanfaatkan saluran-saluran ini dalam upaya krisis komunikasi yang mereka alami. Organisasi lebih memprioritaskan menggunakan media tradisional dalam upaya menanggulangi krisis komunikasi mereka dan sedikit memberikan perhatian kepada outlet media sosial, bahkan jika krisis telah dimulai pada saluran media sosial. Melalui survei yang dilakukan oleh praktisi PR di Vietnam yang berpengalaman, penelitian ini bertujuan untuk memahami tren manajemen krisis ini dan mengeksplorasi persepsi organisasi di Vietnam terhadap penggunaan media sosial dalam komunikasi krisis. 
Gaps in Perception on Social Media Use in Crisis Communication Between Vietnamese Organizations and Stakeholders Tuong-Minh Ly-Le
DeReMa (Development Research of Management): Jurnal Manajemen Vol 13, No 1 (2018): May
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/derema.v13i1.768

Abstract

Despite the emergence of social media in many aspects of Vietnamese lives, including marketing and promotional activities, Vietnamese organizations have used little social media in their crisis communication efforts. The organizations are hesitant to adopt social media in crisis communication and prefer to use traditional media because of its controllability and professionalism. However, with the increasing number of organizational crises that started on social media in the past years, it is arguably that Vietnamese stakeholders use social media as one of their main communication channels during crises. Should the organizations use social media in response? Through a series of interviews to PR practitioners and stakeholders in Vietnam, this research aims to find out the similarities and gaps in the perception of social media use for crisis communication between these two groups, and to guide a crisis communication practice that is appreciated by stakeholders. Bahasa Indonesia Abstrak: Meskipun munculnya media sosial dalam banyak aspek kehidupan Vietnam, termasuk kegiatan pemasaran dan promosi, organisasi Vietnam telah menggunakan sedikit media sosial dalam upaya komunikasi krisis mereka. Organisasi ragu-ragu untuk mengadopsi media sosial dalam komunikasi krisis dan lebih suka menggunakan media tradisional karena pengendalian dan profesionalisme. Namun, dengan meningkatnya jumlah krisis organisasi yang dimulai di media sosial dalam beberapa tahun terakhir, dapat dibilang bahwa pemangku kepentingan Vietnam menggunakan media sosial sebagai salah satu saluran komunikasi utama mereka selama krisis. Haruskah organisasi menggunakan media sosial sebagai jawaban? Melalui serangkaian wawancara kepada praktisi PR dan pemangku kepentingan di Vietnam, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persamaan dan kesenjangan dalam persepsi penggunaan media sosial untuk komunikasi krisis antara kedua kelompok ini, dan untuk memandu praktik komunikasi krisis yang dihargai oleh para pemangku kepentingan. .